Kisah Traga, Pikap Produksi Indonesia yang Menerobos Ekspor
Bicara ekspor kendaraan niaga, seperti mobil pikap atau truk ringan, Isuzu Traga kini menjadi andalan terbaru bagi PT Isuzu Astra Motor Indonesia.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·5 menit baca
Bicara ekspor kendaraan niaga, seperti mobil pikap atau truk ringan, Isuzu Traga kini menjadi andalan terbaru bagi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Proses pengembangan pikap ini tentu tak dapat dilepaskan dari peranan prinsipal di Jepang, tetapi juga menjadi kisah terobosan yang diam-diam dilakukan IAMI.
Seperti apa proses pengembangan Isuzu Traga yang sejak Kamis (12/12/2019) kemarin mulai memasuki pasar ekspor? IAMI sebagai produsen Traga, yang kini semakin dipercaya oleh kantor pusat Isuzu di Jepang, telah berkomitmen menjadikan Traga sebagai produk ”World Premiere” andalannya.
Jika dirunut kembali, saat Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, 2-12 Agustus 2018, kompetisi untuk menunjukkan keunggulan produk terjadi di segmen kendaraan niaga. Namun, hanya Isuzu yang tiba-tiba menyelipkan sebuah pikap dengan dimensi terbesar di kelasnya, dan ini ternyata mampu mencuri perhatian.
Sebenarnya, sebelum GIIAS 2018, Isuzu sudah memperkenalkan Isuzu Traga ini pada April 2018. Momentum GIIAS dimanfaatkan oleh Isuzu untuk menunjukkan, Isuzu tak sekadar memproduksi truk atau mobil penumpang yang berbasis mesin diesel.
Di segmen truk ringan, PT Isuzu Astra Motor Indonesia melihat respons positif konsumen terhadap Isuzu Traga. Dalam pameran GIIAS 2018, bak pikap Traga diisi 60 galon air atau 12 galon lebih banyak dibanding kapasitas muat kompetitornya.
Presiden Direktur PT IAMI Ernando Demily menegaskan, ”Respons positif ini menjadikan Isuzu mulai memproduksi tahun depan untuk pasar Asia Tenggara. Melihat target global menunjukkan komitmen menghasilkan produk Euro 4 pada 2021, Isuzu sendiri siap menghadapinya dengan berbagai produk unggulan, tetapi targetnya akan dimulai dengan truk Isuzu Giga,” (Kompas, 6/8/2018).
Penegasan itu seakan menjadi sebuah komitmen. Benar saja, Isuzu Traga mulai merangsek pasar mancanegara. Filipina menjadi tujuan awal ekspor ini Ada beberapa negara lain yang mulai melirik Isuzu Traga. Namun, pihak IAMI belum mengungkapkan negara-negara yang bakal menjadi tujuan ekspor berikutnya.
Tantangan besar
Secara teknis, IAMI merasa mendapatkan tantangan besar. Pabrik yang begitu besar di daerah Karawang, Jawa Barat, memiliki potensi utilisasi pabrik yang besar pula. Tahun 2015, utilisasi pabrik masih sangat rendah, hanya 23-26 persen atau sekitar 52.000 unit per tahun. Itupun hanya dipakai untuk produksi Isuzu Elf dan truk Isuzu Giga.
Kepala Divisi Teknis dan Perencanaan IAMI Rodka Purba yang dijumpai di Kantor IAMI Jakarta, Jumat (6/12/2019), mengatakan, pasar kelas Traga di Indonesia lumayan besar. Kompetitor yang bermain di kelas ini pun merupakan pemain-pemain lama dengan basis mesin yang hampir sama.
Rodka menegaskan, ”Traga merupakan produk yang disiapkan untuk diproduksi dari Indonesia. Inilah pertama kali pihak prinsipal (Isuzu Jepang) membikin produk otomotif di luar Jepang maupun Thailand.”
Indonesia patut bangga karena sudah setahun ini Indonesia dijadikan basis produksi Isuzu Traga. Indonesia dipilih dan dipercaya melahirkan Traga sejak tahun 2015.
