Data yang terintegrasi dibutuhkan dalam pengembangan banyak aspek. Pemerintah memastikan agar prasarana teknologi infomatika tersedia untuk memenuhi kebutuhan data.
Oleh
C ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Teknologi memadai dan data terintegrasi merupakan hal penting dalam mengelola sejumlah aspek. Untuk itu, pemerintah bersama seluruh mitra kerjanya bertugas memastikan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi dan informatika di seluruh wilayah Tanah Air.
”Pemerintah bersama parlemen juga akan menyiapkan payung hukum yang memadai untuk melindungi ruang gerak digitalisasi,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate di Telkomsel The NextDev 2019 di Jakarta, Sabtu (7/12/2019).
Johnny menegaskan, pemerintah akan memastikan keberadaan pusat data yang terintegrasi di Indonesia, yang dimulai dari pusat data pemerintah. ”Saat ini ada ribuan pusat data yang tersebar di Indonesia. Nantinya, kita hanya punya empat pusat data,” katanya.
Pemerintah, tambah Johnny, juga akan mengajak mitra kerja, termasuk swasta, untuk membangun pusat data di Indonesia. Ketersediaan data memadai yang diolah dengan baik akan turut serta menumbuhkan industri.
Oleh karena itu, diperlukan integrasi data, perlindungan terhadap pemilik data, serta ketersediaan data yang akurat, memadai, dan cepat bagi penggunanya.
Acting CEO of Telkomsel Heri Supriadi menyampaikan, teknologi dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Ia meyakini, selalu ada kesempatan berinovasi di setiap kesenjangan. ”Gap untuk kesehatan, industri, pariwisata, dan pendidikan, misalnya, memberikan ruang untuk inovasi,” katanya.
Keinginan, antara lain, untuk memperbaiki sistem, proses bisnis, dan efisiensi juga memberikan ruang untuk inovasi yang dapat dikerjasamakan. ”Bahkan, ketika Anda semua melihat jumlah pelanggan Telkomsel yang 170 juta itu, kami selalu menyambut ide-ide untuk memperbaiki proses bisnis dan memberi nilai tambah bagi pelanggan,” ujar Heri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo menuturkan, generasi muda dituntut menggunakan teknologi. ”Namun, juga mengedepankan kompetensi, kreativitas, inovasi, dan kecerdikan dalam menggunakan teknologi,” kata Widodo.
Widodo mengatakan, teknologi adalah alat yang akan ditentukan oleh manusia yang menggunakan alat tersebut. The NextDev dipandang memiliki tujuan membangun semangat kewirausahaan, kreativitas yang menjadi ciri ekonomi kreatif, serta teknologi informasi yang ditandai digitalisasi.
”Tadi disampaikan CEO Telkomsel bahwa ada transformasi luar biasa: kita menuju masyarakat digital. Dalam masyarakat informasi ini, digital menjadi kata kunci yang harus direspons sebaik-baiknya,” kata Widodo.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyampaikan, teknologi jangan sampai hanya menempatkan masyarakat sebagai pasar. Untuk itu, sumber daya manusia perlu disiapkan.
President of Huawei Southern Pacific Region Jeffrey Liu, saat menjadi salah satu pembicara kunci, menuturkan, pihaknya berkomitmen memberdayakan pengembangan aplikasi. (CAS)