logo Kompas.id
UtamaRequiem bagi Ibu
Iklan

Requiem bagi Ibu

Seminggu setelah kematian Ibu, dengan susah payah ia akhirnya menuntaskan puisi tentang kekasihnya yang ingkar janji. Kemurungan berulang datang merundungnya.

Oleh
Warih Wisatsana
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WE7rzKG5QBAWZqV0Y4sjAPVQ-oo=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191221H13_CERPEN_OK_web_85897646_1576933674.jpg
Kompas

Karya AS Kurnia

Kehampaan dan kehilangan serta nelangsa tak tertanggungkan, meyakinkannya bahwa ia adalah laba-laba hijau yang terlilit jaringnya sendiri. Tewas setelah bercinta semalaman dengan betinanya. Pada baris pertama bait kedua, disuratkannya, ”Bukankah laba-laba hijau itu samaran dirimu, melayang anggun di gaun tidurmu.”

Semula ia hanya menulis puisi-puisi tentang cinta biasa. Terkadang juga seruan kesadaran pada lingkungan yang tercemar, serta melankolia yang biasa menghinggapi penyair dengan dunianya yang terlampau personal. Namun, sejak Ibu membujuknya berkenalan dengan seorang dara yang pemalu, perlahan bertumbuh keyakinan padanya bahwa kata-kata dalam puisi harus mencerminkan lapis demi lapis dari keindahan yang tersembunyi di batin setiap pribadi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000