Ajax Amsterdam berjuang agar bisa bertahan di pentas di Liga Champions di kompetisi tertinggi di Eropa. Perjuangan de Godenzonen atau “Anak Tuhan” tidak mudah karena harus melalui laga menentukan melawan Valencia.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
AMSTERDAM, SELASA — Sebagai klub tersukses di Belanda, Ajax Amsterdam selayaknya terus bertarung di Liga Champions di kompetisi tertinggi di Eropa. Namun, untuk mewujudkan harapan itu, de Godenzonen atau ”Anak Tuhan” harus melalui laga hidup dan mati melawan Valencia pada laga akhir babak penyisihan Liga Champions Grup H di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Rabu (11/12/2019) dini hari.
Laga itu sangat berarti bagi kedua klub karena ada tiga tim di Grup H yang memiliki peluang untuk lolos ke babak gugur. Selain Ajax dan Valencia, Chelsea yang berada di peringkat ketiga juga memiliki peluang besar untuk lolos. Ajax yang berada di puncak klasemen sementara hanya unggul dua poin atas Valencia dan Chelsea.
Ajax sesungguhnya hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos, tetapi mereka menghadapi Valencia yang sangat membutuhkan kemenangan. ”Los Che” (julukan Valencia) bisa lolos dengan hasil imbang apabila Chelsea kalah dari Lille yang sudah tidak lagi memiliki peluang lolos ke babak gugur maupun ke Liga Europa.
Meskipun pada pertemuan pertama Valencia kalah dengan skor 0-3, mereka bisa belajar dari Willem II yang bisa mengalahkan Ajax di Johan Cruijff Arena pada Sabtu (7/12/2019) lalu dengan skor 2-0. Kekalahan tersebut adalah yang pertama kali bagi Ajax di Liga Belanda.
Willem II berhasil mencetak dua gol melalui skema serangan balik. Gol pertama terjadi melalui tendangan penalti akibat pelanggaran yang dilakukan bek kanan Sergino Dest terhadap penyerang Willem II, Che Nunnely. Sementara gol kedua tercipta melalui tendangan pemain pengganti Damil Dankerlui.
Bek dan gelandang Ajax selalu terlambat untuk turun ketika pemain Willem II melakukan serangan balik. Padahal, Willem II hanya mengandalkan tiga pemain untuk menyerang.
Para pemain Ajax seperti terlena ketika terus menyerang. Mereka mampu menguasai bola hingga 67 persen dan melepaskan 29 tendangan. Manajer Ajax Erik ten Hag mengaku kesal karena timnya gagal mempertahankan rekor tak terkalahkan di Liga Belanda. ”Kami kesal, tetapi kami harus cepat melepaskannya. Kami mengubah fokus dengan cepat menuju pertandingan besok (melawan Valencia),” ujar Ten Hag, Selasa (10/12/2019).
Ten Hag bakal menurunkan para pemain terbaiknya, termasuk kiper Andre Onana yang sempat mengalami cedera hamstring saat latihan pada Sabtu lalu. Namun, Ajax tidak dapat menurunkan penyerang Quincy Promes yang belum sembuh dari cedera betis.
Kekalahan bisa membuat Ajax gagal lolos ke babak gugur dan mengulangi prestasi musim lalu apabila Chelsea mengalahkan Lille. Musim lalu Ajax bisa melewati hadangan Real Madrid dan Juventus di babak gugur sebelum dikalahkan Tottenham Hotspur pada pertandingan yang dramatis pada babak semifinal.
Meskipun sangat membutuhkan poin, Ajax tidak mau hanya bermain bertahan dan menunggu waktu melakukan serangan balik. Mereka tetap akan bermain sesuai dengan cara mereka yakni terus menekan lawan dan melakukan serangan cepat yang dikenal dengan ”Total Football”. ”Kami tahu hasil apa yang kami butuhkan, tetapi kami akan bermain dengan cara kami untuk meraih kemenangan,” kata gelandang Ajax, Donny van de Beek.
Belajar dari Willem II dalam mengalahkan Ajax, Valencia bisa memanfaatkan kelengahan bek Ajax yang sering kesulitan dalam menghadapi serangan balik. Pada musim ini, Ajax tidak lagi diperkuat bek tangguh Matthijs de Ligt yang memutuskan bergabung dengan Juventus.
Valencia bisa mengandalkan kemampuan penyerang Kevin Gameiro dan Maxi Gomez yang pandai dalam memanfaatkan peluang untuk mencetak gol. Selain itu, gelandang sekaligus kapten Daniel Parejo juga memiliki kemampuan dalam mencetak gol ketika lini serang mereka mengalami kesulitan.
Pelatih Valencia Albert Celades mengatakan, timnya akan melakukan segalanya untuk memperoleh kemenangan. ”Kami harus bertahan dan menyerang dengan baik serta mengambil peluang ketika kami masuk ke kotak lawan,” ujar Celades seperti dikutip dari situs klub Valenciacf.com.
Ia tidak akan melihat hasil dari pertandingan Chelsea dan memilih fokus pada permainan timnya. Chelsea memiliki peluang besar untuk mengalahkan Lille karena bermain di kandang sendiri Stamford Bridge, London. Alhasil, kemenangan adalah satu-satunya cara agar Valencia bisa lolos ke babak gugur. (REUTERS)