PT KAI Siapkan Petugas Tambahan untuk Antisipasi Daerah Rawan Bencana
PT Kereta Api Indonesia menyiapkan petugas di daerah rawan bencana guna mengantisipasi masalah yang timbul akibat cuaca selama masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS-PT Kereta Api Indonesia menyiapkan petugas di daerah rawan bencana guna mengantisipasi masalah yang timbul akibat cuaca selama masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Selain itu, PT KAI juga bekerjasama dengan TNI dan kepolisian untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, saat melakukan inspeksi selama dua hari terakhir, mendapat laporan terdapat titik-titik rawan di setiap daerah operasional, baik itu rawan ambles, banjir, maupun longsor. Jenis kerawanan, kata Edi, berbeda untuk masing-masing daop.
“Hampir semua daop sudah menyiapkan diri. Ada beberapa catatan untuk daop tertentu saat melaporkan titik rawan, longsor, ambles, dan banjir,” ujar Edi saat tiba di Stasiun Malang, Jawa Timur, Rabu (11/12/2019) malam. Inspeksi dilakukan direksi, komisaris, dan direktorat jenderal perkeretaapian di kementerian perhubungan ke berbagai wilayah di Jawa 10-12 Desember.
Terdapat 351 titik rawan di seluruh Jawa dan Sumatera yang perlu mendapat perhatian ekstra. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 titik rawan banjir, 157 titik rawan longsor, 85 titik amblesan, dan 10 titik rawan pencurian. Jumlah petugas pemeriksa jalur ekstra yang disiapkan mencapai 477 orang, 908 petugas penjaga lintasan ekstra, 355 petugas posko daerah rawan ekstra, serta 11.191 personel personel keamanan yang bekerjasama dengan TNI-Polri.
Menurut Edi, semua petugas operasional bersiaga, mulai dari stasiun hingga lintasan. Setiap hari dilakukan evaluasi terkait apa saja yang terjadi, baik mengenai keterlambatan waktu keberangkatan atau kedatangan kereta, sampai hal-hal menonjol yang lain untuk kemudian langsung ditindaklanjuti.
“Yang juga rawan adalah perlintasan sebidang, yang jumlahnya banyak di setiap daop,” ucapnya.
PT KAI memerkirakan, terjadi kenaikan penumpang kereta sebanyak empat persen pada masa Natal dan Tahun Baru kali ini. Pada periode yang sama tahun lalu jumlah penumpang kereta mencapai 5,6 juta orang. Sedang tahun ini disiapkan 5,9 juta kursi. Untuk mengantisipasi lonjakan, PT KAI menambah 30 rangkaian kereta tambahan. Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 dimulai 19 Desember-5 Januari 2020.
Setiap hari dilakukan evaluasi terkait apa saja yang terjadi, baik mengenai keterlambatan waktu keberangkatan atau kedatangan kereta, sampai hal-hal menonjol yang lain untuk kemudian langsung ditindaklanjuti.(Edi Sukmoro)
Sementara itu, PT KAI Daop VIII Surabaya menyiapkan 32 orang petugas penilik jalan esktra, 89 petugas penjaga lintasan ekstra, tujuh petugas posko daerah ekstra, dan 136 personel keamanan tambahan dari TNI/Polri.
Manajer Humas PT KAI Daop VIII Surabaya Suprapto mengatakan, menyiapkan alat dan perlengkapan penanggulangan risiko di empat titik, yakni di Stasiun Babat (Lamongan), Mojokerto, Bangil (Pasuruan), dan Wlingi (Blitar). Menurut Suprapto, di wilayahnya terdapat 17 titik rawan, baik banjir, ambles, mapun longsor.
“Dari 17 titik tersebut, yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah titik di wilayah Stasiun Porong (Sidoarjo),” katanya.
Kesiapsiagaan juga dilakukan PT KAI Daop VII Madiun. Mereka menyiapkan 80 petugas ekstra, terdiri atas 48 petugas penilik jalan ekstra, 20 penjaga jalan lintas, dan 12 petugas penjaga daerah rawan ekstra. Mereka akan bekerja mengamankan jalur di samping sudah ada 374 petugas keamanan, yang terdiri atas polisi khusus kereta dan sekuriti.
Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun Ixfan Hendriwintoko, yang dihubungi secara terpisah, mengatakan, selain petugas pihaknya juga menyiagakan perlengkapan penanggulangan risiko, antara lain di Stasiun Jombang, Kertosono, Nganjuk, Madiun, Kediri, dan Blitar.