Tim putra bulu tangkis Indonesia mempertahankan medali emas SEA Games setelah mengalahkan Malaysia, 3-1.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE dari Manila, Filipina
·3 menit baca
MANILA, KOMPAS — Para pebulu tangkis putra Indonesia memenuhi ekspektasi untuk mempertahankan medali emas SEA Games di nomor beregu putra. Pada final SEA Games 2019 di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019), Jonatan Christie dan kawan-kawan mengalahkan Malaysia, 3-1.
Dengan kemenangan ini, untuk keenam kalinya berturut-turut sejak SEA Games 2007, medali emas bulu tangkis beregu putra kembali dikuasai Indonesia, kecuali pada SEA Games 2013 Myanmar saat nomor ini tidak dipertandingkan.
”Medali emas sesuai target kami untuk mempertahankan gelar di beregu putra. Penampilan atlet-atlet juga cukup baik, hanya Fajar/Rian yang kurang baik performanya,” ujar Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI seperti dikutip PBSI.
Yang dimaksud Susy adalah ganda pertama Fajar Alfian/Rian Ardianto, yang menderita kekalahan dari pasangan Malaysia Aaron Chia Teng Fong/Soh Wooi Yik, 17-21, 13-21. Adapun tiga angka kemenangan Indonesia diraih tunggal pertama Jonatan Christie, tunggal kedua Anthony Sinisuka Ginting, dan ganda kedua Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf.
Ini adalah kekalahan keempat Fajar/Rian dari lawan yang sama. Pasangan muda yang diharapkan bisa menembus kualifikasi ke Olimpiade Tokyo 2020 ini tidak mampu mengembangkan permainan dan selalu tertekan sepanjang pertandingan.
”Kami minta maaf tidak bisa menyumbang poin karena tidak bisa mengeluarkan permainan kami. Kami juga tidak bisa keluar dari tekanan lawan,” ujar Fajar setelah pertandingan.
Adapun Jonatan tampil dominan mengalahkan Lee Zii Jia, 21-9, 21-17, disusul kemenangan tiga gim Anthony atas Soong Joo Ven dengan skor 13-21, 21-15, 21-18. Wahyu/Ade memastikan medali emas untuk Indonesia dengan kemenangan atas Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan skor 21-16, 21-19.
”Kami memang berambisi untuk menang di sini. Apalagi, ini SEA Games pertama kami,” kata Wahyu. Sementara itu, Ade mengatakan, hasil ini adalah untuk membalas kepercayaan pelatih. ”Alhamdulillah bisa menyumbangkan medali emas buat Indonesia. Pelatih sudah memberikan kepercayaan, jadi kami tidak mau menyia-nyiakannya,” ujar Ade.
Dengan hasil ini, Indonesia meraih medali emas, Malaysia harus puas dengan medali perak, sedangkan Thailand dan Singapura meraih medali perunggu.
Tidak puas
Tidak konsistennya penampilan Fajar dan Rian membuat pelatih ganda putra Herry Imam Pierngadi mengaku tidak puas. ”Penampilan mereka menurut saya jelek sekali. Boleh dibilang ini penampilan terburuk mereka. Saya tidak tahu, apakah mereka terbebani harus memberikan kemenangan. Memang head to head dengan lawan kalah 0-3, tetapi kalahnya tidak seperti itu. Penampilan mereka di luar perkiraan,” tutur Herry.
Keberhasilan Indonesia meraih medali emas tidak terlepas dari perubahan pemain, dengan didaftarkannya Anthony pada saat terakhir sebelum keberangkatan untuk mengamankan kemenangan dari nomor tunggal. Namun, Jonatan dan Anthony tidak akan tampil di nomor perorangan yang akan digelar mulai Kamis (5/12) karena harus mempersiapkan diri tampil di turnamen Final BWF Tour. Di sektor ini, Indonesia akan diwakili Shesar Hiren Rustavito dan Firman Kholik.