Langit Cerah, Kaltim dan Kaltara Nikmati Gerhana Matahari
Cuaca yang cerah membuat gerhana matahari cincin dan sebagian teramati dengan baik di wilayah timur Kalimantan.
Oleh
Sucipto
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Cuaca yang cerah membuat gerhana matahari cincin dan sebagian teramati dengan baik di wilayah timur Kalimantan. Gerhana cincin disaksikan warga di Kecamatan Tanjung Redep, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dan Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kalimantan Utara.
Sementara di sejumlah daerah lain di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara), penampakan gerhana hanya bisa dilihat sebagian. Meski begitu, warga tetap antusias melihat fenomena alam langka itu.
Puncak gerhana matahari cincin di Tanjung Selor pukul 14.10 Wita dan fase cincin berakhir pukul 14.11 Wita.
Di Tanjung Selor, warga memantau gerhana matahari cincin bersama di Masjid Agung Istiqomah seusai menjalankan shalat gerhana. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tanjung Harapan, Kaltara, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan, masyarakat antusias melihat gerhana matahari cincin seusai shalat.
Masyarakat bergantian menggunakan kacamata gerhana untuk melihat fenomena itu. Gerhana matahari di Tanjung Selor dimulai pukul 12.14 Wita. Fase cincin mulai bisa dilihat pukul 14.09 Wita. ”Puncak gerhana matahari cincin di Tanjung Selor pukul 14.10 Wita dan fase cincin berakhir pukul 14.11 Wita,” ucap Khilmi.
Di Balikpapan, Kaltim, gerhana cincin tidak bisa terlihat. Gerhana maksimal hanya terlihat 84 persen sehingga matahari tampak seperti bulan sabit. Kontak awal gerhana matahari terlihat pukul 12.13 Wita dengan puncak gerhana matahari sebagian pukul 14.08 Wita.
Masyarakat menyaksikan gerhana matahari sebagian itu di Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan seusai shalat Dzuhur dan shalat gerhana. Masyarakat berjejer di teras masjid, mengantre melihat gerhana matahari dengan kacamata gerhana milik pengurus masjid. Ada pula yang nekat mencoba melihat dengan kaca hitam berlapis.
Terlihat pula anak-anak yang didampingi orangtua mereka untuk mengenakan kacamata gerhana. Kondisi langit Balikpapan cukup cerah sehingga gerhana matahari bisa dengan mudah terlihat. Banyak pula warga yang singgah di masjid untuk sekadar ikut menyaksikan fenomena langka itu.
”Saya dan keluarga mampir untuk shalat Dzuhur dan baru sadar kalau ada gerhana matahari, jadi sekalian melihat. Bagus,” ucap Indah (40), warga.
Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Balikpapan Solehuddin Siregar mengajak masyarakat untuk merenungi fenomena alam langka ini. Ia berharap, masyarakat menjaga perdamaian dan selalu menjaga Bumi. ”Jika Bumi rusak, tak bisa lagi melihat fenomena alam ini dengan nyaman,” ujarnya.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Ibnu Sulistyono mengatakan, hanya satu pusat kota di Kaltim yang terlewati jalur cincin, yaitu Tanjung Redep, Kabupaten Berau. Gerhana matahari cincin di Tanjung Redep dimulai pukul 12.14 Wita.
Fase cincin di wilayah itu dimulai pukul 14.09 Wita dan berakhir pukul 14.12 Wita. Gerhana matahari berakhir pukul 15.47 Wita, yang artinya gerhana matahari terjadi selama 3 jam 32 menit dengan durasi gerhana matahari cincin 3 menit 18,4 detik.
”Sementara kota lainnya di Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, hanya teramati gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,948 di Ujoh Bilang hingga 0,873 di Tanapaser,” ucap Ibnu.
Gerhana matahari cincin adalah fenomena alam ketika Bulan berada pada titik terjauh dan memasuki bayang-bayang Matahari. Posisi Bulan berada atau menuju titik terjauhnya dari Bumi. Akibatnya, piringan Bulan yang terlihat dari Bumi akan lebih kecil ukurannya dibandingkan piringan Bulan yang menutupi Matahari saat gerhana matahari total.
Gerhana matahari cincin pernah terlihat di Indonesia sebelumnya. Dalam rentang tahun 1900-2099, dari 188 gerhana matahari cincin, hanya 10 persen yang terlihat di Indonesia.
Adapun gerhana matahari total terjadi saat Bulan berjarak cukup dekat dengan Bumi. Saat itu, piringan Bulan terlihat lebih besar dan mampu menutup seluruh permukaan Matahari. Sebelumnya, pada 9 Maret 2016, Kalimantan Timur menjadi salah satu titik terbaik untuk melihat gerhana matahari total, yakni di Balikpapan. Masyarakat berkumpul dan menikmati fenomena alam itu di berbagai sudut pantai (Kompas, 9/3/2016).