Penumpang kereta api selama masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 diprediksi melonjak 4 persen dibandingkan tahun lalu, yakni menjadi 5,9 juta orang.
Oleh
Defri Werdiono/Angger Putranto
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Selama masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, PT Kereta Api Indonesia menempatkan petugas di jalur kereta yang rawan terhadap gangguan cuaca. PT KAI juga bekerja sama dengan TNI/Polri untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang.
Saat melakukan inspeksi selama dua hari terakhir, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mendapati laporan 351 titik rawan di jalur kereta di Jawa dan Sumatera yang perlu mendapat perhatian ekstra. Sebanyak 99 titik rawan banjir, 157 titik rawan longsor, 85 titik rawan ambles, dan 10 titik rawan pencurian.
Untuk mengantisipasi titik-titik rawan itu, PT KAI menyiapkan sejumlah petugas ekstra, meliputi 477 petugas untuk memeriksa jalur kereta, 908 petugas penjaga lintasan, 355 petugas di posko daerah rawan, serta 11.191 personel keamanan yang melibatkan TNI/Polri.
”Hampir semua daop (daerah operasi PT KAI) sudah mempersiapkan diri,” kata Edi, Rabu (11/12/2019) malam, saat tiba di Stasiun Malang, Jawa Timur.
Turut dalam rombongan yang melakukan inspeksi, jajaran direksi dan komisaris PT KAI serta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru, semua petugas operasional PT KAI disiagakan, mulai dari stasiun hingga di lintasan. Evaluasi dilakukan setiap hari, terkait keterlambatan waktu keberangkatan atau kedatangan kereta hingga kejadian yang mengganggu operasionalisasi kereta. ”Yang juga rawan adalah pelintasan sebidang, yang jumlahnya banyak di setiap daop,” ucapnya.
Lonjakan penumpang
Selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini, yakni 19 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020, PT KAI memprediksi kenaikan penumpang kereta sebesar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jika tahun lalu jumlah penumpang kereta selama angkutan Natal dan Tahun Baru mencapai 5,6 juta orang, kali ini PT KAI mempersiapkan kapasitas angkut hingga 5,9 juta penumpang. Sejumlah 30 rangkaian kereta tambahan disiapkan pada masa itu.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop VIII Suprapto mengatakan, selain menyiagakan petugas ekstra, pihaknya juga mempersiapkan alat dan perlengkapan penanggulangan risiko di empat titik. Keempat titik itu meliputi Stasiun Babat (Lamongan), Mojokerto, Bangil (Pasuruan), dan Wlingi (Blitar).
PT KAI memprediksi kenaikan penumpang kereta sebesar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
PT KAI Daop VII Madiun juga bersiap. Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun Ixfan Hendriwintoko, yang dihubungi secara terpisah, mengatakan, petugas ekstra dan perlengkapan pendukung disiapkan di Stasiun Jombang, Kertosono, Nganjuk, Madiun, Kediri, dan Blitar.
Adapun Kepala PT KAI Daop IX Joko Widagdo mengatakan, inspeksi jalur kereta telah dilakukan dalam seminggu terakhir. Teridentifikasi 20 titik rawan di wilayah PT KAI Daop IX.
Penyeberangan sungai
PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Ketapang-Gilimanuk juga bersiap untuk menyambut masa angkutan Natal dan Tahun Baru. Sejumlah loket ditambah serta waktu sandar kapal dikurangi agar penumpang tidak menumpuk di Pelabuhan Ketapang.
Loket penumpang pejalan kaki ditambah dari satu loket menjadi dua loket dan tiga mesin tiket otomatis. Loket roda empat ditambah dari empat loket menjadi delapan loket. Adapun loket roda dua ditambah dari dua loket menjadi delapan loket. PT ASDP juga akan menyingkat waktu sandar dari yang semula 32 menit per kapal menjadi 29 menit. Dengan demikian, setiap kapal dari 32 kapal yang beroperasi bisa melayani 10 kali perjalanan.
”Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kami memprediksi jumlah penumpang pejalan kaki naik 5 persen, sedangkan pengguna roda dua naik 1 persen. Namun, pengguna roda empat atau lebih bisa naik hingga 7 persen,” ujar General Manager PT ASDP Fahmi Alweni.
Tahun ini penumpang pejalan kaki diprediksi 933.417 orang, naik dibandingkan tahun lalu, yaitu 888.969 orang. Sementara pengguna roda dua meningkat dari 75.067 kendaraan menjadi 75.867 kendaraan dan pengguna roda empat naik drastis dari 87.342 mobil menjadi 93.455 mobil.