logo Kompas.id
UtamaPenjaga Rumah Adat Batak...
Iklan

Penjaga Rumah Adat Batak Pakpak Terakhir

Semangat enkulturasi bisa mewujud dalam berbagai bentuk. Enkulturasi dapat muncul dalam bangunan gereja yang dibangun dengan arsitektur tradisional setempat.

Oleh
NIKSON SINAGA
· 4 menit baca

Semangat enkulturasi bisa mewujud dalam berbagai bentuk. Di Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, enkulturasi muncul dalam bangunan gereja yang dibangun dengan arsitektur tradisional setempat. Gereja yang dibangun dalam semangat enkulturasi dan memperlihatkan kekayaan arsitektur tradisional itu kini menjadi kebanggaan masyarakat.

https://cdn-assetd.kompas.id/TP6zcZtGR7OH8Q_ad0F7mmh2HTc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FGereja-Katolik-St-Dionysius_85970877_1577116032.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Anak-anak bermain di sekitar Gereja Katolik St Dionysius, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Selasa (17/12/2019). Gereja enkulturasi tersebut adalah satu-satunya Rumah Adat Batak Pakpak yang tersisa saat ini.

Puluhan anak bermain di sekitar Gereja Katolik Paroki Beatus Dionysius di Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, seusai mengikuti latihan perayaan Natal, Rabu (18/12/2019). Mereka mungkin tidak menyadari, gereja itu merupakan rumah adat Batak Pakpak terakhir yang ada saat ini.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000