Pemerintah Evaluasi Pintu Pembayaran Elektronik Pelabuhan Merak
Pemerintah mengevaluasi pintu pembayaran elektronik di pelabuhan penyeberangan yang menjadi pemicu tersendatnya lalu lintas selama musim libur Natal 2019. Sistem pembelian tiket secara daring dipertimbangkan.
Oleh
Erika Kurnia
·3 menit baca
CILEGON, KOMPAS — Pemerintah mengevaluasi pintu pembayaran elektronik di pelabuhan penyeberangan yang menjadi pemicu tersendatnya lalu lintas selama musim libur Natal 2019. Sistem pembelian tiket secara online dipertimbangkan untuk memecahkan hal tersebut.
Saat meninjau angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Selasa (24/12/2019) siang, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar PT ASDP Indonesia Ferry Persero mengadakan perbaikan pada sistem pembayaran elektronik di pelabuhan.
Lambatnya proses transaksi pada sistem pembayaran elektronik itu dinilai sebagai penyebab tersendatnya arus kendaraan di sepanjang jalan tol menuju Pelabuhan Merak ataupun yang terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Menurut Budi Karya, pihak ASDP harus dapat mempersingkat proses transaksi di pintu pembayaran elektronik di pelabuhan sehingga arus kendaraan menuju pelabuhan dapat berjalan lancar. ”Kami minta perbaikan ke ASDP berkaitan dengan waktu masuk ke pelabuhan yang menggunakan kartu uang elektronik agar lebih singkat. Jadi lebih cepat,” jelasnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, penggunaan kartu uang elektronik seharusnya tidak jadi masalah karena hanya membutuhkan waktu 10 detik untuk diproses.
Namun, nyatanya, masih banyak masyarakat yang belum menggunakan kartu uang elektronik. Ada juga yang membawa kartu dengan saldo yang tidak cukup atau menggunakan kartu bukan dari bank pemerintah yang telah bekerja sama.
”Untuk itu, sistem pembelian tiket secara online akan disediakan dalam dua bulan ke depan,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Persero Ira Puspadewi, yang turut hadir dalam kegiatan itu, mengatakan akan segera menyiapkan perubahan sistem pembayaran kartu elektronik menjadi sistem tiket online. Perubahan ini akan dilaksanakan dalam sebulan ke depan.
Dengan menggunakan tiket online, diharapkan kepadatan arus kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Merak dapat diurai. Selama ini, menurut dia, kemacetan menuju Pelabuhan Merak biasanya terjadi pada pukul 15.00 sampai 16.00. Dalam rentang waktu itu, para calon penumpang pada umumnya baru membeli tiket untuk menyeberang.
”Kami harapkan ke depan tidak ada go show (pembelian tiket untuk keberangkatan beberapa jam setelah tiket dipesan) lagi. Jadi, suplai angkutan dan permintaannya bisa dicocokkan. Selain itu, calon penumpang jadi punya bayangan jam berapa bisa masuk ke pelabuhan karena tiket berdasarkan alokasi waktu,” jelasnya.
Antisipasi arus balik
Untuk mengantisipasi kemacetan di sepanjang akses menuju pelabuhan selama arus balik libur Natal berlangsung, warga diminta untuk menyiapkan kartu uang elektronik cadangan. Menurut perkiraan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, puncak arus balik melalui Pelabuhan Merak-Bakauheni ini akan terjadi pada 26 Desember.
Budi Setiyadi pun meminta agar ASDP dapat mendekatkan layanan isi ulang saldo kartu uang elektronik di setiap tempat penjualan tiket. Sejumlah petugas juga perlu disiagakan di setiap pintu pembayaran elektronik untuk memastikan sistem berjalan baik.
”Jadi, kami memastikan apa yang dilakukan ASDP jelang arus balik lebih baik lagi. Apalagi ada indikasi bahwa penyeberangan dengan kendaraan pribadi meningkat, khususnya dari Palembang dan Lampung ke Jawa,” jelasnya.
Data ASDP menunjukkan, jumlah kendaraan yang menyeberangi Selat Sunda pada musim libur meningkat setiap tahunnya. Pada Sabtu, 21 Desember 2019, yang menjadi puncak penyeberangan di Pelabuhan Merak-Bakauheni selama liburan Natal ini, tercatat ada 13.054 kendaraan yang menyeberang. Jumlah itu naik 10 persen dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang menyeberang pada masa yang sama tahun 2018, yaitu 10.812 kendaraan.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit memandang, peningkatan volume kendaraan yang melintas di penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni selama liburan Natal kali ini masih dalam taraf terkendali.
”Dari sisi pengelolaan tol kita lebih ringan. Dari kapasitas Jalan Tol Tangerang-Merak sebesar 13.000 kendaraan per jam. Kalau kapasitas terpakai semua pasti stuck (mandek), tapi ini kan enggak. Jadi, cukup terkendali. Tahun Baru diperkirakan lebih ringan daripada Natal, jadi harapannya lebih lancar,” ujarnya.