Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Azis menunjuk Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menjadi Wakil Kepala Polri.
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Idham Azis menunjuk Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menjadi Wakil Kepala Kepolisian Negara RI. Gatot menggantikan Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto yang akan memasuki usia pensiun.
Sosok Gatot dinilai memiliki kemampuan mengatasi konflik sosial yang mumpuni sehingga dapat mendampingi Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis dengan baik dalam menghadapi tantangan keamanan dalam negeri pada masa mendatang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Argo Yuwono pada Jumat (20/12/2019) malam, di Jakarta, memastikan kebenaran hal tersebut.
Pengangkatan Gatot menjadi Wakapolri tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/3330/XII/KEP./2019 yang diundangkan pada 20 Desember 2019. Dalam surat tersebut, dinyatakan bahwa Gatot paling lambat harus sudah melaksanakan tugasnya yang baru dalam empat belas hari terhitung mulai penetapan mutasi jabatan tersebut.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Andrea H Poeloengan, berharap Gatot akan dapat meningkatkan kinerja Polri menjadi semakin baik. Menurut dia, Gatot akan dapat mendampingi dan bekerja sama dengan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis secara baik.
”Pak Idham dan Pak Gatot, keduanya adalah think tank kepercayaan Pak Tito saat beliau masih menjadi Kapolri,” kata Andrea.
Anggota Kompolnas lainnya, Poenky Indarti, menyatakan, pengalaman Gatot dalam bidang reserse memberikan kelebihan pada upaya mengatasi konflik sosial. Kapabilitas ini, menurut dia, cocok untuk mendampingi Kapolri.
Pak Idham dan Pak Gatot, keduanya adalah think tank kepercayaan Pak Tito saat beliau masih menjadi Kapolri.
Selain itu, Poenky menilai, Gatot dan Idham akan mudah bekerja sama dengan baik mengingat kedua perwira tinggi tersebut sama-sama menjadi taruna Akademi Kepolisian pada tahun 1988.
Menjaga Ibu Kota tetap kondusif
Sementara itu, kursi yang ditinggalkan Gatot akan diisi oleh Kepala Polda Nusa Tenggara Barat Inspektur Jenderal Nana Sujana, sesuai dengan Surat Telegram Nomor ST/3331/XII/KEP./2019 yang juga dilayangkan pada hari yang sama.
Menurut Andrea, tugas berat akan menanti Nana di Polda Metro Jaya. Salah satu tugas berat adalah menjaga kondisi meminimalisasi terjadinya gejolak di Ibu Kota.
Selain itu, ia juga berharap Nana dapat mempercepat proses penyelesaian keluhan masyarakat. Berdasarkan data Kompolnas, Polda Metro Jaya menempati posisi terbanyak menerima keluhan masyarakat pada 2019 dengan jumlah 251 surat, disusul Polda Sumatera Utara (237 surat), Polda Jawa Timur (233), Polri (126), dan Polda Jawa Barat (121).
”(Nana) perlu membenahi apa-apa yang dikeluhkan oleh masyarakat. Case by case. Kalau penyidik kurang, seharusnya upayakan ditambah. Kalau penyidik tidak kompeten, seharusnya diupayakan diberikan pelatihan. Kalau penyidik ’nakal’, ya, diberhentikan saja,” tutur Andrea.
Sementara itu, Analis Kebijakan Utama Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri Komisaris Jenderal Condro Kirono juga akan melepaskan jabatannya dan mengemban tugas sebagai perwira tinggi Baharkam Polri dalam rangka memasuki usia pensiun. Mantan Kepala Polda Jawa Tengah tersebut akan digantikan Inspektur Jenderal Bimo Anggoro Seno.