Sebuah terobosan dibuat kelompok petani bawang merah di Kabupaten Brebes dengan membuat badan usaha milik petani dan mengekspor produk olahan ke Arab Saudi.
Oleh
Kristi Dwi Utami
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS - Badan usaha milik petani PT Sinergi Brebes Inovatif (SBI) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mengekspor perdana 11 ton pasta bawang merah ke Arab Saudi, Rabu (18/12/2019). Pengolahan dan ekspor itu menjadi salah satu solusi petani untuk keluar dari deraan fluktuasi harga.
Badan usaha milik petani (BUMP) itu diinisiasi 52 petani yang tergabung dalam kelompok Tani Sidomakmur di Kabupaten Brebes pada 2018. Pembentukan BUMP dipicu persoalan klasik jatuhnya harga bawang merah saat panen raya. Sejak memproduksi pasta bawang merang, PT SBI sudah menjual produknya ke perusahaan lokal.
”Suplai rutin kami ke perusahaan lokal itu sekitar 1 ton per bulan, padahal kapasitas produksi kami sekitar 14 ton per bulan. Supaya produk pasta bawang yang sudah diproduksi ada yang menampung, akhirnya kami mulai membuka pasar ekspor,” kata General Manager PT SBI Diendra Lora Buana.
Sejauh ini, PT SBI sudah menyanggupi mengekspor 56 ton pasta bawang merah dengan nilai ekspor Rp 1,6 miliar ke Arab Saudi. Pasta bawang merah itu akan dikirim secara bertahap mulai Desember 2019 sampai dengan Maret 2020. Pesanan lanjutan sebanyak 90 ton juga akan dikirim secara bertahap ke Arab Saudi mulai April 2020.
Pengolahan dan ekspor itu menjadi salah satu solusi petani untuk keluar dari deraan fluktuasi harga.
Ketua Kelompok Tani Sidomakmur sekaligus Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari mengatakan, selain menyerap produk bawang merah dari petani, PT SBI juga menyerap banyak tenaga kerja. Untuk pengoperasian mesin pengolahan bawang menjadi pasta, dibutuhkan sedikitnya 12 tenaga kerja lokal.
Adapun untuk memotong daun dan akar bawang merah, ada lebih dari 100 tenaga kerja yang diserap. Mayoritas merupakan ibu rumah tangga di Kecamatan Wanasari. ”Saat tidak sedang musim tanam atau musim panen, buruh tani bawang merah bisa tetap bekerja dan mendapat penghasilan,” ucap Juwari.
Salah satu buruh pemotong akar dan daun bawang merah, Darwisah (45), mengatakan, dalam sehari bisa mendapat penghasilan Rp 20.000-Rp 35.000. Uang itu digunakan oleh Darwisah untuk menambah pemasukan keluarga. Buruh lain, Simah (65), mengatakan hal serupa. Simah yang sudah tidak kuat bekerja di sawah, bisa memiliki alternatif untuk tetap produktif dan memperoleh penghasilan dengan bekerja di rumah.
Ditiru
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Soekowardojo mengatakan, PT SBI adalah badan usaha milik petani (BUMP) pertama di Indonesia yang mengekspor produknya. Hal ini diharapkan bisa ditiru BUMP-BUMP lain. Bank Indonesia berencana menduplikasi cara kerja BUMP ini dan memberlakukannya untuk BUMP pada komoditas lain.
Soekowardojo mengatakan, selain bermanfaat bagi petani dan konsumen karena menjaga stabilitas harga, pengolahan pasta bawang merah juga bisa menggenjot ekspor. Jika ekspor bisa lebih banyak dilakukan, defisit transaksi berjalan bisa diatasi. ”Upaya-upaya semacam ini tentu bisa membantu mendatangkan devisa bagi negara. Jika lebih banyak yang melakukan ekspor, defisit transaksi berjalan bisa diatasi,” katanya.
Sementara itu, Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, Brebes memiliki potensi yang besar untuk memproduksi bawang merah. Dengan luasan lahan pertanian bawang merah sekitar 30.000 hektar, Kabupaten Brebes bisa menghasilkan hingga 320.000 ton bawang merah setiap tahun. Produksi sejumlah itu cukup untuk menyuplai 30 persen dari total kebutuhan bawang merah nasional yang mencapai 900.000 ton per tahun.
Idza menambahkan, selain dipasarkan dalam bentuk bawang merah segar, Brebes memiliki potensi untuk memasarkan bawang merah dalam bentuk pasta. Ia pun mendukung upaya petani bawang merah untuk melakukan hilirisasi dan mengekspor produknya.
Saat ekspor perdana itu, petani bawang merah di PT SBI mengeluhkan kesulitan dalam memperoleh kredit usaha. Idza pun berjanji, Pemerintah Kabupaten Brebes akan membantu mengurus pengajuan kredit usaha ke beberapa bank agar petani bisa mendapat tambahan modal.