Waspadai Terorisme, Polda Lampung Patroli Jelang Natal dan Tahun Baru
Terorisme dan razia tidak resmi oleh organisasi masyarakat tertentu menjadi fokus pengamanan Polda Lampung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Polda Lampung akan berpatroli, terutama di pusat kegiatan warga.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Terorisme dan razia tidak resmi oleh organisasi masyarakat tertentu menjadi fokus pengamanan Polda Lampung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Polda Lampung akan berpatroli, terutama di pusat kegiatan warga dan tempat ibadah.
Saat ini, situasi Bandar Lampung jelang perayaan Natal dan Tahun Baru dalam kondisi aman. Meski begitu, polisi tetap memantau sejumlah organisasi masyarakat yang diduga terkait dengan gerakan radikal
Hal itu dikatakan oleh Kepala Kepolisian Daerah Lampung Inspektur Jenderal Purwadi Arianto seusai gelar pasukan Operasi Lilin Krakatau 2019 di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Kamis (19/12/2019). Gelar pasukan itu menandai kesiapan seluruh personel, baik dari aparat Polri/TNI, Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, maupun instansi lain dalam mengamankan Natal dan Tahun Baru. Operasi akan berlangsung pada 23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.
Sebagai daerah yang dekat dengan Jawa, Lampung merupakan salah satu daerah yang rawan dijadikan tempat persembunyian teroris. Berdasarkan catatan Kompas, selama tiga bulan terakhir, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris di Bandar Lampung dan Lampung Timur.
Aksi pembubaran kegiatan masyarakat oleh ormas di Lampung juga pernah terjadi pada Selasa (12/11/2019). Saat itu, sejumlah massa dari Front Pembela Islam Bandar Lampung membubarkan paksa kegiatan pemutaran film karena dinilai memuat konten yang melanggar norma asusila.
Purwadi menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga lurah. Hal ini dilakukan agar semua pihak waspada terhadap ancaman teror jelang Natal dan Tahun Baru. Dia juga menekankan agar warga juga berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya.
Sebanyak 4.321 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru di Lampung tahun ini. ”Personel akan ditempatkan di berbagai lokasi di Lampung. Mereka akan dibagi untuk menjaga 39 pos pengamanan dan 14 pos pelayanan,” kata Purwadi.
Personel akan ditempatkan di berbagai lokasi di Lampung. Mereka akan dibagi untuk menjaga 39 pos pengamanan dan 14 pos pelayanan.
Titik rawan
Polda Lampung juga mewaspadai kemacetan. Sejumlah jalur transportasi yang rawan macet di Lampung di antaranya Pelabuhan Bakauheni, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Terminal Rajabasa, Bandara Radin Inten II, Stasiun Kereta Api Tanjung Karang, dan Pelabuhan Panjang. Sejumlah lokasi lain yang rawan macet adalah tempat wisata, seperti Pantai Mutun (Pesawaran) dan Pantai Merak Belatung (Lampung Selatan).
Selain itu, polisi juga mengantisipasi terjadinya kejahatan jalanan, seperti pembegalan dan penodongan di jalan lintas Sumatera. Sejumlah personel dan penembak jitu akan disiagakan untuk berpatroli pada jam-jam rawan, khususnya pada malam hingga dini hari.
Pihaknya juga membentuk satgas untuk antisipasi bencana, khususnya banjir dan longsor di Lampung. Jalur transportasi yang rawan bencana berada di jalan lintas barat Sumatera, khususnya di Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Subogo mengimbau agar pemudik yang ingin melintas di jalan tol benar-benar menyiapkan kondisi kendaraannya, khususnya ban mobil. Selama ini, sejumlah kecelakaan di jalan tol terjadi akibat pecah ban sehingga mobil hilang kendali. Kondisi jalan tol yang terbuat dari rigid beton membuat ban mudah tergerus jika tidak dalam kondisi baik.
Selain itu, pengemudi juga diminta berhenti di tempat istirahat di tol (rest area) jika telah mengemudi 3-4 jam. Pengemudi juga harus memastikan saldo uang elektroniknya cukup untuk menghindari antrean di pintu tol.