Perusahaan minyak Saudi Aramco resmi melantai di bursa saham Arab Saudi. Dana hasil penawaran saham perdana perseroan memberi celah harapan bagi perekonomian Saudi.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
RIYADH, RABU— Harga saham Saudi Aramco melonjak ke level maksimum yang memang diizinkan. Harga saham berada 10 persen di atas harga yang ditawarkan pertama kali sebelum dicatatkan di bursa. Kenaikan terjadi saat saham Saudi Aramco dicatatkan pertama kali di bursa saham Riyadh, Rabu (11/12/2019).
Hal itu mendorong valuasi Aramco mendekati 2 triliun dollar AS. Ini angka yang sudah lama ditunggu dan diinginkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Saham Aramco melonjak ke level 35,2 riyal (9,39 dollar AS) per saham hanya beberapa saat setelah dicatatkan di bursa. Harga itu naik dari 32 riyal, harga awal. Kenaikan harga mencapai batas persentase harian yang diizinkan oleh bursa Tadawul.
Dengan harga itu nilai kapitalisasi pasar raksasa minyak milik Kerajaan Arab Saudi mencapai 1,88 triliun dollar AS. Hal itu menjadikan Aramco sebagai perusahaan terbuka dengan valuasi terbesar di dunia.
Kapitalisasi pasar Aramco lebih dari enam kali lipat dari kapitalisasi pasar perusahaan minyak utama Amerika Serikat, Exxon Mobil Corp; lebih dari dua kali ukuran produk domestik bruto (PDB) Arab Saudi; dan jauh di atas nilai pasar raksasa teknologi AS, Apple, yang diperkirakan mencapai 1,2 triliun dollar AS.
Aramco sebelumnya mencapai rekor saat penawaran saham perdana (initial public offfering/IPO), meraih 25,6 miliar dollar AS pekan lalu. Hal itu menjadi puncak harapan Mohammed bin Salman. Dengan menawarkan saham perusahaan itu kepada investor luar, diharapkan dana yang terkumpul dapat membantu diversifikasi ekonomi Arab Saudi dari ketergantungan atas minyak bumi.
Nilai kapitalisasi pasar raksasa minyak milik Kerajaan Arab Saudi mencapai 1,88 triliun dollar AS, menjadikan Aramco sebagai perusahaan terbuka dengan valuasi terbesar di dunia.
”Ini adalah IPO yang sukses. Pencatatan saham perdana Aramco akan menambah kedalaman di pasar lokal dengan memberikan eksposur ke sektor vital ekonomi Arab Saudi,” kata Bassel Khatoun, Direktur Pelaksana pada lembaga Franklin Templeton Emerging Markets Equity.
”Kami berharap Saudi Aramco menggunakan pencatatannya di Tadawul itu sebagai batu loncatan bagi pencatatan saham di bursa internasional pada akhirnya,” kata Khatoun.
Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed al-Jadaan mengungkapkan sebagian besar dana hasil IPO akan digunakan untuk membiayai proyek- proyek domestik. Selain hal itu, IPO Aramco juga diharapkan memberikan manfaat lain. Pemberitaan sekaligus perhatian global atas proses pencatatan saham perdana Aramco secara global diharapkan membantu Arab Saudi menarik lebih banyak modal asing ke Arab Saudi.
Saham Aramco mulai diperdagangkan setengah jam setelah pasar dibuka karena bursa memberikan waktu tambahan bagi investor untuk menempatkan penawaran dalam ”lelang pembukaan”. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi atas saham Aramco.
CEO Aramco Yasir al-Rumayyan dan eksekutif puncak Tadawul membunyikan bel sebagai tanda dimulainya perdagangan kemarin. Dalam satu jam pertama, 766,8 juta saham Aramco telah berpindah tangan, lebih banyak daripada saham lainnya yang terdaftar di Riyadh.
”Ini adalah hari yang hebat untuk Arab Saudi dan kepemimpinan Arab Saudi dan untuk orang-orang Arab Saudi. Benar-benar sebuah hari kemenangan bagi Aramco,” kata Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman ketika dimintai komentarnya di Madrid, Spanyol.
Pangeran Abdulaziz pada pekan lalu mengatakan bahwa Aramco akan bernilai lebih dari 1,7 triliun dollar AS. Ia pun sesumbar, investor yang tidak membeli saham IPO Aramco, akan gigit jari karena diyakini harganya akan naik di pasar sekunder.
Saham Aramco akan menjadi bagian dari indeks Tadawul mulai pekan depan dan tolok ukur global seperti MSCI dan FTSE pada akhir bulan ini. Hal itu dinilai dapat memicu permintaan, terutama dari para investor yang menjadikannya sebagai acuan. Indeks saham Arab Saudi naik 0,9 persen pada awal perdagangan kemarin.
Debut pencatatan saham Aramco terjadi di tengah kondisi harga minyak ditopang oleh langkah yang diatur Arab Saudi via OPEC dan sekutu penghasil minyak lainnya. Mereka berkomitmen pada pembatasan produksi guna mencegah anjloknya harga. Namun, Riyadh mengurangi ambisi globalnya dengan hanya mendaftarkan Aramco di Tadawul dan membatalkan langkah serupa di New York dan London.