Jelang Tahun Baru, Banyak Narkoba Masuk ke Jakarta
Jakarta sasaran empuk peredaran narkoba yang diduga akan digunakan untuk pesta malam Tahun Baru. Polda Metro Jaya gencar mengatasi isu itu sekaligus menyiagakan 10.000 personel untuk berjaga di malam pergantian tahun.
Oleh
dian dewi purnamasari
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jakarta menjadi sasaran empuk peredaran narkoba yang diduga akan digunakan untuk pesta malam Tahun Baru. Salah seorang pengedar dengan barang bukti ribuan ekstasi, HR (38), ditembak mati saat penangkapan di Jalan Angkasa, Kemayoran, Kamis (26/12/2019) lalu.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Minggu (29/12/2019), mengatakan, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya terus berupaya memutus jaringan narkoba. Menjelang Tahun Baru, Polda Metro Jaya melakukan berbagai kegiatan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba. Salah satunya adalah dengan Operasi Cipta Kondisi yang menyasar penyakit masyarakat, seperti narkoba, minuman keras, dan kejahatan jalanan.
”Tadi malam pun sudah kami laksanakan operasi di tempat-tempat hiburan. Itu salah satu upaya kami untuk mencegah dan menghentikan segala bentuk peredaran narkoba di wilayah Jakarta. Hampir setiap penangkapan akhir-akhir ini rata-rata digunakan untuk malam Tahun Baru,” ujar Yusri.
Pekan ini, Unit IV Subdirektorat II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya mengungkap jaringan ekstasi di daerah Kemayoran, Jakpus. Observasi, penyelidikan, dan pengecekan lapangan dilakukan dalam waktu lebih kurang empat hari. Setelah itu, penyidik berhasil menangkap HR dengan barang bukti 1.800 butir ekstasi berwarna hijau, 1.200 butir ekstasi berwarna oranye, dan 600 butir ekstasi jenis berbeda. Polisi juga menggeledah apartemen tersangka dan menemukan 200 butir ekstasi lagi. Total polisi mendapatkan 4.000 butir ekstasi yang terbagi dalam dua jenis berbeda.
”Pengedar ini mengedarkan ekstasi dengan menyamarkan di dalam kotak mainan. HR bertugas mengambil barang, kemudian mengedarkan ke tujuan,” kata Yusri.
Saat penangkapan, HR mencoba melawan petugas dan berusaha merebut senjata milik petugas. Polisi kemudian menembak tersangka. Tersangka meninggal dalam perjalanan ke RS Polri Kramatjati.
Selain HR, polisi juga masih mengejar satu orang lainnya, yaitu KN, yang berperan sebagai bandar yang memberikan ekstasi kepada HR. KN juga memerintahkan HR untuk mendistribusikan barang yang sudah dikemas dalam kotak mainan.
Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana Marpaung menambahkan, dalam rangka menyambut Tahun Baru, sepertinya Jakarta akan digempur dengan narkoba. Oleh karena itu, Ditresnarkoba melakukan antisipasi dan mengerahkan seluruh kekuatan di lokasi tertentu, terutama di pintu masuk Jakarta, seperti di pelabuhan atau bandara. Penyidik dari Subdit 1 dan Subdit 3, misalnya, masih berada di Pelabuhan Bakauheni karena mendapatkan informasi ada narkoba masuk.
”Jadi, memang kekuatan penuh. Maka, kami lakukan segala upaya untuk mencegah barang-barang itu masuk,” ujar Sapta.
Selama satu bulan terakhir sudah ada 10 tersangka, baik pengedar narkoba maupun pelaku kejahatan, yang ditembak mati oleh polisi. Menurut Yusri, rata-rata tersangka ditembak mati karena membahayakan jiwa petugas. Dia menegaskan, polisi juga tidak akan segan menindak para pelaku kejahatan.
Pengamanan Tahun Baru
Selain itu, Polda Metro Jaya juga akan mengerahkan 10.000 personel untuk mengamankan malam pergantian tahun di Jakarta. Ada beberapa lokasi utama pengamanan malam Tahun Baru, di antaranya di Ancol, sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, dan Jalan Medan Merdeka Selatan saat malam bebas dari kendaraan bermotor (car free night). Personel pengamanan dikerahkan dari polsek, polres, polda, dan dibantu oleh TNI.
”Pengamanan malam Tahun Baru masih termasuk dalam Operasi Lilin Jaya 2019. Petugas akan berfokus di titik-titik keramaian malam pergantian tahun,” kata Yusri.
Kepolisian juga mengimbau warga untuk tidak melakukan konvoi keliling karena dapat mengganggu ketenteraman serta memperparah kemacetan di jalan raya.