Awal tahun 2020 bisa menjadi momentum para pelaku wisata di sejumlah daerah yang terkena bencana untuk bekerja sama membangkitkan kembali pariwisata.
Oleh
Al Fajri/ Ismail Zakaria/ Erika Kurnia/I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·2 menit baca
PANDEGLANG, KOMPAS —Pemulihan pariwisata pascabencana tidak bisa dikerjakan sendiri- sendiri. Oleh karena itu, awal tahun 2020 bisa menjadi momentum para pelaku wisata di sejumlah daerah yang terkena bencana untuk bekerja sama membangkitkan kembali pariwisata sehingga roda ekonomi masyarakat kembali bergerak.
Beberapa daerah wisata yang dilanda bencana adalah pantai-pantai di Kabupaten Pandeglang dan Serang, Banten; Kabupaten Lampung Selatan, Lampung; dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun, tidak semua pemulihan pariwisata di daerah tersebut berjalan cepat.
Tenaga Ahli Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada Muhammad Baiquni berpendapat, kunci kebangkitan pariwisata bukan terletak pada dana yang dianggarkan oleh pemerintah, melainkan pada semangat kebersamaan dari para pelaku wisata.
Pemerintah daerah bisa berperan mengembangkan kapasitas dan meningkatkan koordinasi di antara pelaku wisata dan masyarakat. ”Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan bahwa Banten sudah aman untuk dikunjungi,” kata Muhammad Baiquni, Minggu (29/12/2019).
General Manager Tanjung Lesung Beach Hotel and Resort yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung Widiasmanto, Jumat (27/12), menjelaskan, pemulihan wisata di Banten berlangsung lambat karena promosi dari pemerintah daerah masih minim. Selama ini, setiap pelaku wisata sudah melakukan promosi, tetapi jangkauannya terbatas.
Ia mencontohkan, pemasangan baliho atau brosur di sekitar Pandeglang tidak efektif karena pasar utama wisata pantai-pantai di Pandeglang atau Serang berada di Jabodetabek.
Sebagai perbandingan, Lombok yang mengalami rentetan gempa bumi sepanjang 2018 kini telah bangkit. Kunjungan wisatawan asing, terutama dari Australia dan Jerman, meningkat 400 persen lebih.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menyadari bahwa upaya mengangkat Pandeglang sebagai tujuan wisata membutuhkan kolaborasi. Tidak mungkin semuanya dibebankan kepada pemerintah daerah.
Selama ini Pemerintah Kabupaten Pandeglang tidak tinggal diam menanggapi keluhan dari pelaku wisata. Pemda telah meminta pemerintah provinsi dan pemerintah pusat agar menggelar kegiatan di Pandeglang. Begitu juga halnya dengan dinas-dinas di Pemkab Pandeglang.
Irna memahami bahwa pengunjung wisata Pandeglang terbanyak berasal dari Jabodetabek. Untuk itu, ia mengusulkan awal tahun nanti ada papan reklame dipasang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dan ruas-ruas tol Jabodetabek. Akan tetapi, pemda tak sanggup sendirian membiayainya karena tingginya dana yang harus dikeluarkan, terlebih sebagian anggaran pariwisata tahun 2020 dialihkan untuk pilkada serentak.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernardus Wisnu Widjaja mengatakan, BNPB sedang menyiapkan konsep daerah pariwisata aman bencana yang mulai diterapkan di daerah wisata pada 2020.
BNPB juga akan memetakan potensi bencana, mulai dari besar kecilnya ancaman bencana, kesiapan jalur evakuasi, hingga pelatihan kesiapsiagaan di daerah wisata.