Banjir awal tahun ini cukup merepotkan mobilitas warga Ibu Kota. Sejumlah kelurahan dilaporkan terendam banjir yang berdampak pada terganggunya aktivitas warga hari ini.
Oleh
Erika Kurnia
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Curah hujan tinggi sejak Selasa (31/12/2019) sore hingga Rabu (1/1/2020) pagi menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta tergenang atau banjir. Sampai Rabu pagi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat ada delapan kelurahan di lima kecamatan terendam banjir di bawah 1 meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo melaporkan data banjir di empat wilayah. ”Penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan kali,” katanya dalam keterangan tertulis.
Di Jakarta Timur, di Kecamatan Makasar, banjir melanda Kelurahan Cipinang Melayu, Pinang Ranti, Halim Perdanakusuma dan Makasar. Di Kecamatan Jatinegara, banjir terjadi di Kelurahan Kampung Melayu.
Luapan Kali Sunter menjadi penyebab banjir di kawasan Cipinang Melayu. Ketinggian genangan saat ini bervariasi mulai 15 sentimeter (cm) sampai 80 cm.
Di Jakarta Utara, banjir dialami masyarakat Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, dengan ketinggian 70 cm sejak pukul 04.15.
Banjir juga terjadi di Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian 60-70 cm. Di Jakarta Selatan, banjir setinggi 90 cm melanda Kelurahan Manggarai Selatan di Kecamatan Tebet.
Jalan tergenang
Selain wilayah yang terendam banjir, BPBD DKI Jakarta juga melaporkan enam ruas jalan yang tergenang di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Ruas jalan itu adalah Jalan Pinang Ranti, Jalan Taman Mini Raya, dan Jalan Sarbini di Kecamatan Makasar.
Di Jakarta Selatan, curah hujan tinggi menyebabkan Jalan Gatot Subroto di Kecamatan Setia Budi tergenang setinggi 15-20 cm. Sementara itu, luapan Kali Mampang menimbulkan genangan air setinggi 30 cm di Jalan Kemang Utara XI di Kecamatan Mampang Prapatan. Di Jalan Ciledug Raya di Kecamatan Pesanggrahan, luapan Kali Uangan membuat jalanan tergenang hingga 40 cm.
”BPBD DKI Jakarta memberi peringatan warga di aliran sungai agar waspada dan siaga,” kata Subejo, Pelaksana Tugas BPBD DKI Jakarta.
Sekitar pukul 06.00, BPBD DKI Jakarta mencatat adanya kenaikan tinggi muka air di sejumlah sungai di Jakarta. Di Pintu Air Karet, misalnya, kenaikan tinggi muka air 630 cm atau status Siaga I.
Wilayah yang berpotensi terdampak, antara lain, Grogol, Jatipulo, Kalianyar, Karet Tengsin, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Petamburan, dan Tomang.