Rumah Sewa Terbakar akibat Korsleting, Dua Penghuni Tewas
Sebuah bangunan rumah sewa yang terbuat dari kayu terbakar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (23/12/2019) dini hari. Musibah itu mengakibatkan dua penghuni rumah tewas akibat terjebak di dalam kepungan api.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Sebuah bangunan rumah sewa yang terbuat dari kayu terbakar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (23/12/2019) dini hari. Musibah itu mengakibatkan dua penghuni rumah tewas akibat terjebak di dalam kepungan api.
Dua korban tewas dalam musibah itu adalah Daniel (20) dan Firmansyah (31). Keduanya tewas di lokasi kejadian. ”Jasad korban ditemukan di kamar mandi dan di sebelah dapur,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Banjarmasin Komisaris Besar Sumarto di lokasi kejadian, Senin.
Saat kejadian, kedua korban sepertinya sudah berupaya menyelamatkan diri, tetapi terjebak di tengah kepungan api sehingga tidak bisa lagi keluar rumah. Api cepat membesar karena melahap bangunan rumah kayu. Seluruh bangunan rumah kayu beratap seng itu hangus terbakar.
”Dugaan sementara, ini akibat korsleting. Namun, kami masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Sumarto.
Dugaan sementara, ini akibat korsleting. Namun, kami masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kepala Kepolisian Sektor Banjarmasin Selatan Ajun Komisaris Idit Aditya menuturkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.00 Wita. Api menghanguskan rumah sewa milik Sujarwo (53) yang terdiri atas lima pintu. ”Api berkobar sekitar 1 jam,” ujarnya.
Dari keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, api pertama kali muncul di ruang tengah rumah Sujarwo, lalu merembet ke petakan rumah sewa dan garasi milik Hendrik (55), tetangga korban. Api juga menghanguskan 2 mobil dobel kabin jenis Mitsubishi Triton dan 3 sepeda motor. ”Kerugian material ditaksir sekitar Rp 800 juta,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarmasin Muhammad Hilmi menyebutkan, kebakaran kali ini merupakan kejadian ketujuh di Banjarmasin selama Desember. ”Dari tujuh kejadian dalam bulan ini, ada dua korban jiwa,” ujarnya.
Menurut Hilmi, hampir semua kebakaran permukiman di Banjarmasin terjadi akibat korsleting. Kebanyakan rumah warga yang terbakar juga adalah bangunan rumah kayu atau bangunan semipermanen. ”Hampir 90 persen akibat hubungan arus pendek. Itu juga berarti akibat kelalaian manusia,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Sumarto pun mengimbau masyarakat di Kota Banjarmasin benar-benar memperhatikan instalasi listrik di rumah masing-masing, terlebih pada rumah-rumah kayu. ”Jangan sampai ada tumpukan kabel pada satu stop kontak karena itu rawan sekali memicu korsleting,” katanya.