Dituntaskan dengan APBN, Pasar Johar Diandalkan Pacu Ekonomi Daerah
Presiden Joko Widodo memastikan penyelesaian rehabilitasi kompleks Pasar Johar Semarang, Jawa Tengah, akan menggunakan APBN. Pasar bersejarah tersebut mesti segera beroperasi kembali memutar ekonomi daerah.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo memastikan penyelesaian rehabilitasi kompleks Pasar Johar Semarang, Jawa Tengah, akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Perbaikan pasar bersejarah tersebut diharapkan cepat rampung dan ikut berkontribusi memutar ekonomi daerah.
Presiden Jokowi, Senin (30/12/2019), meninjau proyek rehabilitasi Pasar Johar Semarang yang terbakar pada 2015. Pasar Johar bagian utara dan tengah tuntas direhabilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pekerjaan masih menyisakan pasar bagian selatan dan kompleks pertokoan Kanjengan.
”Saya tahu losnya belum cukup (untuk semua pedagang) sehingga nanti di sebelah selatan akan dikerjakan lagi oleh Kementerian PUPR. Pasar Johar (utara dan tengah) sudah jadi. Saya harap pedagang bisa segera masuk. Namun, tetap jaga kebersihan dan kerapian,” kata Presiden Jokowi.
Saat ini, lebih dari 5.000 pedagang eks kompleks Pasar Johar menempati lahan relokasi di dekat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Untuk tahap awal, Pemerintah Kota Semarang akan memasukkan sekitar 1.500 pedagang di Pasar Johar bagian utara dan tengah. Sisanya akan menyusul.
Pasar Johar didesain oleh arsitek kelahiran Belanda, Thomas Karsten, pada 1937 dan mulai beroperasi 1938. Saat awal dibangun, pasar terdiri dari pasar utara (sekitar 4.500 meter persegi) dan tengah (sekitar 6.500 meter persegi). Keduanya kini merupakan cagar budaya peringkat nasional.
Dari pantauan, pengerjaan di kedua bagian pasar itu sudah selesai. Tiang cendawan sudah diperkuat dan dicat ulang. Masing-masing disisakan empat kolom cendawan yang otentik, tidak diperkuat. Sebagian besar meja los dibuat dari kayu, tetapi ada juga yang berupa semen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, tugas PUPR sebelumnya hanya merehabilitasi Pasar Johar utara dan tengah. ”Presiden meminta agar selesaikan juga yang selatan dan Kanjengan. Pada 2020 akan dikerjakan. Usulan dari pemkot sekitar Rp 150 miliar,” kata Basuki.
Sebelumnya, pembangunan Pertokoan Kanjengan mendapat dukungan dari Kementerian Perdagangan. Namun, saat ini baru selesai separuhnya. Basuki menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan pada masa peralihan pengerjaan pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menuturkan, pihaknya menyambut dukungan pemerintah pusat itu. Setelah berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, kata Hendrar, ia didorong meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi dari 6,52 persen menjadi di atas 7 persen.
Untuk mencapai itu, salah satunya dengan mengupayakan agar pedagang eks Pasar Johar segera menempati Pasar Johar utara dan tengah. ”Untuk awal, 2020, 1.500 pedagang dulu. Untuk para pedagang lama yang memang berhak. Saya berharap, pedagang yang baru jangan ikut-ikutan ingin pindah,” kata Hendrar.
Wakil Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa Kota Semarang Mudasir mengatakan, dirinya juga berharap Pasar Johar utara dan tengah segera ditempati. ”Kalau tidak segera, bisa kehilangan momentum. Namun, pemkot harus benar-benar bisa menyeleksinya dengan baik,” katanya.
Dari Pasar Johar, Presiden yang didampingi sejumlah menteri, seperti Basuki, Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, naik sepeda ke kawasan Kota Lama Semarang yang berjarak sekitar 1,2 kilometer. Di Kota Lama, hadir juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
Rehabilitasi Kota Lama Semarang tahap I, 2018-2019, rampung dan akan dilanjutkan tahap II pada 2020. Total anggaran dalam dua tahap sekitar Rp 230 miliar. ”Berikutnya Kota Lama perlu diisi dengan aktivitas yang berkaitan dengan ekonomi kreatif dan industri kreatif,” kata Presiden.
Dari Semarang, kunjungan Presiden Joko Widodo berlanjut ke Kabupaten Kendal. Di Pondok Pesantren (Ponpes) Alfadllu 2, Presiden meresmikan balai latihan kerja (BLK) komunitas. Sementara di Ponpes Apik, Presiden meresmikan bank wakaf mikro (BWM) Ponpes Apik dan Alfadllu.