New Clark City, Awal Baru Peradaban Olahraga Filipina
New Clark City, yang lebih dikenal sebagai bekas pangkalan militer Amerika Serikat, kini diubah oleh Filipina menjadi kompleks olahraga modern. Kawasan baru itu dipakai untuk menggelar SEA Games 2019.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH dari Subic, Filipina
·5 menit baca
SEA Games 2019 menjadi momentum Filipina untuk bangkit di dunia olahraga. Salah satu buktinya adalah pembangunan pusat olahraga baru di kota Clark dengan nama Kota Clark Baru atau New Clark City. Sedikitnya, anggaran 9,5 miliar peso Filipina digelontorkan untuk membangun kawasan olahraga terpadu di kota yang dahulu identik sebagai pangkalan militer Amerika Serikat tersebut.
Filipina pernah menjadi salah satu raksasa Asia pada awal abad ke-20. Tak hanya di bidang ekonomi, mereka juga pernah menguasai bidang olahraga. Mereka pernah berjaya di Asian Games, antara lain peringkat ketiga pada 1951 dan 1962, serta peringkat kedua pada 1954 dan 1958.
Salah satu jejak keemasan olahraga Filipina adalah keberadaan Kompleks Olahraga Rizal di kota Manila, ibu kota negara kepulauan tersebut. Kompleks itu dibangun pada 1934 atau salah satu kompleks olahraga tertua yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Seiring waktu, Filipina mengalami keterpurukan di segala sektor. Skandal korupsi oleh Presiden ke-10 Ferdinand Marcos pada 1980-an menjadi salah satu penyebab keterpurukan negara yang merdeka atas Spanyol pada 12 Juni 1898 tersebut.
Hal itu juga berimbas pada bidang olahraga. Mereka tak lagi menjadi raksasa di Asia, bahkan terpuruk di level regional Asia Tenggara. Hal itu juga tergambar pada keberadaan Kompleks Olahraga Rizal Memorial yang menua dan tertinggal dari teknologi modern saat ini.
Namun, pelan tetapi pasti, Filipina mencoba untuk bangkit merengkuh kembali kejayaan yang pernah dirasakannya dulu. Ajang SEA Games 2019 yang berlangsung 30 November hingga 11 Desember ini menjadi batu loncatan untuk menuju lagi ke puncak kejayaan itu. Niat itu dibuktikan dengan pembangunan pusat olahraga baru di kawasan yang disebut New Clark City.
New Clark City masuk di kawasan Capas, Tarlac. Kota baru itu berjarak sekitar 110 kilometer ke arah utara dari kota Manila. Kawasan tersebut menjadi salah satu dari empat kluster penyelenggara SEA Games 2019, selain Metro Manila, Subic, dan Luzon Selatan.
Tadinya, Clark adalah bekas pangkalan militer Amerika Serikat. Setelah perang dunia kedua, tempat itu tidak terlalu dilirik oleh pemerintah. Kondisinya jauh tertinggal dibandingkan Metro Manila yang terus berkembang serta menjadi salah satu metropolitan paling sibuk dan padat, baik di Asia maupun dunia.
Untuk menyambut SEA Games, Pemerintah Filipina mencoba mengubah wajah baru Clark. Mereka berupaya menjadikan Clark dari kota bekas pangkalan militer menjadi kota olahraga. Setidaknya, mereka menggelontorkan 9,5 miliar peso Filipina (sekitar Rp 2,6 triliun) untuk membangun stadion atletik berkapasitas 20.000 tempat duduk dan stadion akuatik berkapasitas 2.000 tempat duduk di kota baru itu.
Ada pula lapangan panahan, lapangan sofbol, dan perkampungan atlet di sana. Itu merupakan pusat olahraga kedua yang dibangun setelah Kompleks Olahraga Rizal Memorial. Segenap teknologi baru disematkan pada arena-arena yang dibangun di sana. Keberadaan kompleks yang dibangun selama 18 bulan itu juga didukung dengan pembangunan akses transportasi baru menuju kota tersebut, antara lain kereta api.
”Pembangunan New Clark City sangat masuk akal. Itu akan menjadi kota metropolitan besar berikutnya setelah pusat kota terpadat di Metro Manila. Ke depan, kota ini akan menjadi pusat kegiatan agroindustri, rumah bagi perusahaan-perusahaan teknologi dan logistik mutakhir, serta tuan rumah bagi pusat-pusat pemerintahan cadangan yang lengkap,” ujar Sekretaris Keuangan MTD Filipina Carlos G Dominguez III dikutip dari laman 2019seagames, Minggu (16/6/2019).
Pusat pembinaan atlet
Presiden dan CEO BCDA Vivencio Dizon dikutip dari laman 2019seagames.com, Selasa (1/9/2019), mengatakan, fasilitas yang ada itu tidak hanya digunakan untuk SEA Games 2019. Ke depan, ini akan menjadi fasilitas utama pembinaan atlet nasional Filipina, terutama untuk menuju ajang multicabang level lebih tinggi seperti Asian Games dan Olimpiade.
”Fasilitas yang ada ini tidak hanya digunakan untuk SEA Games 2019. Ke depan, ini akan menjadi fasilitas utama pembinaan atlet Filipina. Fungsi lain untuk menggelar beragam kegiatan olahraga lain dan bisa juga untuk tempat konser,” kata Dizon.
Mereka telah melakukan uji coba perlombaan cabang atletik dan akuatik di pusat olahraga itu pada September. Hasilnya cukup memuaskan. Banyak tanggapan positif terhadap keberadaan arena-arena baru itu. Dengan itu, mereka pun optimistis bisa menjadi tuan rumah yang sukses dalam menggelar SEA Games ke-30 ini. Bahkan, mereka dengan berani berkampanye bisa menggelar SEA Games terbaik yang pernah ada.
”Uji coba ini merupakan bagian untuk menguji fungsi semua fasilitas yang ada sebelum digunakan untuk SEA Games 2019. Kami berupaya agar semuanya sesuai kebutuhan para atlet pada SEA Games nanti,” tutur Wakil Direktur Jenderal Komite Penyelenggara SEA Games Filipina Array Perez dikutip dari laman 2019seagames.
Pada SEA Games 2019, sedikitnya 11.000 atlet dan ofisial dari 11 negara akan berpartisipasi. Mereka berlomba untuk 56 cabang olahraga. Secara garis besar, ini adalah SEA Games dengan jumlah cabang olahraga terbanyak. Namun, jumlah nomor perlombaannya hanya 530 nomor perlombaan atau masih kalah dengan SEA Games 2011 Indonesia yang menggelar 42 cabang olahraga dengan 545 nomor perlombaan.
”Dengan fasilitas di New Clark City, kami ingin menjadikan level SEA Games selevel dengan Asian Games,” ujar Chief Operating Officer dari Komite Penyelenggara SEA Games Filipina Ramon Suzara dikutip oleh ABS-CBN News, Kamis (15/8/2019).
Di luar itu, keberadaan New Clark City diharapkan tak hanya menjadi awal baru peradaban olahraga Filipina, tetapi juga awal baru peradaban olahraga di Asia Tenggara. Paling tidak, dengan ambisi besar Filipina, itu bisa memacu negara-negara Asia Tenggara lain membangun peradaban olahraga lebih baik di negara masing-masing. Hal itu sesuai moto SEA Games kali ini, yakni ”Kami Menang Sebagai Kesatuan”.