Dua prajurit TNI cedera akibat ledakan granat asap yang ditemukannya di Taman Monumen Nasional, Jakarta, Selasa pagi. Asal dari granat asap itu belum diketahui secara pasti.
Oleh
Tim Kompas
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS— Dua prajurit Tentara Nasional Indonesia yang tengah lari pagi di Taman Monumen Nasional, Jakarta, yaitu Sersan Kepala Fajar dan Prajurit Kepala Gunawan, cedera karena ledakan granat asap yang mereka temukan di tempat tersebut.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto hingga Selasa (3/12/2019) malam menyatakan masih menunggu pengusutan Kepolisian Negara Republik Indonesia terkait asal-usul granat asap yang meledak, kemarin, sekitar pukul 07.20 tersebut.
”Kami belum tahu asal-usul granat asap yang meledak dan kami masih menunggu hasil pendalaman Polri,” ujar Hadi, semalam.
Menurut Hadi, ledakan berasal dari granat asap yang tengah diperiksa oleh Fajar dan Gunawan, keduanya anggota TNI Markas Komando Garnisun Tetap I/Jakarta. ”Granat ditemukan dalam tas keresek di tumpukan sampah. Saat diperiksa, granat meledak. Mungkin karena pinnya kepencet. Mereka memang terluka, tetapi tidak parah. Mereka hanya kaget akibat ledakannya,” ujar Hadi.
Mungkin tertinggal, tetapi ini asalnya dari mana, kami akan menyelidiki lebih dalam.
Ledakan granat itu terjadi di dalam Taman Monas yang ada di seberang Kementerian Dalam Negeri. Oleh karena itu, menurut Panglima TNI, peristiwa tersebut tidak terjadi di Ring I Istana. ”Jadi, bukan di Ring I Istana,” katanya.
Dalam keterangan pers bersama Pangdam Jaya Mayor Jenderal Eko Margiyono, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menilai, ledakan granat asap itu peristiwa biasa karena benda tersebut juga dimiliki anggota polisi, termasuk pasukan pengendalian massa. Ia pun menduga granat asap itu kemungkinan milik anggota pengendalian massa yang tertinggal saat bertugas.
”Mungkin tertinggal, tetapi ini asalnya dari mana, kami akan menyelidiki lebih dalam,” kata Gatot.
Petugas Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional, Hermawan bersama rekannya, yang biasa membersihkan kawasan itu tak menyangka ada granat asap di tempat itu. Pasalnya, sekitar satu jam sebelum ledakan, mereka menyapu dan membersihkan kawasan itu, termasuk di lokasi ledakan. ”Saya dan teman saya tiap hari bersih-bersih di sini. Tempat itu (lokasi ledakan) sebenarnya sudah kami sapu tadi pagi. Alhamdulillah enggak ada apa-apa, hanya sampah plastik dan daun- daun kering,” kata Hermawan.
Ledakan terjadi setelah Hermawan pindah ke tempat lain yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi.
Tak ganggu aktivitas
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman mengatakan, ledakan granat asap itu tidak memengaruhi aktivitas Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Kemarin, Presiden tetap beraktivitas seperti biasa.
Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan situasi Ibu Kota. Penyisiran benda-benda mencurigakan akan diintensifkan agar kejadian serupa tak terulang. (NTA/BOW/VAN/WAD/DIV/HAR)