Hujan lebat disertai angin kencang melanda beberapa daerah di pesisir pantura Jateng, Selasa (31/12/2019). Akibatnya, banjir merendam ratusan rumah warga, fasilitas umum, dan jalan raya, hingga Rabu (1/1/2020) siang.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Hujan lebat disertai angin kencang melanda beberapa daerah di kawasan pesisir pantai utara Jawa Tengah, Selasa (31/12/2019). Akibatnya, banjir merendam sejumlah rumah warga, fasilitas umum, dan jalan raya, sejak Selasa sekitar pukul 16.00. Berdasarkan pantauan pada Rabu (1/1/2020) siang, banjir merendam ratusan hektar tanaman bawang merah di pantai utara Jateng dan ratusan rumah warga.
Pantauan Kompas, sejak Selasa siang, hujan lebat sudah mengguyur beberapa daerah pantura Jateng, seperti Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang. Tak lama setelah hujan turun, banjir merendam beberapa lokasi di daerah-daerah tersebut.
Di Kota Tegal, misalnya, banjir dengan ketinggian 20-50 sentimeter melanda sejumlah ruas jalan, seperti Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kartini, Jalan Pancasila, Jalan Serayu, dan Jalan Setiabudi. Beberapa kendaraan sempat tidak bisa melintas selama beberapa waktu karena arus air tergolong deras.
Banjir masuk ke dalam rumah sekitar pukul 18.00. Ketinggian banjir di luar rumah sekitar 40 sentimeter. Adapun ketinggian banjir di dalam rumah sekitar 20 sentimeter.
Banjir juga terpantau merendam permukiman warga di beberapa daerah di Kota Tegal, seperti di Kelurahan Pekauman, Kelurahan Kejambon, Kelurahan Kraton, Kelurahan Mintaragen, dan Kelurahan Randugunting. Banjir membuat masyarakat bergegas mengevakuasi barang-barang mereka agar tidak terendam.
”Banjir masuk ke dalam rumah sekitar pukul 18.00. Ketinggian banjir di luar rumah sekitar 40 sentimeter. Adapun ketinggian banjir di dalam rumah sekitar 20 sentimeter,” kata Tri Astuti (51), warga Kelurahan Mintaragen.
Menurut Astuti, banjir selalu melanda sekitar rumahnya saat musim hujan. Ia menduga mampetnya saluran air membuat air hujan meluap dan merendam permukiman. Selain jalan dan permukiman warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum, seperti Stasiun Tegal dan Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal.
Sementara itu, di Kabupaten Tegal, banjir dengan ketinggian 20-40 sentimeter merendam sejumlah daerah, seperti Desa Tembok Banjaran dan Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi. Di Kabupaten Pemalang, banjir dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter terjadi di Jalan Veteran Desa Pelutan, Kecamatan Pemalang.
Adapun di Kota Pekalongan, banjir setinggi 20 sentimeter terpantau merendam Jalan Banyu Urip, Kecamatan Pekalongan Selatan. Di Kabupaten Pekalongan, banjir merendam sejumlah rumah warga di Desa Gejlig, Kecamatan Kajen. Sementara di Kabupaten Batang, banjir setinggi 20 sentimeter sempat melanda Jalan RE Martadinata.
Sebelumnya, prakirawan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Tegal, Hendi Andrianto, menyebutkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah pesisir pantura barat Jateng jelang pergantian tahun. Adapun kecepatan angin berkisar 10-13 kilometer per jam. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi banjir.
Kebakaran di Tegal Timur
Saat sebagian warga tengah disibukkan dengan adanya banjir, di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, kebakaran melanda sebuah rumah dan sebuah toko lemari. Kebakaran yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.00 tersebut diduga terjadi karena hubungan pendek arus listrik.
”Ini kebetulan rumah teman saya. Tadi teman saya itu menelepon untuk memberi tahu bahwa rumahnya kebakaran. Kemungkinan kebakaran ini disebabkan oleh korsleting,” ucap Handoyo (60), salah seorang saksi mata yang tinggal tak jauh dari lokasi kebakaran.
Sedikitnya lima mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Namun, hingga pukul 21.30, kebakaran belum bisa dipadamkan. Adapun Kepala Kepolisian Resor Tegal Kota Ajun Komisaris Besar Siti Rondijah mengatakan, setelah api berhasil dipadamkan, polisi akan masuk dan mencari tahu penyebab pasti kebakaran.