logo Kompas.id
UtamaEvaluasi Pemilu Dilema Sistem ...
Iklan

Evaluasi Pemilu Dilema Sistem Proporsional Terbuka

Pemilihan umum legislatif menyisakan dilema. Meskipun caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak dalam penerapan sistem proporsional terbuka, kekuasaan partai politik tetap berpeluang menentukan keterpilihan mereka.

Oleh
Yohan Wahyu
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QVtiKZ-TRW72XRS-_PkDfRMKmOQ=/1024x1234/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20191007-Opini-6_83815714_1570460541.jpg
DIDIE SW

.

Penyelenggaraan Pemilu 2019 menorehkan sejarah baru bagi panggung politik Indonesia. Salah satunya dengan digelarnya pemilu serentak secara nasional untuk pertama kali, yakni pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Sayangnya, pemilihan umum legislatif menyisakan dilema tersendiri, terutama terkait posisi calon anggota legislatif terpilih.

Fakta menyebutkan, meskipun caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak dalam penerapan sistem proporsional terbuka, kekuasaan partai politik tetap berpeluang menentukan keterpilihan mereka. Padahal, penerapan sistem pemilu dengan mekanisme proprosional terbuka bertujuan membangun kedekatan pemilih dengan anggota legislatifnya.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000