Manado, Tomohon, dan daerah wisata lain diperkirakan tetap diminati wisatawan sebagai destinasi jelang pergantian tahun.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
TOMOHON, KOMPAS — Berbagai obyek wisata di Tomohon, Sulawesi Utara, dan sekitarnya ramai dikunjungi wisatawan Nusantara ataupun mancanegara, khususnya dari China. Manado, Tomohon, dan daerah wisata lain diperkirakan tetap diminati wisatawan sebagai destinasi jelang pergantian tahun.
Salah satu destinasi wisata yang diminati wisatawan Nusantara adalah Puncak Tetetana Kumelembuay, Kecamatan Tomohon Timur. Makin siang, jumlah wisatawan pada Minggu (29/12/2019) terus meningkat, terutama setelah selesai waktu ibadah di gereja pukul 11.00 Wita. Pengunjung berswafoto dengan latar berbagai jenis bunga, Gunung Klabat, serta Kota Manado di bawah bukit.
Endang Jacobus (53), warga Surabaya, Jawa Timur, juga berlibur bersama sekitar 50 kerabatnya yang sebagian besar tinggal di Manado. Perempuan yang berasal dari Kabupaten Sitaro ini bahkan menyewa bus untuk menuju Puncak Tetetana dan sejumlah destinasi wisata lain di Tomohon.
”Saya lebih suka suasana Natal dan Tahun Baru di Tomohon. Apalagi banyak keluarga,” katanya.
Sementara itu, Eha (49), warga Limboto, Kabupaten Gorontalo, berwisata bersama lima kerabatnya. Selain ke Puncak Tetetana, ia juga akan mengunjungi Danau Linow Lahendong, Tomohon Selatan. ”Sekalian mengunjungi saudara di Manado, tetapi kami sudah balik ke Gorontalo besok (Senin, 30/12/2019).”
Anggota staf koordinator lapangan Puncak Tetetana Kumelembuay, Michael Turangan, mengatakan, jumlah wisatawan terus meningkat sejak masa libur Natal dan Tahun Baru, mencapai kisaran 750-1.000 orang dalam sehari. Biasanya puncak itu hanya dikunjungi 100-200 orang pada hari biasa dan 500 orang pada akhir pekan. ”Tetapi ada penurunan dibandingkan libur Lebaran lalu yang bisa sampai 2.600 orang sehari,” kata Michael.
Pihaknya tidak akan mengadakan acara menyambut Tahun Baru 2020. Puncak Tetetana pun belum tentu dibuka pada Rabu (1/1/2020) mendatang. Namun, ia memperkirakan jumlah wisatawan akan konstan pada kisaran saat ini.
Beberapa warga Tomohon pun memilih untuk berwisata di dalam kota, seperti Eko (35), warga Tomohon Utara. Alih-alih pergi ke luar kota, ia memilih berpiknik di destinasi wisata dalam kota, seperti Danau Linow. ”Tidak ada rencana keluar kota, jadi ngopi-ngopi saja di sini,” katanya.
Pada Minggu siang, Danau Linow juga kebanjiran wisatawan Nusantara dan China. Warga bergantian berswafoto dengan latar danau hijau toska karena pengaruh belerang. Pada akhir tahun, pengelola restoran D’Linow akan menghadirkan paket malam pergantian tahun.
Sementara itu, Bukit Doa Mahawu di Tomohon Utara juga diramaikan wisatawan yang ingin menikmati pemandangan matahari tenggelam di balik Gunung Lokon. Lorens Rawung, General Manager Bukit Doa Mahawu, mengatakan, ada peningkatan jumlah wisatawan.
”Biasanya hanya 50 orang per hari, tetapi sejak liburan ini sampai sekitar 250 (orang). Sampai akhir tahun pasti tetap ramai, tetapi tergantung cuaca, hujan atau tidak,” kata Lorens.
Vashti (25), warga Surabaya, juga berlibur ke Bukit Doa Mahawu. Sebelumnya, ia mengunjungi Benteng Moraya di Tondano, Kabupaten Minahasa. Kendati begitu, ia tidak akan merayakan Tahun Baru di Sulut.
”Kami mau menghindari keramaian, terutama di Manado. Lagi pula, saudara yang saya sambangi juga harus bekerja di malam Tahun Baru,” ucapnya.
Sementara itu, hotel-hotel di Manado membidik pasar lokal pada perayaan Tahun Baru 2020. General Manager Sintesa Peninsula Hotel Putu Anom, misalnya, memperkirakan wisatawan dari provinsi lain ataupun mancanegara tidak akan banyak datang ke Sulut karena harga tiket pesawat mahal.
”Jadi, kami garap pasar lokal saja dengan paket old and new. Paket menginap dan makan malam sekaligus acara Tahun Baru sudah jadi satu,” kata Putu.
Sebaliknya, Kepala Dinas Pariwisata Sulut Henry Kaitjily yakin Sulut akan terus diramaikan wisatawan Nusantara dan mancanegara. Hingga akhir tahun, jumlah wisnus diperkirakan mencapai 2 juta orang, sedangkan wisman 150.000 orang.
”Di Manado sudah ada North Sulawesi Christmas Festival yang ditutup Selasa (31/12/2019) besok. Jadi, warga dari sekitar Manado akan meramaikan. Sebaliknya, warga Manado kemungkinan akan ke Tomohon dan Tondano yang udaranya sejuk. Pantai-pantai di Likupang, Minahasa Utara, juga akan ramai wisatawan,” tuturnya.
Di Manado sudah ada North Sulawesi Christmas Festival yang ditutup Selasa (31/12/2019) besok. Jadi, warga dari sekitar Manado akan meramaikan.
Menurut Henry, wisnus akan didominasi oleh warga Sulut yang pulang kampung dari provinsi lain. Karena itu, harga tiket pesawat tidak akan berpengaruh signifikan.
Di sisi lain, hotel-hotel tidak perlu khawatir karena tiket pesawat yang dianggap mahal. ”Tingkat penempatan kamar hotel masih 50-65 persen. Warga Sulut juga masih suka melewati Tahun Baru dengan berlibur di hotel,” katanya.