Indonesia Loloskan Enam Perenang ke Final Hari Kedua
Triady Fauzi dan Azzahra Permatahani menjadi tumpuan tim renang Indonesia untuk meraih medali emas pada final hari kedua perlombaan SEA Games 2019 di Filipina, Kamis petang ini.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH dari New Clark, Filipina
·3 menit baca
NEW CLARK CITY, KOMPAS – Tim renang Indonesia kembali menunjukkan grafik cukup baik di babak penyisihan perlombaan renang SEA Games 2019 di Pusat Akuatik, New Clark City, Filipina, Kamis (5/12/2019). Pada perlombaan hari kedua ini, enam dari delapan perenang Indonesia lolos ke final di lima nomor perlombaan. Indonesia pun kembali menaruh asa ada emas yang mampu disumbangkan oleh para perenang tersebut.
Indonesia menurunkan delapan perenang untuk berpartisipasi pada lima nomor perlombaan. Mereka adalah Alfah Fadlan Prawira di nomor 1.500 meter gaya bebas putra, Anak Agung Istri Kania Ratih dan Fitriyati Nurul Fajar di nomor 50 meter gaya punggung putri, serta Triady Fauzi Sidiq dan Glenn Victor Sutanto di nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra. Triady juga tampil di nomor 200 meter gaya ganti putra. Lalu, Ananda Treciel Vanessae Evato dan Azzahra Permatahani di nomor 200 meter gaya dada putri.
Aflah langsung lolos ke final 1.500 meter gaya bebas putra yang berlangsung pada Kamis pukul 18.00. Atlet lainnya yang lolos yakni, Ratih yang duduk di peringkat ketiga penyisihan 2 (heat 2) nomor 50 meter gaya punggu putri dengan waktu 30,20 detik. Glenn duduk di peringkat kedua penyisihan 1 nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra dengan waktu 24,33 detik.
Azzhara di peringkat kedua penyisihan 1 nomor 200 meter gaya dada putri dengan waktu 2 menit 38,10 detik dan Evato di peringkat ketiga penyisihan 2 nomor yang sama dengan waktu 2 menit 36,63 detik. Terakhir, Triady di peringkat pertama penyisihan 2 200 meter gaya ganti putra dengan waktu 2 menit 5,07 detik. Yang tidak lolos hanya Fitriyati di 50 meter gaya punggung putri dan Triady di 50 meter gaya kupu-kupu putra.
Peluang emas
Harapan emas Indonesia tertumpu pada Triady di 200 meter gaya ganti putra. Sebab. Perenang kelahiran, Cimahi, Jawa Barat, 29 September 1991 itu, adalah juara bertahan. Pada SEA Games 2017, dia meraih emas nomor tersebut dengan waktu 2 menit 1,72 detik. ”Kita tahu bahwa Triady adalah juara bertahan nomor itu. Jadi, kami berharap dia bisa mengulangi suksesnya dua tahun lalu pada kali ini,” ujar manajer tim renang Indonesia Wisnu Wardhana.
Selain dari Triady, Indonesia juga berharap ada kejutan lain. Salah satu paling diharapkan adalah Azzahra. Perenang muda itu berhasil meraih perak di nomor 200 meter gaya ganti putri pada hari pertama perlombaan renang. Raihan itu telah menyamai rekornya pada SEA Games dua tahun lalu. Dengan grafik stabil, bukan tak mungkin, dia bisa membuat kejutan pada nomor-nomor lain.
”Azzahra adalah perenang muda yang penampilannya cukup bagus. Kami berharap dia bisa terus membuat kejutan untuk meraih emas. Dia punya potensi di nomor 200 meter gaya dada putri dan nomor andalannya, 400 meter gaya ganti putri,” ujar Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin Rahardjo.