25 Korban Tewas Kecelakaan Bus di Pagar Alam Sudah Dievakuasi
Bus Sriwijaya yang mengangkut 37 penumpang terjun ke jurang di Kabupaten Pagar Alam, Sumatera Selatan. Laporan sementara, korban tewas mencapai 25 orang dan korban yang ditemukan selamat berjumlah 13 orang.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PAGAR ALAM, KOMPAS — Bus Sriwijaya yang mengangkut 37 penumpang terjun ke jurang di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Laporan sementara, korban tewas mencapai 25 orang dan korban yang ditemukan selamat berjumlah 13 orang. Para korban sudah dievakuasi.
Dayu Willy dari Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Palembang, Selasa (24/12/2019), mengatakan, kecelakaan terjadi pada Senin (23/12) sekitar pukul 23.15. Bus Sriwijaya itu mengangkut 37 orang dari Bengkulu menuju Palembang. Namun, dalam perjalanan, bus masuk ke dalam jurang Sungai Lematang yang terletak di Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam.
Dayu menerangkan, ada 12 anggota Basarnas Palembang yang berada di lokasi untuk megevakuasi korban. Sejumlah instansi juga membantu evakuasi, seperti Polres Pagar Alam, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pagar Alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagar Alam, dan Tagana Kota Pagar Alam. Namun, tim mengalami kesulitan dalam mengevaluasi korban karena kondisi jurang yang sangat terjal dengan kedalaman hingga 75 meter.
Arus sungai juga cukup deras. Petugas harus menggunakan tambang untuk mengevakuasi korban agar tidak terseret derasnya arus. Evakuasi korban juga menggunakan ban karet.
”Sampai saat ini, korban selamat dan tewas sudah dibawa ke RS Basemah Pagar Alam untuk mendapatkan tindakan lanjutan,” katanya.
Pihaknya memastikan semua korban sudah dievakuasi dan tidak ada korban yang tertinggal.
Sampai saat ini, korban selamat dan tewas sudah dibawa ke RS Basemah Pagar Alam untuk mendapatkan tindakan lanjutan. (Dayu Willy)
Kompas yang melewati ruas jalan itu pada Sabtu (22/12) melihat kondisi jalan memang berkelok dan sempit. Lebar jalan diperkirakan hanya 5 meter. Di beberapa sisi tidak ada pembatas jalan, sementara jurang menganga di samping jalan. Kondisi ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan.
Di beberapa sisi, kelokan sangat curam dan tajam karena jalan menanjak. Hal ini membuat kendaraan besar harus bergantian saat berbelok.
Kapolres Pagar Alam Ajun Komisaris Besar Dolly Gumara mengatakan, pihaknya langsung turun ke lokasi begitu menerima laporan adanya kecelakaan bus di daerah Liku Lematang. Setelah diperiksa, terdengar teriakan minta tolong dari sumber kecelakaan. Saat itu, lima petugas kepolisian dibantu warga segera melakukan evakuasi.
Namun, proses evakuasi mengalami sejumlah kendala, mulai dari kondisi yang gelap hingga jurang yang sangat terjal. ”Kemiringan jurang bahkan sampai 90 derajat,” katanya.
Meskipun Kantor Pencarian dan Pertolongan memastikan semua korban sudah dievakuasi, hingga saat ini pihaknya masih menyisir sekitar lokasi sungai untuk mencari adanya korban lain. Hal ini dilakukan karena berdasarkan laporan penyedia bus, jumlah penumpang yang naik dari pol hanya 27 orang, tetapi ada kemungkinan bus mengangkut penumpang tambahan di jalan sehingga namanya tidak terdata.
Sampai saat ini penyebab kecelakaan juga belum diketahui karena sopir bus, Feri, juga tewas. ”Sementara korban yang selamat sebagian besar tertidur sehingga tidak mengetahui kronologi kecelakaan,” ungkapnya.