Pelatih Napoli Carlo Ancelotti dipecat seusai membawa timnya lolos ke babak 16 besar Liga Champions, Rabu dini hari WIB. Posisinya kemungkinan digantikan Gennaro Gattuso yang tak punya pengalaman di kompetisi Eropa itu.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
NAPOLI, RABU — Tim Howard, kiper legendaris Amerika Serikat, pernah berkata, sepak bola terkadang bisa menjadi sangat kejam. Hal itu baru saja dialami Pelatih Napoli Carlo Ancelotti, yang kehilangan pekerjaannya meskipun berhasil mengantarkan Napoli meraih tiket babak 16 besar Liga Champions Eropa seusai melumat Genk, 4-0, Rabu (11/12/2019) dini hari WIB.
Kepastian dipecatnya pelatih spesialis Liga Champions itu muncul dari akun Twitter resmi Napoli, tidak lama seusai berakhirnya laga di Stadion San Paolo, Napoli, itu. Ironisnya, Ancelotti nyaris tidak mengetahui gelagat kabar buruk yang menyangkut langsung dirinya itu.
Pada jumpa pers seusai menggilas Genk, ia sempat menyatakan optimismenya akan kemajuan Napoli. Ia pun menolak mundur sebagai pelatih meskipun performa timnya tengah disorot pemilik klub akhir-akhir ini.
”Kemenangan malam ini mengangkat beban dari pundak kami. Hal itu bisa menjadi dorongan besar bagi para pemain di masa depan,” ujarnya.
Berkat kemenangan itu, Ancelotti memenuhi target minimal yang dipatok pemilik klub, yaitu lolos ke babak 16 besar Liga Champions, dengan mendampingi Liverpool sebagai juara di Grup E.
Di saat sama, Liverpool lolos dari lubang jarum seusai membekap tuan rumah Red Bull Salzburg 2-0. Bagi Napoli, ini adalah penampilan pertama di babak gugur Liga Champions dalam tiga musim terakhir.
Langit dan bumi
Namun, capaian Ancelotti itu tidak membuat Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis terkesan. Ia mengambil perjudian besar dengan memecat Ancelotti untuk memberi jalan bagi Gennaro Gattuso. Mantan pemain dan pelatih AC Milan itu difavoritkan menjadi calon pengganti Ancelotti di Napoli. Padahal, prestasi keduanya di Liga Champions bak langit dan bumi.
Ancelotti merupakan pelatih yang kaya pengalaman di Eropa. Ia merupakan satu dari tiga pelatih, selain Bob Paisley dan Zinedine Zidane, yang mengantarkan timnya tiga kali juara Liga Champions. Ancelotti meraih trofi bergengsi itu bersama AC Milan (2 kali) dan Real Madrid (1 kali).
Sebaliknya, jangankan juara, Gattuso belum pernah membawa timnya tampil di Liga Champions. Pengalamannya hanyalah di kompetisi kasta kedua, Liga Europa.
Pemecatan Ancelotti tidak terlepas dari performa Napoli yang mencemaskan di Liga Italia. Langganan peringkat kedua Liga Italia itu tidak bisa menang pada tujuh laga terakhir di Serie A. Terakhir, mereka ditahan Udinese 1-1, Minggu lalu.
Tim berjuluk ”Partenopei” itu kini terpuruk di peringkat ketujuh Liga Italia. Selain itu, Ancelotti dianggap Laurentiis tidak mampu mendisiplinkan pemainnya yang menolak ritiro (kamp pengasingan), awal November lalu.
Ucapan simpati pun mengalir untuk Ancelotti seusai dibuang tragis oleh Napoli. Para pemain klub itu ramai-ramai membanjiri akun media sosial Ancelotti dengan kalimat-kalimat menggugah.
”Anda orang yang spesial, lebih dari sekadar pelatih. Saya berterima kasih atas yang Anda berikan dua tahun terakhir. Semoga sukses untuk Anda ke depan,” ujar Allan, salah satu pemain bintang Napoli.
Simpati juga datang dari rekan-rekan satu profesi, salah satunya Frank Lampard, Manajer Chelsea yang pernah diasuh Ancelotti.
”Saya sangat menghormatinya. Saya kira ia bisa mudah mendapatkan pekerjaan lainnya di level tinggi di klub mana pun. Itu tidak diragukan,” ujarnya seperti dikutip Football-Italia.
Kado natal Arsenal
Ucapan Lampard terbukti. Belum sampai 24 jam seusai dipecat, Ancelotti dikabarkan langsung didekati Arsenal. Klub asal London yang pekan lalu memecat manajer Unai Emery itu menjadikan Ancelotti sebagai buruan utamanya.
Media Italia, Tuttomercato, mengklaim Ancelotti ditawari kontrak hingga 2021. Media itu bahkan percaya diri, kesepakatan Arsenal dan Ancelotti bakal terwujud pekan ini.
Jika bisa merekrut Ancelotti, menurut Fox Sports, hal itu bakal menjadi kado natal yang indah bagi para suporter Arsenal. Pelatih asal Italia itu mengoleksi banyak trofi di klub-klub yang diasuhnya.
Satu dekade silam, ia pernah semusim menangani tim Liga Inggris lainnya, yaitu Chelsea. Ia langsung menyabet trofi Liga Inggris dan Piala FA pada musim pertamanya di Liga Inggris.
Kembalinya Ancelotti akan meramaikan persaingan di Liga Inggris yang dihuni banyak manajer atau pelatih kelas dunia, seperti Pep Guardiola (Manchester City), Juergen Klopp (Liverpool), dan Jose Mourinho (Tottenham Hotspur). Namun, tidak sedikit pula pihak yang pesimistis Ancelotti bakal kembali ke Inggris.
”Dia (Ancelotti) adalah manajer besar. Lihat saja klub-klub yang pernah ditanganinya, seperti Real Madrid, Chelsea, dan Paris Saint-Germain. Hanya saja, saya tidak yakin ia menerima tawaran Arsenal. Adalah pekerjaan sulit menjadi manajer Arsenal saat ini dengan kondisi pemain yang ada. Saya ragu Ancelotti mau mengambil tantangan itu,” ujar Greame Souness, mantan kapten dan manajer Liverpool, seperti dikutip Goal. (AFP/REUTERS)