logo Kompas.id
UtamaPelajaran dari Sejarah Konflik...
Iklan

Pelajaran dari Sejarah Konflik Internal

Dinamika perebutan kursi ketua umum Partai Golkar menjelang perhelatan musyawarah nasional berpotensi memecah partai itu pada dua perhelatan munas yang berbeda. Elite Golkar perlu belajar dari sejarah sebelumnya.

Oleh
Agnes Theodora
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/os8ZfKJGSSzRcVrUoc6pQaTCKcQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191201_ENGLISH-GOLKAR_A_web_1575204476.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Bendera Partai Golkar dipasang berderet di jalan layang Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta, Minggu (1/12/2019). Partai Golkar akan menggelar musyawarah nasional (munas) pada 3-6 Desember mendatang di Jakarta. Pemilihan ketua umum menjadi salah satu agenda dalam munas.

JAKARTA, KOMPAS — Dinamika perebutan kursi ketua umum Partai Golkar menjelang perhelatan musyawarah nasional berpotensi memecah partai itu pada dua perhelatan musyawarah nasional yang berbeda. Elite Partai Golkar perlu belajar dari sejarah konflik yang panjang sebelumnya agar tidak mengulang perpecahan internal yang merusak.

Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar akan digelar 3-6 Desember 2019 di Jakarta. Selain membahas persiapan partai menghadapi Pemilihan Kepala Daerah 2020 dan Pemilihan Umum 2024, munas akan menentukan sosok ketua umum yang memimpin Golkar selama lima tahun ke depan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000