Manchester City kembali menunjukkan karakter permainan mereka. Namun, sang pelatih sudah menganggap target mempertahankan gelar juara Liga Inggris sebagai gagasan yang gila.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
BURNLEY, RABU — Karakter permainan Manchester City racikan Pep Guardiola kembali terlihat ketika mereka mengalahkan Burnley 4-1 di Stadion Turf Moor, Rabu (4/12/2019) dini hari WIB. Permainan dengan penguasaan bola melalui operan cepat itu belum tentu menandai kebangkitan City dalam mempertahankan gelar juara Liga Inggris. Hal yang lebih penting adalah City telah kembali.
Karakter khas ala Guardiola yang membuat City tampil dominan musim lalu itu menghilang beberapa laga terakhir. Mereka kesulitan untuk mendikte lawan ketika ditahan imbang Newcastle United, 2-2, atau saat ditahan imbang Shakhtar Donetsk, 1-1, di ajang Liga Champions.
Bahkan, persentase penguasaan bola City saat menang atas Chelsea 2-1, pekan lalu, hanya 46,74 persen. Angka itu adalah yang terendah untuk Guardiola selama kariernya melatih klub besar Eropa. Meski sangat rendah, Guardiola saat itu masih bisa bangga karena mencetak sejarah baru, yaitu menang tanpa bisa menguasai bola untuk pertama kalinya.
Namun, di Turf Moor, persentase penguasaan bola mencapai 76 persen sesuai standar Guardiola. Para pemain City melakukan 773 operan, jauh lebih banyak daripada Burnley yang hanya 241 operan.
”Saya senang kami bisa lebih banyak mengoper bola. Kami memang dilahirkan untuk menguasai bola dan mengopernya,” kata Guardiola.
Karakter itu menjadi lebih efektif setelah penyerang City, Gabriel Jesus, kembali tampil dengan sentuhan artistiknya dan mencetak dua gol. Pada gol pertama, ia menerobos pertahanan lawan dan mencetak gol dengan tendangan bola melengkung. Pada awal babak kedua, ia bisa menyambut umpan Bernardo Silva berkat nalurinya dalam mencari posisi terbaik untuk membuat gol kedua.
Kejutan malam itu juga muncul dari gelandang City, Rodrigo Hernandez atau Rodri, yang berperan besar mengembalikan karakter City itu bersama motor lini tengah Kevin De Bruyne. Rodri mencetak gol ketiga melalui tendangan keras dari luar kotak penalti.
”Rodri sangat luar biasa, tidak hanya ketika membawa bola. Dia telah menyesuaikan diri dan cocok untuk bertarung di liga ini,” kata Guardiola seperti dikutip The Telegraph.
Rodri memang tengah menyesuaikan diri dengan gaya di Inggris sejak pindah dari Atletico Madrid musim panas lalu. ”Saya terus belajar, dan Guardiola banyak membantu. Sekarang, permainan terbaik versi saya sudah muncul,” katanya kepada Manchester Evening.
Kemenangan pada malam itu dikunci dengan gol Riyad Mahrez menit ke-87. Burnley hanya bisa membalas satu gol melalui Robbie Brady menit ke-89.
”City memang tim berkelas. Mereka menunjukkannya malam ini,” ungkap Pelatih Burnley Sean Dyche.
Realistis
Kemenangan City ini membuat mereka kembali memangkas jarak dengan Liverpool, pemimpin klasemen sementara Liga Inggris, menjadi delapan poin. Namun, selisih itu bisa kembali menjadi 11 poin jika Liverpool mengalahkan Everton, Kamis (5/12/2019) dini hari WIB. City masih bersaing ketat dengan Leicester City, tim peringkat kedua yang juga tampil konsisten.
Situasi ini membuat Guardiola tetap realistis. ”Peluang kami untuk mempertahankan gelar juara sudah habis. Seperti yang dikatakan banyak orang, kami sudah terlempar, kami tidak punya kesempatan lagi. Sekarang kami hanya memikirkan diri sendiri dan laga berikutnya,” katanya.
Mendekati paruh musim, peluang untuk bisa menyusul Liverpool masih memungkinkan. Syaratnya, City harus tetap mempertahankan konsistensi dengan karakter khasnya ini dan sebaliknya Liverpool kehilangan fokus, kelelahan, dan keluar dari jalur kemenangan.
Namun, Guardiola menganggap hal itu gagasan yang gila. Ia lebih berusaha menjaga kestabilan timnya. Apalagi mereka akan menghadapi laga sarat gengsi melawan Manchester United. Laga tersebut menjadi laga derbi Manchester yang ke-179. Sebagai persiapan, Guardiola akan mengajak para pemainnya untuk menyaksikan pertarungan MU melawan Tottenham Hotspur, Kamis ini.
Pada laga lainnya, Rabu, Crystal Palace menunjukkan kegigihan mereka saat mengalahkan Bournemouth, 1-0, di Selhurst Park, London. Meski bermain dengan 10 orang sejak menit ke-19, mereka mampu memenangi laga ini berkat gol tunggal Jeffrey Schlupp. Palace pun naik ke peringkat kelima untuk sementara dengan 21 poin. Posisi mereka dapat tergusur apabila Spurs atau Wolverhampton Wanderer meraih kemenangan.
Palace kehilangan pemain ketika bek tengah Mamadou Sakho diganjar kartu merah. ”Normalnya, Anda akan berpikir kami sangat beruntung bisa memenangi laga ini. Namun, bukan seperti itu. Kami memiliki banyak peluang gol dan saya bangga,” kata Pelatih Crystal Palace Roy Hodgson. (AP/REUTERS)