Sebelumnya, Isuzu sudah memiliki pabrik di Thailand, Malaysia, Filipina, India, dan China. Namun, Indonesia yang dipilih oleh Isuzu untuk memproduksi Traga.
”Jepang menunjuk Isuzu Indonesia karena waktu itu kami membuka pabrik baru di daerah Karawang. Setelah pabrik besar dibangun dengan investasi yang sangat besar, tentu kami bersemangat untuk meningkatkan utilisasi produksi,” kata Rodka.
Desain besar Traga sejak awal ditetapkan untuk pasar dalam negeri Indonesia maupun ke berbagai negara berkembang lain. Filipina menjadi tujuan awal ekspor karena pasar pikap cukup besar di sana dan negara itu juga sudah menetapkan standar Euro-4. Bahkan, kabarnya pikap ini akan dijadikan angkutan penumpang di Filipina yang disebut Travis.
Di Indonesia, Traga sudah didesain dalam bentuk mobil bak terbuka dan boks. Walaupun desain teknis dipegang oleh para desainer otomotif Jepang, seluruh masukan teknis produk, proses produksi, maupun riset kebutuhan konsumen dilakukan oleh Isuzu Indonesia.
Desain teknis
Isuzu Traga didesain menggunakan basis produk andalan yang selama bertahun-tahun melegenda keandalannya, yakni mesin Isuzu Panther yang berkapasitas 2.500 cc Diesel Direct Injection. Jadi, pihak Isuzu tidak memproduksi mesin yang berbeda untuk Traga.
Selain itu, Traga juga menggunakan sasisberbasis Isuzu D-Max. Kaki-kaki yang digunakan sama persis dengan yang terdapat pada model double cabin tersebut. ”Kami memberikan masukan kepada prinsipal Jepang. Mesin haruslah yang dikenal bandel dan memiliki kekuatan saat dioperasionalkan untuk kebutuhan pelanggan,” kata Rodka.
Ruang yang lega juga diklaim menjadi nilai lebih Traga. Dimensi ruang angkut ”baby truck” ini memiliki panjang 2.810 mm, lebar 1.620 mm, dan ketinggian bak 300 mm. Radius putar minimal 4,5 meter sehingga mobil niaga ini lebih mudah bermanuver di jalan yang sempit.
Bandingkan dengan beberapa kompetitornya sesama pikap niaga, seperti Mitsubishi L-300 yang memiliki ruang kargo berdimensi panjang 2.430 mm, lebar 1.600 mm, dan ketinggian 310-360 mm. Sementara, Suzuki New Carry memiliki panjang 2.505 mm, lebar 1.665 mm dan tinggi 360 (flat deck) atau lebar 1.745 mm dan lebar 425 mm (wide deck). Untuk pikap Daihatsu yang dikenal dengan Grand Max, dimensi panjang mencapai 2.350 mm, lebar 1.585 mm, dan tinggi 300/360 mm.
Manajer Pemasaran dan Komunikasi IAMI Puti Annis Moeloek menambahkan, ”Untuk kepuasan pelanggan, Isuzu Traga sudah didesain dengan dua pilihan untuk pasar domestik. Bisa bentuk pikap bak terbuka, bisa juga sudah dalam bentuk boks.”
Secara teknis, Isuzu dalam menciptakan Traga lebih memanfaatkan riset dan pengembangan yang sudah ada. Tingkat penggunaan bahan baku dalam negeri pun mencapai lebih dari 60 persen, terutama mesin, sasis, bak, kabin, dan gardan sudah dirakit di Indonesia. Hanya transmisi yang masih diproduksi di Filipina.
Di Filipina, Isuzu sudah menjadi pilihan, karena pangsa pasarnya menempati posisi pertama. Dengan sejarah pemasaran produk-produk lainnya di Filipina, Traga berpotensi untuk ditingkatkan pasarnya ke depan. (Stefanus Osa)