Amadeus Christian Susanto dan Lydia Hawila Stevany Sitorus menjuarai turnamen golf The 8’th Pondok Indah International Junior Championship.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua pegolf yunior Indonesia, Amadeus Christian Susanto dan Lydia Hawila Stevany Sitorus, menorehkan sejarah pada turnamen golf The 8’th Pondok Indah International Junior Championship, yang digelar di Lapangan Golf Pondok Indah dan Lapangan Golf Senayan, Senin (16/12/2019) sampai Kamis (19/12/2019). Keduanya masing-masing merebut gelar juara pada kategori putra A dan kategori putri A sekaligus.
Amadeus (16) menjadi Best Gross Overall divisi putra dengan mengumpulkan 207 pukulan atau 9 di bawah par. Tahun ini merupakan tahun keempat dia bermain di turnamen bergengsi yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Pondok Indah Golf.
”Dari hari pertama saya main bagus, jadi terbawa terus sampai hari terakhir. Pukulan saya sedang bagus, termasuk short game dan putting-nya. Rasanya juga percaya diri saja. Pertama kali main di sini tahun 2016, tetapi waktu itu saya miss cut. Tahun berikutnya meraih posisi keempat kategori putra B. Tahun lalu permainan saya tidak terlalu baik. Jadi, sekarang inilah prestasi terbaik saya,” tutur Amadeus.
Persaingan di kelas putra A sangat ketat. Namun, sejak hari pertama Amadeus sudah memimpin dengan 6 di bawah par. Pegolf asal Singapura, Justin Kuk, menyusul dengan 210 pukulan atau 6 di bawah par. Posisi ketiga ditempati Malcolm Ting Siong Hung dari Malaysia dengan 211 pukulan atau 5 di bawah par.
Dua pegolf Indonesia lainnya, Jonathan Xavier Hartono dan Almer Noreen Nurdaffa, menempati dua posisi berikutnya. Jonathan mengumpulkan 213 pukulan atau 3 di bawah par dan Almer 215 pukulan atau 1 di bawah par.
Amadeus terus mempertahankan keunggulannya dan berhasil membukukan 9 pukulan di bawah par sampai akhir turnamen dan berhak menjadi juara. Posisi kedua dan ketiga ditempati Justin Kuk dan Malcolm Ting Siong Hung
Amadeus yang baru naik ke kelas dua sekolah menengah atas saat ini tercatat sebagai siswa Hills Golf Academy, Australia. Dia berharap bisa memperkuat tim nasional Indonesia di acara internasional, termasuk SEA Games.
”Rencananya, saya ingin melanjutkan kuliah di Amerika Serikat dan jika memungkinkan juga ingin menjadi pemain pro. Tapi, sebelum itu, saya juga ingin bisa memperkuat tim nasional Indonesia,” kata putra dari pasangan Eduard Susanto dan Vera Debora itu.
Pada kelas putri A, Lydia melenggang di puncak klasemen dengan 217 pukulan atau 1 di atas par. Perbedaan skor dengan pegolf lain cukup jauh. Maisarah Hezri dari Malaysia menyusul dengan 226 atau 10 di atas par. Dua pegolf Singapura, Shayne Lim dan Margaret Leyi Fernandez, menempati peringkat ketiga dan keempat dengan 228 atau 12 di atas par dan 229 atau 13 di atas par. Pegolf Indonesia lainnya, Aurelia Grace Nicole, berada di peringkat kelima dengan 230 pukulan atau 14 di atas par.
”Saya hanya mengikuti arahan kedua orangtua, yaitu tetap fokus dan tenang. Pokoknya, saya bermain apa adanya saja. Walaupun bisa menjadi juara, secara pribadi saya belum terlalu puas karena masih bermain over. Saya harus lebih banyak berlatih lagi,”tutur Lydia.
Prestasi Amadeus dan Lydia ini cukup membanggakan karena mereka melawan pegolf-pegolf dari Taiwan, Ceko, India, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Australia, dan Thailand.
”Para pemain Indonesia sudah berlomba dengan baik dan menampilkan kemampuan terbaik mereka. Saya berharap, pembinaan golf usia muda terus dilakukan dengan baik agar mereka dapat menembus Olimpiade 2024 mendatang,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.