Polisi memperketat pengamanan bandara dan lapangan terbang di seluruh Kabupaten Puncak, Papua, selama arus mudik Natal berlangsung. Ini menyusul serangan kelompok kriminal bersenjata terhadap sebuah pesawat di Beoga.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Aparat kepolisian memperketat pengamanan bandara dan lapangan terbang di seluruh Kabupaten Puncak, Papua, selama arus mudik Natal berlangsung. Ini menyusul serangan kelompok kriminal bersenjata terhadap sebuah pesawat yang mendarat di Lapangan Terbang Beoga, Puncak.
Data yang dihimpun dari Kepolisian Resor Puncak dan Otoritas Bandara Ilaga, Minggu (22/12/2019), kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembaki pesawat itu pada Jumat (20/12/2019). Mereka bersembunyi di sebuah tebing yang berada di dekat landasan pacu.
KKB melepaskan tembakan saat pesawat dengan nomor registrasi PK SNR yang membawa sembilan penumpang ini mendarat di Lapangan Terbang Beoga pukul 08.00 WIT. Setelah itu, kelompok tersebut juga menembaki pos aparat keamanan di Beoga. Tidak ada korban dalam insiden ini.
Mereka melepaskan tembakan dari sebuah tebing yang jaraknya sangat dekat dengan Lapangan Terbang Beoga.
Informasi dari pihak Otoritas Bandara Ilaga, pesawat berbadan kecil itu berhasil bertolak kembali ke Timika, Kabupaten Mimika, beberapa jam pascakontak senjata. Kepala Polres Puncak Ajun Komisaris Besar Dicky Saragih, saat dikonfirmasi, membenarkan informasi tersebut.
”Mereka melepaskan tembakan dari sebuah tebing yang jaraknya sangat dekat dengan Lapter Beoga. Anggota kami akan berupaya mengamankan lokasi tersebut,” kata Dicky. Ia menyatakan, 120 personel kepolisian diterjunkan untuk mengamankan perayaan Natal dan arus mudik warga dari Timika ke sejumlah distrik (setingkat kecamatan) di Puncak.
Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito, saat dihubungi, mengatakan, pesawat tersebut membawa penumpang dari Timika. Para penumpang itu adalah warga yang ingin merayakan Natal di kampung halamannya di Beoga.
”Pesawat tersebut disewa maskapai Jhonlin Air untuk melayani penerbangan mudik jelang Natal ke Beoga. Ia mengungkapkan, pilot pesawat tersebut adalah Michael Cumming dan kopilot Purwanto Condrousodo. Keduanya telah berada di Timika dan dalam kondisi tidak terluka.
Dicky menambahkan, selain penyerangan terhadap pesawat, terjadi juga pencurian senjata laras panjang jenis AR-15 milik anggota Polsek Beoga pada Jumat sekitar pukul 02.00 dini hari. Dicky mengatakan, diduga pelaku pencurian senjata itu adalah seorang warga yang dipekerjakan sebagai tenaga bantuan operasional di Polsek Beoga.
”Saat ini kami berupaya berkoordinasi dengan tokoh masyarakat di Beoga. Dengan upaya persuasif, harapannya pelaku bisa mengembalikan senjata tersebut,” kata Dicky.
Secara terpisah, Bupati Puncak Willem Wandik berharap, kehadiran Polres Puncak dapat mengatasi gangguan keamanan yang sering terjadi di daerahnya. Polres Puncak baru dibentuk pada Desember ini. Sebelumnya, di kabupaten itu hanya terdapat kepolisian sektor (polsek).
Puncak termasuk salah satu daerah rawan gangguan teror KKB di Papua. Dalam tahun ini, tercatat empat kasus penembakan di Puncak yang menyebabkan seorang polisi dan tiga warga tewas. Sebelum penyerangan pesawat, kasus terakhir yang terjadi yakni penembakan terhadap warga bernama Sahrudin. Pemilik kios itu tewas ditembak dua anggota KKB di dekat Bandar Udara Aminggaru, Puncak, 28 September lalu.