Renungan Natal: Tetap Berbuat Baik dalam Situasi Sulit
Kebaktian Natal di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kebonjati, Kota Bandung, Jawa Barat, berjalan khidmat, Rabu (25/12/2019). Jemaat diajak merenungkan kisah hidup Yesus dengan tetap berbuat baik dalam situasi sulit.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kebaktian Natal di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kebonjati, Kota Bandung, Jawa Barat, berjalan khidmat, Rabu (25/12/2019). Jemaat diajak merenungkan kisah hidup Yesus dengan tetap berbuat baik dalam situasi sulit.
Kebaktian yang dipimpin Pendeta Tri Hiantoro itu diikuti sekitar 300 orang. Jemaat memenuhi gedung gereja sehingga petugas menyediakan kursi tambahan di luar gereja. Kebaktian tersebut bertema ”Mengalami Peristiwa Immanuel di Tengah Perubahan Zaman”.
Dalam khotbahnya, Tri mengisahkan kehidupan Yesus berdasarkan Injil Yohanes. Dia mengutip Yohanes 8:59 yang berbunyi, ”Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah”.
Tri mengatakan, Yesus mengalami banyak penolakan semasa hidupnya. Yesus dimusuhi, dilempari batu, dan hendak dibunuh. Akan tetapi, Yesus tetap berbuat baik dengan menolong orang lain dan mengabarkan kebenaran. ”Sekalipun dunia tidak menerima-Nya, Yesus tetap mengetuk hati manusia yang membenci-Nya,” ujarnya.
Tri mengajak jemaat merefleksikan kisah Yesus tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah masalah yang sedang dihadapi, tetap ada kesempatan untuk berbuat baik. ”Zaman memang berubah. Namun, selagi hidup, pergumulan akan tetap ada. Tuhan akan bersama kita jika kita terus berbuat kebaikan,” ujarnya.
Kebaktian yang berlangsung selama 1,5 jam itu berjalan aman. Polisi dan petugas keamanan gereja berjaga di pintu masuk. Tidak ada pemeriksaan khusus bagi jemaat yang masuk ke gereja.
Secara umum, kebaktian Natal di gereja-gereja di Bandung berjalan lancar. Sebelumnya, ibadah malam Natal juga dilangsungkan pada Selasa (24/12) malam. Pada misa malam Natal di Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung, Uskup Bandung Antonius Subianto mengajak masyarakat menjaga kerukunan dengan toleransi dan saling mengasihi. Dia juga meminta umat agar tidak merayakan Natal secara berlebihan.
”Kita warga Jabar harus silih asih, silih asuh, dan silih asah. Jangan sampai kita silih gesek, silih gosok, dan silih gasak. Kita harus bisa berani bersolidaritas dengan mereka yang lemah, yang letih lesu, dengan memberikan bantuan kepada mereka,” ujarnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jabar mengunjungi sejumlah gereja yang menggelar ibadah malam Natal. Dia menjamin rasa aman dan nyaman bagi umat Kristiani dalam beribadah.
Kamil juga berpesan kepada jemaat agar berdoa demi kedamaian Indonesia. Selain mengunjungi Gereja Katedral Santo Petrus, mantan Wali Kota Bandung itu juga mendatangi Gereja Bethel Indonesia (GBI) Stairway from Heaven, Bandung, dan Gereja Santo Ignatius, Kota Cimahi.