PJU Obyek Wisata Senggigi, Lombok, Sudah Seminggu Padam
Masyarakat di obyek wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, minta agar PT PLN Unit Induk Wilayah NTB menyalakan kembali lampu penerangan jalan umum atau PJU yang padam seminggu terakhir.
Oleh
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Masyarakat di obyek wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, minta agar PT PLN Unit Induk Wilayah NTB menyalakan kembali lampu penerangan jalan umum (PJU) yang padam seminggu terakhir. Lampu penerang dibutuhkan mengingat Desember ini merupakan masa ramai kunjungan wisatawan saat liburan Natal dan Tahun Baru.
”Seminggu belakangan PJU padam. Pikiran kami ada perbaikan instalasi yang kena petir. Tahunya diputus karena Pemkab Lombok Barat menunggak pembayaran PJU. Lepas dari tunggakan itu, kami ingin PJU segera dinyalakan karena akhir Desember merupakan high seasion untuk libur Natal dan Tahun Baru. Masa tamu-tamu dibiarkan jalan gelap-gelapan di jalan,” kata M Ilham, Kepala Desa Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, Senin (23/12/201) sore di Senggigi.
Public Relation Hotel Montana Senggigi Amalia Kusumasari meminta agar PJU dinyalakan kembali karena wisatawan yang hilir-mudik di jalan hanya mendapat penerangan jalan dari lampu tanam hotel. Padahal, sebulan terakhir tingkat hunian kamar hotel rata-rata 100 persen. Hotel Montana yang memilki 92 kamar itu tingkat hunian kamarnya mencapai 100 persen pada 31 Desember 2019.
Pantauan Kompas, Sabtu (28/12) pekan lalu, pemadaman PJU berlangsung dari ujung selatan wilayah Pemkab Lombok Barat di Desa Meninting hingga wilayah utara Dusun Mangsit, Desa Senggigi. Beberapa titik lampu jalan penerangan bertenaga matahari tampak menyala, tetapi jalan raya dan jalan menuju Pantai Senggigi gelap gulita.
Banyak wisatawan asing berjalan kaki dari pusat keramaian seperti kafe dan restoran di Desa Senggigi ke tempat menginapnya dalam gelap. Pandangan wisatawan yang menelusuri jalan terbantu oleh sorotan lampu kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas di jalan itu.
Pemkab Lombok Barat menunggak pembayaran PJU sebesar Rp 2,5 miliar dalam sebulan terakhir. (Saeful Ahkam)
Warga di obyek wisata itu menyayangkan pemadaman PJU karena PLN mengambil sikap sepihak, sementara listrik sering putus tiba-tiba pada siang hari dan malam hari. Pelanggan harus menerima pemadaman yang tiba-tiba.
”Kalau PJU padam, bukan kami saja yang merasakan dampaknya, melainkan wisatawan yang berlibur ke Senggigi di saat musim kunjungan ramai bulan ini, ” ujar Ihsan, nelayan warga Desa Meninting.
Kepala Bagian Humas Pemkab Lombok Barat Saeful Ahkam mengakui, Pemkab Lombok Barat menunggak pembayaran PJU sebesar Rp 2,5 miliar dalam sebulan terakhir. PJU itu dipungut dari pajak penerangan jalan (PPJ) oleh PLN saat pelanggan membayar tagihan rekening listrik dan pembelian token pulsa listrik. PPJ disetorkan ke kas daerah menjadi salah satu pendapatan asli daerah.
”PAD itu harus dipilah berdasarkan sumbernya seperti pajak daerah, retribusi daerah, laba dari badan usaha milik daerah dan lain. Ini memerlukan proses agak lama, sementara pembayaran sudah jatuh tempo. Pemkab Lombok Barat tetap melunasinya awal Januari 2020,” ujar Seaful Ahkam.
Tunggakan PJU itu diketahui setelah masyarakat di Desa Senggigi mengadukan pemadaman PJU ke Ombudsman RI (ORI) Perwakilan NTB di Mataram. ”Kami mengonfirmasi ke PLN yang kemudian membeberkan alasan pemadaman PJU,” kata Adhar Hakim, Kepala ORI Perwakilan NTB.
Pemkab Lombok Barat menunggak PJU sebesar Rp 2,5 miliar dua bulan terakhir dari total pembayaran Rp 16,2 miliar tahun 2019. Padahal, dari PPJ Pemkab Lombok Barat mendapat sebesar Rp 25,8 miliar. Artinya ada surplus Rp 9 miliar dari jumlah tagihan. ”Tunggakan itu terjadi hampir tiap tahun. Mestinya PJU obyek wisata Senggigi menjadi prioritas karena sebagai salah satu sumber PAD terbesar,” kata Adhar.
Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB Taufiq Dwi Nurcahyo ketika dikonfirmasi mengatakan, jumlah tunggakan sedang dikonfirmasi dan hingga Senin sore tengah dibahas dengan Pemkab Lombok Barat. ”Semoga ditemukan solusi terbaik,” tuturnya.