Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bisa menutup kebangkitan pada 2019 ini dengan meraih gelar juara Final BWF World Tour di Guangzhou, China. Namun, persaingan di turnamen akhir tahun ini sangat ketat.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Mengalami masa kelahiran kembali pada 2019, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan memiliki kesempatan meraih tiga gelar dari ajang besar. Setelah menjadi juara dunia dan All England, para ayah itu bisa melengkapinya dengan gelar dari Final BWF World Tour.
Diikuti delapan wakil terbaik dari setiap nomor berdasarkan prestasi setahun, turnamen yang akan berlangsung di Guangzhou, China, 11-15 Desember, adalah turnamen BWF World Tour dengan level tertinggi. Dalam struktur turnamen, rangkaian BWF World Tour berada dalam Tingkat II di bawah ajang-ajang besar dalam Tingkat I, di antaranya Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.
All England BWF Super 1000 (Tingkat II Level II) sebenarnya setara dengan Indonesia dan China Terbuka. Tetapi, All England memiliki prestise lebih tinggi karena menjadi turnamen bulu tangkis tertua. Gengsi menjuarai turnamen tersebut setara juara Wimbledon di arena tenis.
Berganti pasangan pada 2017 dan berduet lagi pada tahun berikutnya, Hendra/Ahsan seolah terlahir kembali pada tahun ini. Mereka 10 kali tampil di final, lebih banyak dari sembilan final Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Meski tingkat keberhasilan menjadi juara lebih kecil dari rekan mereka itu—Kevin/Marcus delapan kali juara—dua gelar Hendra/Ahsan didapat dalam ajang besar.
Tentang kesempatan yang jarang dicapai atlet lain itu, “The Daddies” menanggapinya dengan santai. Atlet terakhir yang bisa melakukannya adalah ganda putri China, Wang Xiaoli/Yu Yang, yang menjuarai All England, Kejuaraan Dunia, dan Final Super Series 2011. Setahun kemudian, ketika Kejuaraan Dunia tak digelar karena ada Olimpiade London 2012, Li Xuerui (China) melengkapi emas Olimpiade dengan All England dan final Super Series.
“Wah, saya enggak punya pikiran sampai ke situ,” kata Ahsan yang dihubungi di Guangzhou, Selasa (10/12/2019). Ahsan melengkapi komentar melalui WhatsApp itu dengan emoji tawa.
Meski berharap bisa mengulang prestasi saat menjuarai turnamen akhir tahun tersebut pada 2013 dan 2015 (sebelum 2018 bernama Final Super Series), Hendra tak ingin berpikir terlalu jauh. “Amin, semoga bisa, tetapi yang penting lolos dari grup dulu,” komentarnya.
Dalam penyisihan grup, yang digelar dengan format round robin, Hendra/Ahsan bergabung bersama dua pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin dan Lu Ching Yao/Yang Po Han, serta juara SEA Games Manila 2019, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) dalam Grup B.
Statistik pertemuan memperlihatkan keunggulan Hendra/Ahsan atas pesaing mereka, termasuk Chia/Yik yang menjadi lawan pertama pada laga Rabu ini. Lu/Yang dan Chia/Yik juga merupakan debutan dalam ajang ini. Dengan format round robin, setiap pemain memiliki tiga kesempatan untuk mencapai posisi dua besar sebagai syarat lolos ke semifinal.
Akan tetapi, ini tak berarti akan mengurangi tingkat persaingan. “Tekanannya sama saja dengan turnamen sistem gugur. Tidak berarti ini lebih mudah. Kalah di pertandingan pertama belum berarti tersingkir. Sebaliknnya, menang juga belum tentu lolos. Satu-satunya cara supaya aman, harus terus menang,” kata Hendra.
Hal serupa dikatakan Marcus yang akan bersaing di Grup A bersama Li Junhui/Liu Yuchen (China), serta Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang).
“Meski memakai round robin, kami tetap tak boleh lengah. Apalagi, pesertanya adalah delapan pemain terbaik,” kata Marcus yang akan berhadapan dengan Li/Liu pada pertandingan pertama.
Tantangan lain juga dihadapi Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan terkait perjalanan panjang mereka pada tahun ini. Dihadapkan pada padatnya turnamen, seperti pemain lain, lolosnya ke final dalam banyak turnamen membuat mereka harus menjalani turnamen dengan waktu yang lebih panjang.
Selain Hendra/Ahsan dan Kevin/Marcus, semua pemain memulai penampilan pada Rabu ini. Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, serta Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang akan saling berhadapan.