logo Kompas.id
UtamaMahdi dan Demo Anti-pemerintah
Iklan

Mahdi dan Demo Anti-pemerintah

Lebih dari 400 orang meninggal sejak unjuk rasa mulai terjadi 1 Oktober 2019 di Irak. Unjuk rasa terjadi karena impitan ekonomi dan kian maraknya korupsi.

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NngiUNanew5dKA4CzlJNROj4W9o=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FIRAQ-POLITICS-PROTEST_85335211_1574956570.jpg
AFP/HAIDAR HAMDANI

Para pelayat menaikkan peti berisi jenazah pengunjuk rasa ke atap mobil sebelum dimakamkan di pemakaman di Najaf, Kamis (28/11/2019). Korban adalah pengunjuk rasa yang terbunuh dalam bentrokan antara demonstran antipemerintah dan pasukan keamanan Irak.

Jumlah korban akan terus bertambah. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Irak menghentikan dan menginvestigasi penggunaan kekerasan terhadap pengunjuk rasa. Namun, permintaan itu seperti diabaikan pemerintahan Irak yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Adel Abdel Mahdi.

Rabu dan Kamis merupakan hari kelam bagi demonstran di Irak. Setelah terjadi pembakaran konsulat Iran di Najaf, Rabu (27/11/2019), PM Mahdi meminta aparat militer memulihkan keamanan di beberapa provinsi yang bergejolak. Namun, sehari setelah konsulat terbakar, terjadi demo di Nasiriya, tempat kelahiran Mahdi, yang menyebabkan sedikitnya 40 orang meninggal, sebagian di antaranya ditembak di tempat oleh aparat militer (Kompas, 29/11/2019).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000