Dukungan penyerang Manchester United, Marcus Rashford kepada manajer Ole Gunnar Solskjaer, tak hanya dalam perkataan, tetapi ia wujudkan di lapangan. Ia berhasil membuat Solskjaer terhindar dari pemecatan.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·3 menit baca
MANCHESTER, KAMIS — Dukungan penyerang Manchester United Marcus Rashford kepada manajer Ole Gunnar Solskjaer tidak hanya dalam perkataan, tetapi ia wujudkan dalam tindakan nyata di lapangan. Ia berhasil membuat Solskjaer terhindar dari pemecatan setelah dua golnya membuat MU menang 2-1 atas Tottenham Hotspur pada pertandingan Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, Kamis (5/12/2019) dini hari.
Tendangan Rashford melalui sudut sempit pada menit ke-6 membuat seisi stadion bergemuruh. Gol cepat tersebut menjadi ucapan selamat datang bagi manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho yang didepak dari MU setahun yang lalu.
Rashford kembali mengancam gawang Spurs yang dijaga Paulo Gazzaniga ketika tendangan jarak jauhnya membentur tiang. Delle Alli sempat membuat Solskjaer cemas ketika berhasil mencetak gol pada menit ke-39 melalui aksi individunya. Namun, Rashford kembali mencetak gol melalui titik penalti pada babak kedua dan skor 2-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Pada akhir bulan lalu, Rashford mengungkapkan, Solskjaer adalah orang yang paling tepat untuk melatih MU. Menurut pemain 22 tahun tersebut, Solskjaer memiliki visi dalam membangun MU untuk jangka panjang.
”Ole adalah pria yang hebat dan dia mencintai klub dengan hatinya sehingga tidak ada orang yang lebih baik untuk pekerjaan itu,” ujar Rashford.
Solskjaer berada dalam tekanan setelah mendapatkan hasil terburuk pada awal musim dalam 31 tahun terakhir. Pemecatan Mauricio Pochettino dari Tottenham Hotspur membuat suasana menjadi semakin panas sebab manajer asal Argentina tersebut diisukan bakal menggantikan Solskjaer.
Apa yang dikatakan Rashford diakui oleh Solskjaer. Ia tidak ingin berpikir jangka pendek dalam membangun MU. Meskipun demikian, kemenangan atas Spurs tetap membuatnya lega karena MU dapat naik ke peringkat 6.
”Tiga poin ini sangat berarti bagi kami. Kami terlalu banyak mendapatkan hasil imbang pada musim ini dan memberikan terlalu banyak poin kepada lawan saat berada dalam posisi unggul,” ujar Solskjaer.
Pada dua pertandingan terakhir di Liga Inggris saat berhadapan dengan Sheffield United dan Aston Villa, MU gagal memperoleh poin penuh meskipun sempat unggul. Melawan Sheffield United, MU sempat unggul 3-2 hingga menit ke-79, tetapi mereka kebobolan pada menit ke-90.
Begitu juga ketika MU bertemu Aston Villa. Mereka sempat unggul 2-1 hingga menit ke-64. Namun, selang dua menit kemudian, Aston Villa berhasil menyamakan kedudukan.
Menurut Solskjaer, dua hasil imbang tersebut merupakan akibat dari keputusannya dalam membangun tim untuk jangka panjang. Ia mengembangkan pemain muda yang dapat menjadi fondasi tim di masa depan. Pemain muda tersebut sering melakukan kesalahan karena mereka masih dalam tahap belajar.
Meskipun demikian, beberapa pemain muda tersebut sedikit demi sedikit mulai dapat diandalkan. Salah satu buah dari rencana panjang Solskjaer terlihat dari penampilan apik pemain muda Scott McTominay yang berposisi sebagai gelandang. Pemain 22 tahun tersebut tampil dominan dalam mengandalikan lini tengah.
Menurut Solskjaer, McTominay berhasil mencuri perhatian. Ia sulit dihentikan lawan dan mampu memimpin di lini tengah. McTominay juga membuat Fred lebih tenang dalam berkreasi.
Mourinho juga memberikan penilaian positif kepada pemain asal Skotlandia tersebut. Ia mengatakan, McTominay berhasil membuat perbedaan dan menjadi kunci keberhasilan MU unggul atas Spurs.
”Mereka memiliki lebih banyak emosi daripada kami. Kamu lihat misalnya, kinerja McTominay. Dia sangat dominan,” ujar manajer asal Portugal tersebut.
Kekalahan ini membuat catatan sempurna Mourinho bersama Spurs terhenti. Sebelumnya, ia berhasil meraih tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi setelah menggantikan Mauricio Pochettino. (REUTERS/AFP)