Tumbangkan Singapura, Medali Emas Polo Air di Depan Mata
Dominasi tim polo air Singapura di SEA Games tumbang di tangan Indonesia. Ridjkie Mulia dan kawan-kawan mengalahkan Singapura, 7-5, yang menjadi kekalahan pertama tim polo air Singapura sepanjang sejarah SEA Games
Oleh
Johanes Waskita Utama
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tim nasional polo air putra Indonesia membuka peluang untuk merebut medali emas SEA Games untuk pertama kalinya setelah pada laga ketiga cabang polo air SEA Games 2019 mengalahkan juara bertahan Singapura, 7-5. Sejarah ini tercipta di New Clark City Aquatic Centre, New Clark City, Filipina, Kamis (28/11/2019).
Ini menjadi kemenangan pertama tim polo air Indonesia atas Singapura, sekaligus kekalahan pertama Singapura sepanjang sejarah SEA Games. Singapura mendominasi cabang ini dengan merebut medali emas pada 27 SEA Games terakhir secara beruntun, tanpa pernah terkalahkan. Hasil ini melampaui pencapaian dua tahun lalu pada SEA Games Malaysia 2017. Saat itu Indonesia nyaris berhasil mengalahkan Singapura, tetapi harus puas dengan hasil imbang, 4-4.
Dengan hasil ini, Ridjkie Mulia dan kawan-kawan hanya membutuhkan satu kemenangan lagi melawan Malaysia yang saat ini menghuni juru kunci klasemen, Jumat (29/11), untuk mengamankan posisi pertama dan merebut medali emas. Indonesia kini memimpin klasemen yang diikuti lima negara dengan sistem round robin, atau tiap peserta saling berhadapan satu kali, dengan nilai lima dari dua kemenangan dan satu kali seri.
Tim asuhan pelatih asal Serbia, Milos Sakovic ini mengawali langkah mereka di SEA Games dengan ditahan imbang tuan rumah Filipina, 6-6. Pada laga kedua, mereka mengalahkan Thailand, 17-12.
Adapun Singapura baru menjalani dua pertandingan dengan koleksi nilai dua dari satu kali menang atas Malaysia, 17-5, dan satu kali kalah dari Indonesia. Jika Indonesia mampu mengalahkan Malaysia, nilai Indonesia menjadi tujuh dan tidak mungkin terkejar oleh Singapura, meski mereka memenangi dua laga tersisa melawan Filipina dan Thailand.
Manajer tim polo air Reva Deddy Utama bersyukur atas kemenangan yang diraih oleh para pemain. "Alhamdulillah, kita bisa mengalahkan Singapura setelah 42 tahun tak pernah menang di SEA Games. Semua ini hasil kerja keras pemain bermain bagus," ujarnya.
Reva juga memuji strategi yang diterapkan pelatih Sakovic dalam laga itu. "Dia minta pemain untuk bermain zona marking saat bertahan, dan menyerang dengan cepat. Semoga di pertandingan terakhir lawan Malaysia besok kita bisa menang lagi," ujarnya.
Serangan balik cepat itu terlihat di kuarter kedua, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 pada kuarter pertama. Setelah berhasil membendung serangan Singapura, umpan dari belakang dikejar Delvin Felliciano yang melakukan sprint ke depan. Delvin yan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Singapura, dengan mudah mencetak gol.