Kondisi kedua korban dalam keadaan sadar. Sersan Kepala Fajar terluka parah di tangan kirinya. Adapun Prajurit Kepala Gunawan luka ringan di paha.
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sersan Kepala Fajar dan Prajurit Kepala Gunawan, dua prajurit TNI yang jadi korban ledakan granat di Monas, Selasa (3/12/2019) pagi, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta. Aparat keamanan terlihat menjaga ketat ruangan tempat keduanya dirawat. Tak sembarang orang bisa masuk.
Pantauan Kompas, penjagaan ketat terlihat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Di sana, ada sekitar tiga atau empat personel keamanan di pintu depan dan pintu belakang.
Herman Damsuri, salah satu petugas keamanan RSPAD, menyebut ada instruksi dari manajemen rumah sakit agar menjaga ketat ruang gawat darurat. ”Dijaga agar tidak sembarangan orang masuk,” ujarnya.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono dan Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono menjenguk kedua korban luka tersebut. Seusai ataupun sebelum kunjungan, Gatot tidak memberikan keterangan apa pun kepada wartawan.
Menurut Eko Margiyono, kondisi kedua korban dalam keadaan sadar. Fajar, salah satu korban yang sempat memegang granat, terluka parah di tangan bagian kiri. Adapun Gunawan luka ringan di pahanya.
”Gunawan lukanya lebih ringan daripada Fajar. Mereka saat ini dalam kondisi sadar dan dalam penanganan intensif,” ujarnya.
Syarif Hidayat, salah satu perawat di RSPAD, mengatakan, kedua korban dilarikan ke lantai dua IGD sekitar pukul 09.30. Saat ditelusuri pukul 10.30, salah satu korban ada di ruangan penerimaan pasien lantai dua, sedangkan korban lainnya ada di ruang bedah lantai enam.
”Salah satu pasien ada yang sedang menjalani operasi di tangan,” kata Syarif.
Ledakan yang terjadi pagi tadi berlokasi di sisi utara kawasan Monas, atau tepat di seberang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Medan Merdeka Utara. Jarak lokasi ledakan dengan Kemendagri diperkirakan sekitar 100 meter.
Setelah pemeriksaan lokasi kejadian oleh aparat Polda Metro Jaya, pukul 10.00 tadi, garis polisi yang sebelumnya dipasang untuk sterilisasi dan proses penyelidikan telah dilepas. Di lokasi ledakan masih tampak ceceran darah yang diduga berasal dari korban ledakan.
Gatot Eddy Pramono kepada wartawan di Monas sebelumnya menyatakan, penyelidikan soal asal granat masih berlangsung. ”Saat ini kami masih fokus pada pengumpulan informasi dan proses penyembuhan korban,” tambahnya.