Kunjungi Yogyakarta, Presiden Sapa Warga dan Beli Kaus di Malioboro
Presiden Joko Widodo berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta mulai Senin (30/12/2019) petang. Setelah istirahat sejenak di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Presiden mengunjungi kawasan wisata Malioboro.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai Senin (30/12/2019) petang. Setelah beristirahat sejenak di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Presiden mengunjungi kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta. Ia menyempatkan diri menyapa dan berfoto dengan warga.
Berdasarkan pantauan Kompas, Presiden keluar dari Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Senin sekitar pukul 20.45. Istana Kepresidenan Yogyakarta atau lebih dikenal dengan Gedung Agung berada di kawasan wisata Malioboro dan tak jauh dari kawasan Titik Nol Yogyakarta.
Presiden keluar dari Istana Kepresidenan Yogyakarta ditemani putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Presiden tampak mengenakan jaket berwarna merah, sedangkan Kaesang memakai kaus hitam. Bersama Kaesang dan dikawal ketat oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Presiden Joko Widodo kemudian berjalan kaki di kawasan Malioboro.
Mulanya, Presiden berjalan kaki di trotoar depan Istana Kepresidenan Yogyakarta. Setelah keluar, masyarakat dan wisatawan di kawasan Malioboro langsung histeris. Sebagian dari mereka berteriak-teriak memanggil Presiden dan meminta untuk berfoto. Melihat hal itu, Presiden kemudian memanggil beberapa warga untuk berfoto bersama.
Setelah itu, Presiden menyeberang jalan ke arah Benteng Vredeburg, lalu berjalan kaki ke selatan menuju kawasan Titik Nol Yogyakarta. Di sekitar Benteng Vredeburg, Presiden sempat membeli kaus dari salah seorang pedagang kaki lima yang berjualan di pagar benteng tersebut. Sesudahnya, ia menuju kawasan Titik Nol Yogyakarta, lalu kembali ke Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Selama berjalan kaki, masyarakat dan wisatawan terus-menerus mengerubuti Presiden dan meminta untuk bersalaman serta berfoto. Beberapa kali, Presiden sempat menghentikan langkah kakinya untuk melayani permintaan berfoto dan bersalaman dari masyarakat. Sekitar pukul 21.25, Presiden terlihat masuk kembali ke Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Wisatawan asal Tasikmalaya, Jawa Barat, Yoga Nugraha (34), mengaku sangat senang bisa berfoto dengan Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan itu, Yoga bersama anak perempuan dan ibundanya diberi kesempatan berfoto dengan Presiden di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta.
”Rasanya senang sekali bisa berfoto dengan Bapak Presiden. Apalagi, anak saya ini memang ingin banget ketemu Pak Jokowi,” ujar Yoga.
Sementara itu, pedagang kaki lima di kawasan Benteng Vredeburg, Indarti (43), menuturkan, Presiden membeli enam kaus yang dijualnya. Kaus-kaus yang dibeli Presiden itu antara lain bertuliskan ”Jogja” dan ”Malioboro” dengan warna hitam dan putih. ”Katanya kaus ini untuk Mas Kaesang. Yang milih juga Mas Kaesang,” ujarnya.
Indarti mengatakan, semestinya enam kaus itu seharga Rp 100.000, tetapi Presiden membayar Rp 200.000. ”Rasanya senang sekali Presiden mau beli kaus saya. Dari tadi saya cuma diam di sini, eh kok tiba-tiba Pak Presiden malah ke sini,” ungkapnya.
Peresmian bendung
Presiden berada di DIY untuk sejumlah agenda kegiatan. Pada Selasa (31/12/2019) pagi, Presiden dijadwalkan meresmikan Bendung Kamijoro di Kabupaten Kulon Progo, DIY. Setelah itu, Presiden dijadwalkan kembali ke Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden akan melewatkan malam Tahun Baru di Yogyakarta. Namun, belum diketahui agenda pasti Presiden saat malam pergantian tahun.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta Komisaris Besar Armaini mengatakan, dengan kehadiran Presiden, keamanan di kawasan Malioboro akan diperketat. Armaini menyebut, Polresta Yogyakarta menerjunkan 1.100 anggota kepolisian untuk mengamankan perayaan malam Tahun Baru di Yogyakarta.
Pada Selasa malam atau saat perayaan Tahun Baru, kawasan Malioboro akan ditutup dari kendaraan bermotor. Penutupan secara bertahap dilakukan sejak pukul 17.00.
”Penutupan ini bukan karena kehadiran Presiden. Sebelumnya, kami memang sudah merencanakan penutupan Malioboro dari kendaraan bermotor pada malam Tahun Baru,” ungkap Armaini.