Bantuan logistik mulai didistribusikan untuk warga yang membutuhkan. Penyaluran ini diprioritaskan untuk meringankan beban warga yang dilanda bencana banjir.
Oleh
Andy Riza Hidayat
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Sosial RI mengirimkan bantuan kebutuhan dasar untuk warga terdampak banjir di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Provinsi Banten. Bantuan tersebut berupa logistik kebutuhan dasar warga yang dilanda bencana.
”Bantuan kebutuhan dasar secara bertahap kami kirimkan ke wilayah terdampak sekaligus juga mengaktifkan dapur umum lapangan dan menyiagakan personel Tagana (Taruna Siaga Bencana) untuk membantu evakuasi warga,” tutur Menteri Sosial Juliari P Batubara di Jakarta, Rabu (1/1/2020).
Kementerian sosial, kata Juliari, fokus untuk menyelamatkan warga terdampak ke tempat yang aman. ”Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya,” katanya.
Pengiriman bantuan itu sejalan dengan pengerahan personel Tagana dan Sahabat Tagana, Kendaraan Siaga Bencana, barang persediaan, alat evakuasi, alat dan sistem komunikasi, serta kerja sama lembaga pemerintah dengan lembaga swadaya masyarakat.
”Dapur umum untuk DKI Jakarta sudah berdiri dengan dikoordinasi Dinas Sosial DKI Jakarta. Demikian halnya dapur umum untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bekasi telah berjalan mulai pagi ini dengan dukungan Tagana dan dinsos setempat,” ujarnya.
Bantuan dari Kementerian Sosial telah dikirimkan ke Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta senilai Rp 750 juta. Bantuan ini terdiri dari bantuan makanan siap saji 2.000 paket, bantuan makanan anak 1.800 paket, mi 30.000 bungkus, tenda gulung 500 lembar, peralatan keluarga 8.000 paket, selimut 200 lembar dan 100 paket sandang.
Adapun dapur umum di Kabupaten Bandung Barat dipusatkan di Cipeudeuy, Kecamatan Padalarang, untuk memenuhi tiga lokasi pengungsian. Dapur umum memenuhi kebutuhan makan untuk pengungsi sebanyak 300 orang dan 200 sukarelawan.
”Dukungan logistik lanjutan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama tiga hari ke depan akan terus didorong berupa beras dan lauk-pauk,” terang Menteri.
Sementara itu, bantuan untuk Provinsi Jawa Barat senilai Rp 1 miliar. Bantuan itu terdiri dari 1.800 paket makanan anak, 30.000 bungkus mi, 3 unit tenda serbaguna, 460 lembar tenda gulung, 230 velbed, 230 lembar kasur, 1 set dapur umum lapangan, 920 paket peralatan keluarga, 40 paket sandang, dan 50 paket perlengkapan Tagana.
”Selanjutnya kami tambah dengan bantuan alat kebersihan untuk membantu warga dan Tagana dalam membersihkan rumah dan lingkungan sekitar,” kata Juliari.
Bantuan untuk Provinsi Banten senilai Rp 680 juta. Terdiri dari 1.800 paket makanan anak, 30.000 bungkus mi, 400 lembar tenda gulung, 200 lembar kasur, 800 paket peralatan keluarga, dan 25 paket bantuan perlengkapan Tagana.
Di Bekasi dilaporkan sekitar 100 warga dan seorang orang Romo dari Paroki Santa Clara dalam kepungan banjir. Warga di sana membutuhkan perahu karet untuk evakuasi pada Rabu malam. Permintaan bantuan itu disampaikan dengan narahubung Sylvia +62 877-8313-2808.
Di Kabupaten Bogor, pengguna akun Twitter @fadlimohammad menyampaikan ada enam orang terjebak di lantai dua sebuah rumah. Mereka sedang berada di Perumahan Vila Nusa Indah, Kelurahan Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri. Permintaan bantuan itu ditautkan dengan akun @BNPB_Indonesia, @SAR_NASIONAL, dan @ridwankamil.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra siap membantu korban. Per Kamis (2/1/2020), BNPB membuka kontak aduan yang bisa dimanfaatkan oleh warga terdampak.
”Sementara, warga bisa mengubungi BPBD tiap daerah. Warga bisa menyampaikan kebutuhan apa yang dibutuhkan, termasuk perahu karet, ambulans, logistik, dan sarana lain,” kata Bambang.