Sebagian besar bus pariwisata tidak dilengkapi standar keselamatan memadai. Pemerintah mengimbau masyarakat yang mudik saat libur Natal dan Tahun Baru menggunakan moda transportasi bus untuk memilih bus yang laik jalan.
Oleh
Stafanus Ato / Erika Kurnia
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah mengimbau masyarakat yang mudik saat libur Natal dan Tahun Baru menggunakan moda transportasi bus untuk memilih bus yang laik jalan. Sebab, pada saat mudik, sering kali bus pariwisata dikerahkan untuk mengangkut penumpang yang jumlahnya meningkat.
Padahal, sebagian besar bus pariwisata tidak dilengkapi standar keselamatan memadai lantaran rata-rata tidak menjalani pemeriksaan kelaikan atau ramp check secara rutin.
”Saya berpesan kepada khalayak agar saat pulang ke kampung carilah bus yang laik jalan. Saya sudah lapor ke Korps Lalu Lintas untuk ditangkap (bus yang belum laik jalan, tetapi menaikkan penumpang),” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (22/12/2019), di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Budi mengatakan, agar mudik berjalan aman dan lancar, masyarakat sebaiknya menunggu bus di terminal keberangkatan. Bus yang beroperasi dari terminal sudah melewati berbagai uji kelaikan jalan, termasuk pemeriksaan kesehatan sopir. ”Ada tanda berupa stiker lolos ramp check dan laik jalan. Penumpang juga bisa bertanya kepada sopir bus. Bus yang ada di terminal itu terdaftar dan setiap tiga bulan menjalani ramp check,” katanya.
Berdasarkan pantauan pada Minggu sore, Terminal Kampung Rambutan dipadati penumpang. Sebagian penumpang memilih bus sebagai moda transportasi lantaran dinilai lebih murah dan mudah ketika harus berpindah bus untuk menempuh perjalanan berikutnya. Menurut Budi, secara umum, pada mudik liburan Natal dan Tahun Baru, jumlah pengguna bus cenderung stagnan. Peningkatan jumlah penumpang hanya terjadi pada bus jurusan Jakarta-Palembang.
Dari data yang dihimpun Kompas, di Terminal Kampung Rambutan pada 19-21 Desember mulai terjadi tren peningkatan jumlah penumpang. Pada 19 Desember, jumlah penumpang yang berangkat dari terminal itu sebanyak 3.328 orang. Kemudian, pada 21 Desember, jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 5.538 orang dan pada 21 Desember naik menjadi 6.975 orang.
Sementara itu, Direktur Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M Alwi menyatakan, pengamanan bandar udara (bandara) pada periode mudik Natal sekarang tidak terlalu menonjol. ”Sampai saat ini tidak ada hal menonjol. Prosedur operasional standar masih dijalankan seperti biasa,” katanya di Cengkareng, Banten.
Berdasarkan pengecekan di beberapa titik penerbangan di Indonesia timur, seperti Bandara Frans Kaisiepo di Biak, Papua Barat, dan Bandara Pattimura di Ambon, keamanan masih terkendali. ”Ke depan, kami akan membuat sistem keamanan di bandara yang lebih komprehensif di seluruh Indonesia,” ujar Alwi.