Pelatih baru Arsenal Mikel Arteta memiliki tugas yang sangat mendesak, yaitu menyatukan kembali klub dengan para pendukungnya. Chelsea bisa membuat tugas itu sulit dikerjakan.
Oleh
Herpin dewanto Putro
·3 menit baca
LONDON SABTU — Pelatih Arsenal Mikel Arteta berupaya mengembalikan energi positif klub yang telah lama hilang. Ia ingin para pemain kembali merasa nyaman dan para pendukung kembali gembira. Arteta bakal mendapat kesempatan untuk menuntaskan misi itu ketika menjamu Chelsea di Stadion Emirates, London, Minggu (29/12/2019).
Kehangatan di tubuh Arsenal hilang akibat penampilan buruk tim di bawah asuhan pendahulu Arteta, Unai Emery, dan pelatih sementara Freddie Ljungberg. Hasil buruk berupa satu kemenangan dari 13 laga di semua kompetisi membuat pendukung Arsenal marah dan mengajukan protes kepada manajemen klub. Posisi Arsenal di klasemen sementara pun terus melorot.
Di kamar ganti tim suasana juga tidak lebih baik. Moral para pemain ikut anjlok, terutama para pemain yang tidak mendapat banyak kesempatan bermain. Beberapa pemain sudah mulai tidak nyaman dan ingin pindah ke klub lain, seperti Granit Xhaka dan Mesut Oezil. Xhaka dibenci para pendukung Arsenal dan sudah berencana pindah ke Hertha Berlin.
”Dengar, saya akan jujur, kami sudah bersepakat dengan Hertha dan akan segera ke Berlin,” ujar agen Xhaka, Jose Noguera.
Arteta pun berusaha keras mencegah Oezil pergi dan mencoba memberinya kesempatan untuk kembali bersinar. Oezil pun dimainkan saat Arsenal ditahan imbang Bournemouth, 1-1, pada laga terakhir.
”Dia (Oezil) merespons dan melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Kami bisa saja mencetak dua atau tiga gol dengan bantuannya,” katanya.
Ini merupakan tahapan tugas yang perlu dilakukan Arteta saat ini. Ia bertekad meyakinkan para pemainnya bahwa mereka bisa bangkit kembali. Setelah para pemain lebih termotivasi dan mendapat kepercayaan diri, penampilan tim akan membaik dan akhirnya bisa merebut hati para pendukung.
”Jika kami bisa membangkitkan energi positif, kami akan mendapat tenaga untuk bangkit,” kata Arteta.
Saat melihat para pemainnya menghampiri para pendukung untuk melakukan selebrasi seusai membobol gawang Bournemouth, Arteta merasa lega dan berharap keharmonisan antara pemain dan pendukung terus berlanjut.
Laga kontra Chelsea pun bakal menjadi pertaruhan bagi Arteta. Jika gagal menundukkan Chelsea, Arteta bisa saja kehilangan kepercayaan dari para pendukung. Apalagi, Chelsea saat ini juga sedang dalam kondisi tidak stabil. Klub berjuluk ”The Blues” ini baru saja ditaklukkan Southampton, 0-2, di kandang mereka.
Pelatih Chelsea Frank Lampard menilai para penyerangnya sedang kehilangan kreativitas sehingga kesulitan membobol gawang lawan yang memiliki pertahanan rapi. ”Lawan punya organisasi yang bagus dan Anda harus berusaha lebih ketika menyerang,” ujar Lampard.
Harapan City meredup
Pada laga lainnya, Sabtu (28/12/2019) dini hari WIB, harapan Manchester City untuk mempertahankan gelar juara Liga Inggris semakin redup setelah dikalahkan Wolverhampton Wanderers, 3-2. Mereka kini tertinggal 14 poin dari Liverpool di puncak klasemen.
Kekalahan dari Wolverhampton itu terasa menyakitkan karena City lebih dulu unggul 2-0 berkat dua gol Raheem Sterling. Namun, City harus kehilangan satu pemain sejak menit ke-12 ketika kiper Ederson diganjar kartu merah. Wolverhampton pun memanfaatkan situasi itu dan mencetak tiga gol sejak menit ke-55.
”Kami harus memikirkan laga berikutnya dan bagaimana memenanginya. Berpikir soal mengejar Liverpool sudah tidak realistis lagi,” kata Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Musuh utama City saat ini adalah Leicester City. Kedua tim itu bakal berusaha keras merebut posisi kedua klasemen. (AFP/REUTERS)