Dua Sukarelawan Tewas Saat Padamkan Api yang Mendekat ke Pusat Kota Sydney
Menteri Besar New South Wales Gladys Berejiklian untuk kedua kalinya mengumumkan keadaan darurat selama sepekan di Negara Bagian NSW, yang beribu kota Sydney. Kawasan elite sekitar Pelabuhan Sydney dalam ancaman api.
Oleh
Harry Bhaskara, dari Brisbane, Australia
·4 menit baca
BRISBANE, KOMPAS — Dua warga Australia sukarelawan pemadam kebakaran hutan tewas dan tiga orang lainnya luka-luka saat berupaya memadamkan api yang menjalar mendekati sekitar kota Sydney, Australia. Otoritas setempat, Jumat (20/12/2019), mengungkapkan bahwa truk yang mereka naiki menabrak sebuah pohon dan terguling di jalan saat mereka berupaya mengendalikan api di Negara Bagian New South Wales (NSW).
Insiden itu terjadi Kamis malam di Buxton, sekitar 100 kilometer barat daya Sydney. ”Ini tentu saja peristiwa yang mengguncang dalam situasi yang luar biasa sangat sulit dan dalam musim kebakaran,” kata Badan Layanan Pemadam Kebakaran Perdesaan NSW dalam keterangan tertulis.
Kedua sukarelawan pemadam kebakaran yang tewas itu bernama Andrew O\'Dwyer (36) dan Geoffrey Keaton (32). Keduanya adalah ayah dari bayi berusia 19 bulan.
Sebelumnya, tiga petugas pemadam kebakaran lainnya juga terkepung dan tersulut api yang tertiup angin kencang di negara bagian tersebut. Dua pria diterbangkan ke rumah sakit setelah mengalami luka pada wajah, lengan, dan kaki. Adapun seorang perempuan rekan mereka dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.
Menteri Besar NSW Gladys Berejiklian mengatakan, para petugas pemadam kebakaran yang terluka kini dalam kondisi stabil.
Kebakaran hebat melanda hutan dan lahan di wilayah pantai timur Australia selama berminggu-minggu. Tercatat 8 orang tewas, lebih dari 700 rumah hancur, dan hampir 3 juta hektar lahan terbakar.
Keadaan darurat
Kamis kemarin, Berejiklian untuk kedua kalinya mengumumkan keadaan darurat selama seminggu di NSW. Australian Broadcasting Corporation (ABC) melaporkan, pengumuman itu disampaikan ketika api melumat 40 rumah, termasuk 20 rumah di Sydney dan di kota kecil dekat Sydney.
Menteri Besar NSW Gladys Berejiklian untuk kedua kalinya mengumumkan keadaan darurat selama seminggu di NSW.
Ibu kota NSW tersebut kembali diselimuti asap. Namun, berbeda dengan keadaan sebelumnya, kawasan elite di sekitar pelabuhan (Harbour City) yang merupakan ikon kota sudah berada dalam ancaman api.
Beberapa rumah di kawasan Balmoral dan Bargo, menurut Berejiklian, adalah milik sukarelawan pemadam kebakaran hutan. Balmoral berada di kawasan Mosman, sekitar 9 kilometer di timur laut pusat kota Sydney atau di barat daya kawasan pelabuhan Sydney. Adapun Bargo adalah kota kecil menuju pedalaman yang dilalui Old Hume Highway, sekitar 75 kilometer barat daya Sydney atau 60 kilometer sebelah barat kota pantai Wollongong.
Indeks kualitas udara (AQI) di kawasan barat daya Sydney, termasuk Camden, Campbelltown West, dan Liverpool, mencapai 673 pada Kamis siang (19/12/2019), jauh di atas maksimum angka aman 200. Suhu udara di kawasan pusat bisnis Sydney menyentuh angka 39,3 derajat celsius, sedangkan suhu di kawasan Penrith dan Parramatta mencapai 42,5 derajat celsius. Kawasan lain, termasuk Gosford (42,1 derajat celsius), Albion Park (43,4 derajat celsius), dan Bandara Condobolin (42,3 derajat celsius).
Rekor suhu terpanas
Rekor suhu rata-rata 40,9 derajat celsius di seluruh Australia pada Selasa pecah lagi pada Rabu dengan angka 41,9 derajat celsius.
”Menurut prediksi, keadaan akan bertambah buruk pada hari Sabtu,” tutur Komisioner Shane Fitzsimmons, komandan Dinas Pemadam Kebakaran Pedalaman (RFS), seperti dikutip ABC. ”Situasi akan sangat buruk dan berbahaya dalam beberapa hari mendatang.”
Pertambangan batubara bawah tanah Tahmoor Coal, yang berada antara Bargo dan Tahmor, juga terbakar. Tiga anggota pemadam kebakaran terluka di Bargo. Sementara larangan menyalakan api di udara terbuka diberlakukan di NSW, Queensland bagian tenggara, Daerah Khusus Ibu Kota (ACT) Canberra, dan Australia Selatan.
Situasi akan sangat buruk dan berbahaya dalam beberapa hari mendatang.
Berejiklian mengatakan, ia ”sangat yakin” mampu mengatasi keadaan. ”Kami sudah menarik semua bantuan ke negara bagian lain. Sebenarnya kami sudah mempersiapkan keadaan seperti ini selama bertahun-tahun. Kami memprediksi keadaan buruk pada musim panas ini dan sudah mengambil langkah-langkah persiapan sejak 12 bulan lalu,” tuturnya kepada ABC.
Melihat banyaknya hutan yang terbakar, lanjut Berejiklian, masuk akal jika api sekarang mendekat ke kota-kota kecil dan kota-kota besar. Sekitar 2.500 anggota pasukan pemadam kebakaran memerangi api yang berkobar di lebih dari 100 lokasi di NSW.
Direktur SafeWork NSW, Andrew Gavrielatos, mengatakan bahwa gelombang panas berdampak buruk pada kesehatan. ”Banyak orang tidak tahu dampak stres akibat gelombang pana, dan mereka juga tetap tidak sadar ketika dampak stres mencapai puncaknya,” tutur Gavrielatos.
Polisi NSW mengatakan, sekitar 80 dingo (anjing liar) lepas dari kandangnya di Bargo. Dingo yang dikandangkan umumnya lebih berbahaya bagi manusia dibandingkan dengan yang berada di alam bebas.
Gelombang panas dan kebakaran mendera nyaris semua negara bagian Australia, termasuk NSW, Queensland, Northern Territory, Australia Selatan, dan Australia Barat. Keadaan ini diperkirakan akan terus berlangsung sampai Januari. Otoritas menyarankan warga untuk mempertimbangkan kembali rencana berkumpul dengan keluarga di luar kota untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. (AP/AFP/REUTERS/SAM)