Akademi Barcelona di La Masia menunjukkan kualitasnya saat berlaga di kandang lawan. Mereka adalah anak-anak produk sekolah sepak bola Barcelona yang menjadi kekuatan tim saat mengalahkan Inter Milan di Milan, Italia.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
MILAN, RABU — Barcelona berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan di Liga Champions musim ini setelah mengalahkan tuan rumah Inter Milan di laga terakhir babak penyisihan Grup F dengan skor 2-1 di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Rabu (11/12/2019) dini hari. Kemenangan tersebut diraih Barca dengan hanya mengandalkan pemain lapis kedua dan beberapa di antaranya adalah jebolan akademi La Masia.
Manajer Barcelona Ernesto Valverde sengaja tidak memasang pemain andalannya, Lionel Messi, Gerrard Pique, Ousmane Dembele, Sergi Roberto, Nelson Semedo, Jordi Alba, dan Arthur Melo. Mereka dipersiapkan untuk melawan Real Madrid pada pertandingan Liga Spanyol pekan depan setelah dipastikan lolos ke babak 16 besar.
Kiper utama Marc-Andre ter Stegen juga hanya duduk di bangku cadangan. Hanya Antoine Griezmann yang dipasang Valverde sejak menit pertama. Sementera Luis Suarez masuk menggantikan Griezmann di babak kedua.
Sebagai gantinya, Valverde memasang pemain yang jarang ia mainkan, seperti Carles Perez, Carles Alena, Moussa Wague, Jean-Clair Todibo, dan kiper Neto. Perez dan Alena merupakan produk akademi Barcelona di La Masia bersama dengan Ansu Fati yang masuk sebagai pemain pengganti.
Baca juga: ”The Reds” Mengulang Perjalanan Musim Lalu
Meskipun hanya menurunkan lapis kedua, Barca dapat meladeni tuan rumah. Bahkan, gol kemenangan diciptakan oleh Perez dan Fati. Gol Fati sangat spesial karena ia menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah di Liga Champions, yakni pada usia 17 tahun 40 hari. Sebelumnya, pada Oktober lalu, Fati menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah Barcelona ketika membobol gawang Osasuna di Liga Spanyol.
Fati mencetak gol hanya berjarak dua menit setelah masuk ke lapangan menggantikan Perez. Ia membobol gawang Inter Milan dari luar kotak penalti setelah mendapatkan umpan Suarez.
”Kami sangat senang bahwa pemain termuda yang mencetak gol dalam kompetisi ini adalah salah satu pemain kami dan terutama seseorang yang telah muncul melalui sistem pembinaan usia muda kami,” ujar Valverde.
Selain memuji Fati, Valverde juga menyanjung Perez. Mereka berdua memiliki naluri mencetak gol yang luar biasa meskipun baru masuk ke tim utama pada tahun ini. Perez dan Fati mampu mencetak gol ke gawang Inter Milan yang memiliki pemain bertahan berpengalaman, seperti bek Diego Godin, Stefan de Vrij, Milan Skriniar, dan kiper Samir Handanovic.
Meskipun kalah pengalaman, para pemain muda Barcelona tidak kesulitan meredam permainan Inter Milan. Mereka cukup sabar dalam membangun serangan.
Sebaliknya, Inter Milan yang sangat membutuhkan kemenangan terlihat terburu-buru dalam penyelesaian akhir. Alhasil, dari 15 tendangan yang dilepaskan Inter, hanya tujuh yang tepat sasaran. Para pemain Inter terlihat kurang tenang sehingga beberapa tendangannya melebar.
Satu gol Romelu Lukaku pun menjadi sia-sia karena pada saat yang bersamaan Borussia Dortmund mengalahkan Slavia Prague dengan skor 2-1 di Signal Iduna Park, Dortmund. Manajer Inter Milan Antonio Conte pun tampak kecewa karena gagal membawa Inter ke babak 16 besar yang terakhir kali dicapai oleh ”Nerazzurri” pada musim 2011-2012.
Menurut Conte, timnya memiliki peluang untuk memenangi pertandingan karena memiliki peluang yang banyak. Namun, mereka gagal mencetak gol tambahan setelah mampu menyamakan kedudukan karena penyelesaian akhir yang kurang bagus.
”Saya tidak mengeluh karena para pemain telah memberikan semuanya. Kami hanya kekurangan satu gol dan malah kebobolan di ujung pertandingan sehingga menjadi 2-1 yang benar-benar membunuh kami,” ujar Conte.
Ia pun kembali gagal membawa tim yang dilatihnya mencapai semifinal Liga Champions. Conte juga harus puas melanjutkan perjalanan Inter di kompetisi Eropa dengan bertarung di Liga Europa. (AP/REUTERS)
Hasil lengkap pertandingan Liga Champions dini hari tadi: