Pemasangan ”Box Girder” Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Rampung Akhir 2020
Pemasangan perdana ”box girder” pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh China Railway Group Limited atau CREC dilakukan di Tol Purbaleunyi Kilometer 136+800, Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/12/2019).
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemasangan perdana box girder pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh China Railway Group Limited atau CREC dilakukan di Tol Purbaleunyi Kilometer 136+800, Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/12/2019). Pemasangan 956 girder untuk konstruksi layang tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2020.
”Semua girder ditargetkan sudah terpasang dalam waktu satu tahun. Semoga tidak ada kendala sehingga bisa lanjut mengerjakan tahapan selanjutnya, seperti pembangunan stasiun,” ujar General Manager CREC Zhang Wei.
Girder merupakan balok di antara dua penyangga pada jalur layang. Wei mengatakan, pihaknya menggunakan teknologi ereksi CREC yang dapat mengangkat girder seberat 900 ton dengan panjang hingga 32 meter.
Box girder diproduksi di sekitar Tol Purbaleunyi Kilometer 136+800. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengangkatan dan pemasangannya.
Setelah dinyatakan lulus kualifikasi, girder seberat 720 ton dengan tinggi 2,6 meter diangkat dari area penyimpanan menggunakan mesin pengangkut atau transporter khusus. Mesin angkut dengan 200 roda itu kemudian memindahkan girder ke titik pemasangan.
Wei menuturkan, pihaknya telah memproduksi 86 girder. Produksi bulan depan ditargetkan meningkat menjadi 100 girder.
Pemasangan girder menjadi salah satu kunci utama dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung setelah selesainya pembangunan terowongan di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Mei lalu.
”Kami ingin semuanya selesai dengan cepat. Namun, kualifikasinya juga terjamin sehingga hasilnya memuaskan,” ucapnya.
Menurut Wei, pemasangan girder menjadi salah satu kunci utama dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung setelah selesainya pembangunan terowongan di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Mei lalu. Terowongan sepanjang 608 meter itu dikerjakan dalam waktu sekitar 15 bulan.
Wakil Direktur PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Jiang Zhong Xin menyambut baik pemasangan perdana box girder oleh CREC tersebut. Dia berharap proses pemasangan girder dapat dirampungkan sesuai target.
”Semoga para pekerja bertambah semangat dengan pencapaian ini. Keselamatan pekerja juga tidak boleh diabaikan,” ujarnya.
Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek kolaborasi BUMN Indonesia dengan BUMN China yang tergabung dalam PT KCIC. Jalur kereta cepat sepanjang 142,3 km itu akan dilengkapi empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar.
Kereta dengan kecepatan 350 kilometer per jam ini akan menyingkat waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi 45 menit. Sekitar 25 persen pembiayaan proyek dari ekuitas, sedangkan 75 persen dari pinjaman Bank Pembangunan China atau CDB (Kompas, 22/3/2018).
Baca juga:Operasionalisasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tuntut Budaya Disiplin
Untuk mendukung konektivitas kereta cepat Jakarta-Bandung, Pemerintah Provinsi Jabar berencana membangun stasiun kereta api baru di Gedebage, Kota Bandung. Gedebage merupakan kecamatan yang berbatasan dengan Tegalluar, Kabupaten Bandung.
Pembangunan stasiun baru itu diyakini akan mendukung mobilitas menuju pusat Kota Bandung. Pembangunannya dikerjakan konsorsium beberapa perusahaan, termasuk PT Kereta Api Indonesia.
Kecamatan Gedebage yang berada di timur Kota Bandung menjadi salah satu titik kemacetan di ibu kota Jabar tersebut. Sebab, kawasan itu merupakan penghubung ke Kabupaten Bandung dan Sumedang. Transportasi yang terkoneksi sangat dibutuhkan agar saat kereta cepat Jakarta-Bandung beroperasi, kemacetan di wilayah itu tidak semakin parah.