Hasil undian babak penyisihan turnamen bulu tangkis di pengujung tahun, Final BWF World Tour, akan menyajikan persaingan ketat. Hasil undian itu menuntut performa terbaik atlet-atlet bulu tangkis Indonesia.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
GUANGZHOU, SENIN - Atlet-atlet berpenampilan terbaik dari setiap nomor pada sepanjang 2019 akan melahirkan persaingan ketat dalam turnamen bulu tangkis Final BWF World Tour. Bagi Kevin Sanjaya Sukamuljo dan dua wakil ganda campuran Indonesia, tantangan semakin berat dengan bergabungnya lawan tangguh bersama mereka dalam babak penyisihan.
Final BWF adalah turnamen bulu tangkis di pengujung tahun yang diikuti delapan wakil terbaik dalam setiap nomor. Prestasi mereka yang akan tampil di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, 11-15 Desember, diukur berdasakan penampilan pada sepanjang 2019. Persaingan dimulai dengan babak penyisihan, yang dibagi dalam dua grup, dengan format round robin.
Berdasarkan undian pada Senin (9/12/2019), Kevin/Marcus, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja akan bersaing dengan lawan tangguh sejak babak penyisihan. Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria, bahkan, bergabung dalam satu grup beserta pasangan nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) dalam Grup B. Ditambah Yuta Watanabe/Arisa Higashino, mereka harus memperebutkan dua posisi teratas untuk lolos ke semifinal.
“Persaingan di Grup B sangat berat, beda dengan Grup A. Undian ini bisa dibilang jelek untuk Indonesia. Tetapi, pemain tetap harus siap. Namanya juga undian, tidak bisa memilih lawan,” tutur asisten pelatih ganda campuran pelatnas bulu tangkis Nova Widhianto yang menghadiri undian.
Dengan hasil undian tersebut, Nova pun menyebut target realistis. “Kita berusaha setidaknya ada satu wakil yang lolos ke semifinal, walaupun dua pemain Indonesia harus saling mengalahkan di lapangan,” lanjut Nova.
Beratnya persaingan yang akan dihadapi setidaknya terlihat dari ketertinggalan mereka, terutama Hafiz/Gloria, dalam statistik pertemuan dengan lawan. Hafiz/Gloria empat kali kalah dari lima pertemuan (1-4) dari Zheng/Huang. Mereka juga tertinggal dari Watanabe/Higashino (1-3), bahkan, dari rekan sendiri, Praveen/Melati (1-4). Sementara, Praveen/Melati, peraih medali emas SEA Games Manila 2019, memiliki peluang dengan keunggulan atas Watanabe/Higashino (2-1), selain atas Hafiz/Gloria.
Meski berat, Nova yakin, pemain-pemainnya bisa melewati fase penyisihan grup. Apalagi, dengan absen di SEA Games, Hafiz/Gloria memiliki waktu persiapan yang lebih panjang untuk tampil di Guangzhou.
Ini juga menjadi kesempatan mereka untuk menambah poin dalam masa kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Dengan target meloloskan dua wakil ke Olimpiade, Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria harus berada pada peringkat delapan besar pada 30 April 2020. Saat ini, Praveen/Melati berada pada peringkat kelima, sementara Hafiz/Gloria kesembilan.
Selain Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria, ganda putra nomor satu dunia, Kevin/Marcus, juga menghadapi persaingan berat. Pesaing mereka di Grup A adalah dua pasangan Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, serta Li Junhui/Liu Yuchen.
Sementara pada Grup B, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan bersaing dengan Lee Yang/Wang Chi Lin dan Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan), serta Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).
Kevin/Marcus unggul telak atas Kamura/Sonoda (10-5) dan Li/Liu (10-2), namun, bukan berarti mereka tak bisa menjadi batu sandungan. Setiap pertandingan melawan kedua pasangan selalu berlangsung ketat.
“Minions”, bahkan, tertinggal, 2-3, dari Endo Watanabe. Tiga kekalahan dialami pada tiga pertemuan terakhir yang berlangsung pada 2019.
“Semua lawan bagus, pasti tidak akan mudah melawan mereka. Kami harus lebih konsentrasi dan fokus di lapangan. Semoga kami bisa maksimal mengeluarkan permainan terbaik di kejuaraan ini,” kata Marcus dalam laman PP PBSI.
Di samping ganda putra dan campuran, tunggal putra Indonesia juga meloloskan dua wakil, yaitu Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Jonatan berada di Grup A bersama Kento Momota (Jepang), Wang Tzu Wei (Taiwan), dan Anders Antonsen (Denmark). Adapun Anthony akan bersaing bersama Chou Tien Chen (Taiwan), Chen Long (China), dan Viktor Axelsen (Denmark) pada Grup B.
Ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, berada di Grup A bersama Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) serta dua pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan dan Du Yue/Li Yinhui.
Penghargaan Leani
Dari acara pemberian penghargaan atlet terbaik bulu tangkis yang digelar BWF, Senin malam, atlet Indonesia, Leani Ratri Oktila, dipilih menjadi atlet bulu tangkis paralimpiade putri terbaik. Atlet berusia 28 tahun itu menjadi juara dunia bulu tangkis paralimpiade pada tunggal putri dan ganda campuran 2019.
Leani, yang bertanding dalam kategori SL4 karena kaki kirinya lebih pendek akibat kecelakaan motor, meraih penghargaan yang sama pada 2018.
Penghargaan yang didapat peraih dua emas Asian Para Games Jakarta 2018 itu, menjadi satu-satunya yang didapat atlet bulu tangkis Indonesia. Atlet putra dan putri terbaik, masing-masing didapat Momota dan Huang Yaqiong. Momota menyisihkan pemain lain, di antaranya dua wakil Indonesia, Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan.
Atlet putri Korea Selatan berusia 17 tahun, An Se-young, dinobatkan sebagai atlet paling menjanjikan, sementara Kim So-yeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan) sebagai atlet paling berkembang.