Pedagang Pasar Senen Berharap Relokasi Tak Mematikan Usaha Mereka
Program relokasi di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, mengkhawatirkan pedagang kaki lima. Mereka tidak ingin program ini mematikan usaha mereka.
Oleh
STEFANUS ATO/WISNU WARDHANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di trotoar Jalan Stasiun Senen, Jakarta Pusat, tidak diizinkan berjualan mulai Senin (9/12/2019). Sebagian pedagang pasrah dan berharap relokasi tak mematikan kegiatan usahanya. Namun, sebagian lagi siap direlokasi asalkan dikembalikan ke tempat berdagang yang lama di Blok III Pasar Senen.
Senin sore, Jalan Raya Pasar Senen yang selama ini dipadati pedagang kaki lima (PKL) kembali lengang. Kendaraan bermotor melintas di jalur itu tanpa ada hambatan. Di sekitar jalan itu terdapat petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) DKI Jakarta, kepolisian, dan TNI yang berjaga.
Selain itu, di beberapa tempat telah terpasang spanduk tentang pemberitahuan agar para pedagang tak lagi berjualan di lokasi tersebut. Kendati demikian, masih ada puluhan PKL yang memilih bertahan meski tak lagi menggelar barang dagangan. Mereka memilih bertahan lantaran tawaran untuk direlokasi ke Pasar Baru Metro Atom, Jakarta Pusat, dinilai akan merugikan mereka.
Aris (32), salah satu PKL di Jalan Stasiun Senen, mengatakan, selama ini warga Jakarta dan luar Jakarta hanya mengetahui tempat penjualan barang bekas itu ada di Pasar Senen. Mereka khawatir, saat direlokasi justru akan kehilangan pelanggan dan terancam merugi atau usahanya gulung tikar.
”Selama ini barang seken itu yang orang tahu di Pasar Senen. Kalau kami pindah, belum tentu orang tahu dan ikut belanja ke tempat baru,” katanya.
Aris menambahkan, PKL yang berjualan di Jalan Raya Pasar Senen merupakan bekas pedagang Blok 3 Pasar Senen yang pada 2017 terpaksa meninggalkan Blok 3 karena terdampak kebakaran pasar.
Karena itu, jika pemerintah bertekad merelokasi, mereka seharusnya dikembalikan ke Blok III Pasar Senen. ”Ini bukan relokasi, tetapi penggusuran. Kami merasa hak kami untuk berdagang dirampas pemerintah,” katanya.
Keputusan pemerintah menata dan menjaga trotoar kawasan Pasar Senen karena banyaknya keluhan pengguna jalan yang sulit melintas sebab pedagang berjualan sampai badan jalan. Hal lain karena sedang berlangsung proyek pembangunan Blok 1 dan Blok 2 Pasar Senen dan lintasan bawah Senen.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, para pedagang sudah diimbau tidak mengokupasi trotoar dan jalan, tetapi tetap berkeras untuk berjualan di area itu. Kesepakatan waktu berjualan mulai sore hingga malam hari pun dilanggar dengan berjualan sejak pagi hari.
Selain itu, tidak tercapai kesepakatan untuk relokasi ke Blok 3 Pasar Senen. Relokasi batal karena ketidakcocokan permintaan harga sewa. ”Sudah siap relokasi ke Blok 3, tetapi berbayar. Di situ tersedia 34 kios, tetapi tidak cocok harga,” kata Irwandi.
Setiap pedagang ditawarkan harga sewa Rp 240 juta dari harga resmi Rp 270 juta dengan uang muka 10 persen dari seharusnya 20 persen. Lanjut Irwandi, pedagang menawar harga sewa Rp 100.000.000 tanpa uang muka.
”Relokasi ke Pasar Kenari tidak mau, ke Blok 3 tidak sepakat. Kami alihkan ke Pasar Baru Metro Atom. Masih ada sisa 80 kios di sana,” ujarnya. Saat ini pengelola sedang menyelesaikan renovasi Pasar Baru Metro Atom. Setidaknya dalam dua hari ke depan pedagang akan mulai direlokasi ke pasar itu.
Irwandi menambahkan, pemkot tidak ingin timbul keributan yang berujung bentrok dengan pedagang sehingga melakukan pendekatan persuasif dengan menata serta menjaga area trotoar. ”Petugas berjaga agar area itu tidak diduduki lagi pedagang. Penjagaan akan berlangsung sampai relokasi tuntas,” ujarnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Arifin berharap pedagang bersedia pindah ke Pasar Baru Metro Atom pascapenataan dan penjagaan kawasan trotoar Pasar Senen oleh Satpol PP DKI Jakarta. Itu karena Pemprov DKI sudah mengimbau para PKL tersebut agar mendaftar untuk direlokasi sejak 7 Desember 2019.
”Kami sudah fasilitasi untuk pindah ke sana (Pasar Baru Metro Atom). Spanduk berisi informasi tentang pemindahan pedagang ke lokasi yang baru sudah terpasang,” kata Arifin.
Arifin menambahkan, untuk mencegah para PKL itu kembali berjualan di sekitar trotoar, Satpol PP akan menjaga trotoar di kawasan Pasar Senen sejak pukul 09.00 hingga pukul 22.00 sesuai dengan waktu berdagang.
Sebanyak 600 personel terdiri dari Satpol PP, kepolisian, dan TNI akan disebar ke sepuluh pos atau tenda kawasan itu.