Dampak Sistem Satu Arah, Pengalihan Arus Diberlakukan di Pantura Cirebon
Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota, Jawa Barat, mulai mengalihkan arus dari Jawa Tengah menuju Jakarta melalui jalur alternatif Indramayu. Pengalihan arus ini bertujuan memecah kepadatan di pantura Cirebon.
Oleh
abdullah fikri ashri
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jawa Barat, mulai mengalihkan arus kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jakarta melalui jalur alternatif Indramayu. Pengalihan arus ini bertujuan memecah kepadatan di pantura Cirebon akibat dampak penerapan sistem satu arah di jalan tol.
Pengalihan arus diberlakukan di pertigaan Kalijaga, Kota Cirebon, Sabtu (21/12/2019) sekitar pukul 08.00. Selain bersiaga, polisi juga memasang marka jalan dan mobil dengan pengeras suara untuk mengumumkan pengalihan arus kepada pengendara. Kendaraan yang dialihkan umumnya bus dan mobil pribadi.
Pengalihan dilakukan untuk memecah kepadatan di jalur pantura Cirebon dari Kalijaga hingga Cideng. Jalur sepanjang sekitar 6 kilometer itu kerap dipadati kendaraan saat musim libur atau mudik. Terdapat lima lampu lalu lintas yang memperlambat laju kendaraan di sepanjang jalur itu.
”Kalau tidak dialihkan, semua kendaraan nanti menumpuk di jalur itu,” kata Kepala Bagian Operasi Satlantas Polres Cirebon Kota Inspektur Dua Joni.
Pihaknya mengarahkan kendaraan yang ingin ke Jakarta melintasi jalur alternatif Indramayu dari Gunung Jati-Kapetakan-Karangampel-Jatibarang-Losarang, lalu ke Jakarta. Dibandingkan dengan jalur pantura Cirebon, jalur alternatif via Indramayu lebih jauh sekitar 3 km.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Indramayu untuk mengarahkan kendaraan menuju Jakarta. Pengalihan arus untuk sementara berlangsung empat jam, pukul 08.00-12.00.
”Pengalihan arus masih bisa dilakukan sesuai kondisi di lapangan. Sekitar 90 personel Satlantas Polres Cirebon Kota terus bersiaga,” lanjutnya.
Apalagi, sesuai pertimbangan Korps Lalu Lintas Polri, hari ini dan besok merupakan puncak kepadatan libur Natal. Untuk itu, Korlantas memberlakukan sistem satu arah di tol pada Sabtu (21/12/2019) pukul 07.00 hingga pukul 18.00. Satu arah dimulai dari Km 70 Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Km 424 Gerbang Tol Kalikangkung.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi, saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru, ada 233.027 kendaraan yang akan meninggalkan Jakarta dan melintasi tol yang menuju Jawa Barat, Jawa Tengah-DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Jumlah itu meningkat 6,18 persen dari periode yang sama tahun lalu (Kompas, 21/12/2019).
Dengan peningkatan arus dan penerapan sistem satu arah itu, jalur A, B, hingga area istirahat di kiri dan kanan jalan dimanfaatkan pengendara ke arah timur, yakni Jateng dan Jatim. Dampaknya, kendaraan yang ingin ke Jakarta tidak punya pilihan lain selain jalur pantura Jawa.
Solehudin, Koordinator Bhinneka Shuttle Wilayah III Cirebon, mengaku baru mengetahui rencana penerapan sistem satu arah sehari sebelum diberlakukan. ”Dampaknya, kami harus mengubah semua jadwal perjalanan. Kendaraan akhirnya menggunakan jalur pantura yang waktunya bisa lebih lambat hingga 2 jam dibandingkan menggunakan jalan tol,” ucapnya.
Bhinneka Shuttle kali ini menurunkan 120 unit armada untuk mengantar calon penumpang dari dan menuju Jakarta, Cirebon, Kuningan, hingga Semarang, Jateng. ”Seharusnya, lihat dulu kondisi di lapangan sebelum menerapkan sistem satu arah. Kenapa enggak pakai contraflow (lawan arah)? Apakah memang libur ini lebih padat seperti Lebaran sehingga harus sistem one way?” katanya.