PT Jasa Marga Tbk akan menerapkan sistem lawan arus atau contra flow dengan memperhitungkan situasi di Jalan Tol Jagorawi arah Ciawi, Jawa Barat, menjelang akhir tahun, 31 Desember 2019.
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —PT Jasa Marga Tbk akan menerapkan sistem lawan arus atau contra flow dengan memperhitungkan situasi di Jalan Tol Jagorawi arah Ciawi, Jawa Barat, menjelang akhir tahun, 31 Desember 2019. Rekayasa itu bertujuan memperlancar arus lalu lintas bagi masyarakat yang akan menghabiskan pergantian tahun di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor.
”Kami telah mengidentifikasi titik-titik yang berpotensi menyebabkan kepadatan di Jalan Tol Jagorawi, terutama yang menuju Puncak atau Ciawi,” kata Irra Susiyanti, Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Regional Jabodetabek-Jabar, di Jakarta, Minggu (29/12/2019).
Sistem lawan arus tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan diskresi kepolisian serta bersifat situasional. ”Untuk yang menuju Puncak atau Ciawi, jika terjadi kepadatan, atas diskresi kepolisian, akan dilakukan contra flow,” katanya. Titik contra flow menyesuaikan kondisi di lapangan.
Selama ini, skema lawan arus sudah rutin dilakukan, yakni dari Kilometer 44 sampai Kilometer 46+400 di Jalan Tol Jagorawi arah Ciawi. Jalur kendaraan yang keluar dari Pintu Tol Ciawi menuju kawasan Puncak dipersempit menjadi satu lajur pada Sabtu (16/6/2018).
Selain sistem lawan arus, Jasa Marga juga menyiagakan petugas untuk mengatur lalu lintas di titik-titik rawan kepadatan, seperti Simpang Susun Taman Mini Indonesia Indah, Pasar Rebo, dan Gerbang Tol Ciawi.
”Untuk meningkatkan kapasitas di gerbang tol, kami juga mengoperasikan semua gardu di Gerbang Tol Ciawi dan menambah mobile rider (petugas yang membantu transaksi di gerbang tol) serta petugas tapping (pada 31 Desember 2019),” ujar Irra. Ia menambahkan, volume kendaraan yang melintas pada 31 Desember 2019 diprediksi mencapai 29.000 sampai 30.000 unit.
Jalur alternatif padat
Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Muhammad Joni mengimbau warga yang akan menghabiskan pergantian tahun di kawasan Puncak untuk berangkat lebih awal. Jalur Puncak akan ditutup pada 31 Desember mulai pukul 18.00.
Warga dari arah Cibubur yang akan melanjutkan perjalanan ke Cianjur akan dialihkan melalui rute alternatif Cileungsi-Jonggol-Cariu-Cikalong-Cianjur. Adapun pengendara dari arah Ciawi akan dialihkan melalui rute Cicurug-Cibadak-Kota Sukabumi-Cianjur.
”Jangan sampai nanti sudah sore baru berangkat dari Jakarta, sampai di sini, car free night sudah berlangsung. Itu yang kami imbau, sosialisasikan agar masyarakat perhatikan hal ini,” kata Joni, Sabtu, di Simpang Gadog, Bogor. Joni menambahkan, meskipun jalur Puncak ditutup, kendaraan roda dua masih diizinkan melintas, terutama bagi warga sekitar yang akan beraktivitas pada malam pergantian tahun.
Kebijakan itu berlaku bagi warga yang berlibur ke Puncak, tetapi terlambat tiba. ”Kalau sudah ditutup, apa boleh buat, yang bersangkutan mungkin harus menggunakan sepeda motor ke Puncak,” katanya. Joni menambahkan jalur-jalur alternatif yang telah disiapkan kemungkinan tetap akan berpotensi padat meskipun pihaknya telah mengerahkan polisi untuk mengaturnya. Warga diimbau tidak bepergian pada malam pergantian tahun. (VAN)