Di tengah kesibukannya di Yogyakarta, putri mahkota Kerajaan Denmark Mary Elisabeth Donaldson, Rabu (4/12/2019) menyempatkan berlibur kecil di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
Menjalankan tugas menghadiri banyak acara di Daerah Istimewa Yogyakarta, putri mahkota Kerajaan Denmark Mary Elisabeth Donaldson (47), tak dapat menahan diri mengisi waktunya untuk berjalan-jalan. Ia menyempatkan berlibur kecil di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/12/2019).
Tak tanggung-tanggung, Sang Putri menghabiskan waktu hingga 1,5 jam di kompleks candi. "Padahal, beliau (Mary Elisabeth Donaldson) semula dijadwalkan hanya akan datang berkunjung sekitar setengah jam," ujar arkeolog Balai Konservasi Borobudur (BKB) Hari Setyawan.
Hari adalah salah satu petugas BKB yang diminta terus mendampingi dan memberikan penjelasan segala sesuatu terkait Candi Borobudur kepada Mary. Mary dan rombongan tiba di Borobudur sekitar pukul 07.15. Lebih cepat 15 menit dari jadwal semula pukul 07.30.
Kunjungan dijadwalkan berakhir sekitar pukul 08.00. Nyatanya, dia baru meninggalkan salah satu bangunan keajaiban dunia tersebut sekitar pukul 08.40. Mary tampak mengenakan baju berlengan panjang dengan balutan rok panjang hampir menyapu tanah saat ia melangkah.
Selama 1-4 Desember 2019, Putri Mary melakukan serangkaian kunjungan ke Jakarta dan Yogyakarta bersama UNFPA, organisasi PBB yang bergerak di bidang kependudukan dengan tiga mandat yaitu kesehatan reproduksi, kesetaraan gender, serta populasi dan strategi pembangunan. Kegiatan tersebut antara lain adalah dialog tentang gender dan kesehatan reproduktif ke sejumlah lembaga dan kelompok masyarakat.
Sesaat setelah sampai di depan Candi Borobudur, dia menjalani sesi wawancara dengan jurnalis televisi Denmark. Wawancara berlangsung sekitar 20 menit. Setelah itu, Sang Putri berjalan-jalan di bawah bangunan candi.
Sempat diduga akan segera bergeser pulang, setelah sesi wawancara, Sang Putri justru meminta untuk naik ke bangunan Candi Borobudur. Kepada Hari, Putri Mary mengaku sudah memiliki pengetahuan tentang Candi Borobudur, termasuk tentang standar konservasi bangunan candi yang ditetapkan UNESCO. Namun, baru kali ini, dia akhirnya bisa melihat langsung detail bangunan dan kompleks candi, yang selama ini hanya diketahuinya dari dunia maya. “Ini adalah kunjungan pertama beliau ke Candi Borobudur,” ujar Hari.
Sepanjang perjalanannya menyusuri bangunan candi, Putri Mary intens mendengarkan semua penjelasan Hari. Dia pun “patuh”, mengikuti aturan untuk tidak menyentuh relief demi alasan konservasi. “Sang Putri patuh tidak menyentuh dan hanya melihat relief dari dekat saja,” ujarnya.
Putri Mary pun naik hingga ke stupa induk di lantai sepuluh. Selain intens mendengarkan penjelasan, dia pun banyak mengambil kesempatan untuk berswafoto ataupun berfoto bersama-sama jurnalis televisi dan sebagian anggota rombongannya. Kesempatan berfoto ini tetap dilakukan saat dia sudah berada di bawah bangunan candi.
Kedatangan Sang Putri membuat arus kedatangan wisatawan sempat dialihkan ke jalur lain, sehingga lalu lalang turis tidak menganggu perjalanan rombongan Putri Kerajaan Denmark. Namun, pertemuan dengan pengunjung lain sulit dihindari ketika Putri Mary masih berada di bawah bangunan candi.
Kesempatan berpapasan itu kemudian dimanfaatkan sebagian pengunjung untuk berfoto bersama Putri Mary. Hal itu antara lain dimanfaatkan oleh salah satu pengunjung asal Denmark, Pernille Fenger (55).
“Seungguh senang bisa berfoto bersama Sang Putri dilatarbelakangi pemandangan secantik ini,” ujarnya berseri-seri. Sebelumnya, Fenger juga sudah sempat berfoto dengan Sang Putri di Denmark. Adapun para pengunjung domestik yang melihat rombongan dari Kerajaan Denmark tersebut, mengaku tidak tahu sosok Putri Mary.
Namun, mereka semua tetap kagum dengan sosok putri kerajaan yang siang itu melintas santun dan anggun di antara banyak orang di sekelilingnya. Meski cuaca di sekitar Candi Borobudur panas, kehadiran Sang Putri negeri Skandinavia itu sungguh menyejukkan...